Breaking News

Berita Populer

BERITA POPULER: Siswa SMKN 5 Kupang Cabuli Tetangga Kritik Pedas Untuk Prabowo Dan Kota Terkotor

BERITA POPULER: Siswa SMKN 5 Kupang Cabuli Tetangga Kritik Pedas Untuk Prabowo & Bajawa Kota Kupang Kota Terkotor.

Penulis: maria anitoda | Editor: maria anitoda
POS-KUPANG.COM/RYAN NONG
BERITA POPULER: Siswa SMKN 5 Kupang Cabuli Tetangga Kritik Pedas Untuk Prabowo Dan Kota Terkotor 

Presiden PKS Sohibul Iman juga mengatakan pidato Prabowo juga terlalu banyak improvisasi. Lantaran terlalu lama dan banyak improvisasi sehingga Sohibul menilai pidato Prabowo itu menjadi tidak fokus.

Namun, Sohibul menyatakan memaklumi hal tersebut karena memang sudah menjadi gaya Prabowo.

Prabowo memang tak hanya membaca teks yang telah disediakan. Ia banyak berimprovisasi dalam menyampaikan pidatonya. Menurut Sohibul, dengan berimprovisasi di luar teks pidato, apa yang disampaikan Prabowo menjadi tidak fokus.

"Menurut saya, ada beberapa bagian yang menjadi agak kabur ya. Justru semakin ringkas sebetulnya semakin baik. Tapi masing-masing orang punya gaya ya, Pak Prabowo saya kira begitulah Beliau," kata dia sebagaimana dilansir Pos- Kupang.com dari Kompas.com.

3. Cenderung Emosional

Peneliti Center for Strategic and International Studies (CSIS), Arya Fernandes menilai, pidato Prabowo Subianto yang berjudul "Indonesia Menang" cenderung emosional.

"Kalau itu makanya saya bilang pidatonya sangat emosional gitu. Punya penuh kritik kepada pemerintah begitu," kata Arya saat ditemui di Kantor CSIS, Tanah Abang, Jakarta, Selasa (15/1/2019).

Perut Membuncit, Dokter Temukan Janin dalam Perut Bayi. Ini Penyebabnya

Australia Kembali Hancurkan Mimpi Suriah di Piala Asia

Belajarlah Kunci Gaya Hidup Sehat Orang Jepang, Anda Bakal Sehat dan Umur Panjang

Ia menilai, pidato Prabowo tidak akan membawa banyak pengaruh bagi pemilih pemula dan pemilih yang belum menentukan pilihan.

4. Isu Pilpres 2014

Peneliti CSIS, Arya Fernandes juga mengatakan, isu yang disampaikan dalam pidato Prabowo selalu diulang-ulang tanpa diperdalam pembahasannya.

Dilansir dari Kompas.com, menurut Arya, beberapa isu yang dilontarkan bahkan pernah disampaikan Prabowo dalam kampanye Pilpres 2014 tanpa ada pendalaman.

Ia mengatakan, seharusnya Prabowo sudah memiliki isu utama dalam kampanye Pilpres 2019 yakni mengkritik pemerintahan Presiden Joko Widodo dan menawarkan program baru di bidang ekonomi.

Namun, Arya menilai Prabowo tak banyak menyampaikan program ekonomi apa yang akan dijalankan jika ia terpilih.

"Padahal kalau penantang itu fokus pada beberapa isu yang kuat, misalnya isu-isu ekonomi begitu, mungkin pidatonya akan akan sangat menarik. Tetapi kan isu yang dibicarakan sangat luas itu. Mungkin juga ingin menargetkan masa pemilih yang luas," ujar Arya.

5. Menggunakan Teleprompter

Seorang wanita pemilik akun Facebook Ienas Tsuriya mengungkapkan hal mengejutkan. Dia membeberkan bahwa saat berpidato, Prabowo menggunakan teleprompter.

Dikutip dari wikipedia, teleprompter atau pengial baca adalah alat bantu baca khususnya bagi seseorang yang ingin berbicara di depan umum. Dengan alat ini, orang tersebut akan terlihat seperti berbicara lisan tanpa menggunakan teks.

Awalnya alat ini digunakan oleh penyiar berita televisi agar dalam menyampaikan berita kepada penonton televisi terlihat seperti berbicara tanpa membaca. Oleh karena itu, tulisan yang ditampilkan dalam teleprompter disusun menyerupai bahasa lisan, sehingga para penonton tidak merasa terganggu dengan aktivitas penyiar yang harus menundukkan kepalanya untuk membalikkan teks berita yang bersangkutan.

Apa yang diungkapkan Ienas Tsuriya mengejutkan. Mengingat selama ini Prabowo berpidato tanpa teks.

Pemilik akun Ienas Tsuriya pun terkena dampak. Ia dibully netizen yang diduga sebagai pendukung Prabowo-Sandi.

Perlakukan yang dialaminya disampaikan pemilik akun Facebook Ienas Tsuroiya. Dia menerangkan mengenai teleprompter yang digunakan oleh Prabowo pada saat Pidato Kebangsaan Indonesia Menang.

Ienas Tsuroiya menjelaskan hal itu karena mencoba meluruskan apa yang jadi perbincangan di media sosial.

Menurutnya, banyak netizen yang memuji pidato Prabowo Subianto yang diduga tanpa teks.

Apalagi, saat ia membaca tulisan temannya yang memuji-muji Prabowo Subianto soal pidato itu, tanpa tahu yang sebenarnya.

Rupanya, ia membongkar yang sebenarnya, yakni Prabowo berpidato menggunakan teleprompter. Hal itu, kata dia, bukan merupakan aib, sebab Barack Obama juga menggunakan teleprompter pada pidatonya.

Capres 02 Prabowo Subianto
Capres 02 Prabowo Subianto (Youtube/Capture)

Namun, rupanya penjelasan yang disampaikan oleh Ienas Tsuroiya itu malah tak diterima oleh pendukung Prabowo.

Mereka menduga, Ienas Tsuroiya adalah pendukung Jokowi yang sengaja ingin menjatuhkan Prabowo Subianto.

Mereka menduga, Ienas Tsuroiya adalah pendukung Jokowi yang sengaja ingin menjatuhkan Prabowo.

Ia juga bahkan memberikan penjelasan lainnya, bahwa tokoh publik lainnya seperti Aburizal Bakrie juga pernah berpidato menggunakan teleprompter.

Kemudian, ia juga menjelaskan kalau postingannya itu tidak bermaksud merendahkan Prabowo Subianto, tapi hanya sekedar mengungkap fakta.

Ia juga meminta kepada pendukung Prabowo untuk tidak tersinggung, dan tidak berkomentar negatif.

Ini postingan lengkapnya :

"TELEPROMPTER

Tadi tergelitik baca postingan teman saya yang memuji-muji pidato Pak Prabowo dengan penekanan, "disampaikan tanpa teks!" Saya terus-terang ngga nonton, tapi ketika fotonya nongol di medsos, saya langsung tahu kalau beliau menggunakan teleprompter. Bukan hal yang aib, lha wong Obama yang dikenal sebagai orator ulung saja selalu pake teleprompter kok. Baca saja beritanya, sampe dia sering diolok-olok lawan politik "ngga bakalan bisa ngomong kalau ngga pake teleprompter"..

Saingat saya, pertama kali melihat secara langsung tokoh publik di Indonesia yang berpidato memakai teleprompter adalah Pak Aburizal Bakrie, dalam acara Bakrie Award beberapa tahun lalu. Tamu di sebelah saya pun sempat terkagum-kagum, "Kok bisa dia menghafal teks pidato sepanjang itu ya.. ?" Saya cuma senyam-senyum saja. Memang dari sisi audiens, tulisannya ngga kebaca. Jadi kesannya seperti pidato tanpa teks.

Tapi teman saya masih ngeyel, ngga percaya. Ya wislah.

Prabowo: Jangan Takut dengan Kalimat Takbir Allahu Akbar

Prabowo Subianto Sebut Negara Pinjam Uang hanya untuk Bayar Gaji PNS

Pengamat: Debat Capres Cawapres Pilpres 2019 Lebih Untungkan Jokowi Ketimbang Prabowo

Catatan: Saya menulis postingan ini bukan untuk merendahkan Pak Prabowo, tapi hanya sekedar mengungkap fakta. Jadi tolong para pendukung capres 02, jangan tersinggung, dan kalau komen yang sopan ya. Kalau kelewatan, mbak admin akan hapus dan mungkin diikuti dengan blokir. Demikian juga untuk para pendukung 01, janganlah mengolok-olok Pak Prabowo.

Intinya: jangan berantem di Beranda saya. Please,"

Di akun Twitternya, Ienas Tsuroiya menjelaskan kalau postingannya di Facebook itu dibanjiri komentar negatif dari pendukung Prabowo Subianto.

Berbeda dengan postingannya di Twitter pada kasus yang sama, komentar yang masuk lebih banyak yang positif bahkan berterimakasih diberi tahu ilmu baru.

Bahkan kata dia, banyak juga pendukung 01 yang mengolok-olok Prabowo.

Padahal, maksud dia hanya ingin memberi tahu fakta yang sebenarnya saja.

"Kolom komentar di postingan fb saya berjudul "Teleprompter" panas membara. Banyak pendukung 02 yang tersinggung, dan kemudian marah-marah ngga jelas. Banyak juga yang mencaci maki saya. Begitu juga banyak pendukung 01 yang lantas mengolok-olok Pak Prabowo. Sedih deh," tulisnya.

"Kenapa ya susah sekali untuk bertukar pendapat secara santun? Di postingan saya, tak ada sedikit pun ungkapan merendahkan Pak Prabowo. Saya hanya sekedar mengungkap fakta, ada teknologi bernama "teleprompter" untuk menunjang public speaking. Dan itu bukan teknologi baru," tulisnya lagi.

Ia juga menjelaskan kalau teleprompter biasa digunakan oleh para penyiar di tv.

Sehingga, pidato Prabowo Subianto yang menggunakan teleprompter itu menurutnya sama sekali bukan aib. (*)

3. Bajawa Dinilai Salah Satu Kota Terkotor di NTT, Emanuel Kora: Penilaiannya Berdasarkan Apa?

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Ngada, Emanuel Kora, S.Sos, M.Si, mengaku, Bajawa merupakan Kota terbersih sejak tahun 2013 di NTT.

"Penilaian kota terkotor di NTT oleh Kementerian Lingkungan Hidup itu apakah penilaian secara ril atau politik? Kota Bajawa sejak tahun 2013 hingga 2015 Kota terbersih se NTT. Itu disampaikan oleh Gubenur NTT waktu itu Frans Leburaya saat apel 17 Agustus 2013, Kota Bajawa terbersih di NTT," ujar Emanuel, saat dikonfirmasi POS KUPANG.COM, terkait predikat kota Bajawa merupakan satu diantara beberapa Kota terkotor oleh Kementerian Lingkungan Hidup Indonesia (KLH), Selasa (15/1/2019).

Emanuel mengaku predikat Kota terbersih menurutnya sesuai kenyataan di lapangan. Dirinya sangat bangga sehingga sejak 2013 sampai 2019 ini pihaknya terus maksimal untuk menangani persoalan sampah di Kota Bajawa.

Ia mengaku para wisatawan dari luar negeri juga pernah mengeluarkan pernyataan bahwa Kota Bajawa sangat bersih, indah, sejuk dan asri.

Jajaran Polwan Polres Ngada saat Kerja Bhakti di Masjid Al- Ghuraba Bajawa, Selasa (21/8/2018) (POS KUPANG/ISTIMEWA)
"Kalau memang itu penilaian terkait Adipura mungkin karena memang Ngada tidak dapat. Dan penilaian untuk mendapatkan Adipura memang sangat kompleks," ujarnya.

Ia mengatakan penangan sampah di Kota Bajawa sudah sangat maksimal. Sampah dirumah-rumah oleh warga disimpan di Tempat Penampung Sementara (TPS) dan oleh petugas menggunakan kendaraan operasional diangkut menuju Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) di Manu Bara Desa Naru Kecamatan Bajawa.

TAMBAL LUBANG - Polantas Polres Ngada memperbaiki lubang di Jalan Gajah Mada, Kota Bajawa menggunakan semen, Selasa (7/3/2017). (POS KUPANG/TENI JENAHAS)
TAMBAL LUBANG - Polantas Polres Ngada memperbaiki lubang di Jalan Gajah Mada, Kota Bajawa menggunakan semen, Selasa (7/3/2017). (POS KUPANG/TENI JENAHAS) ()

Di Kota Bajawa ada 9 Kelurahan dan semuanya memiliki TPS dan sampah-sampah pasti selalu diangkut setiap hari.

Kadis Lingkungan Hidup, Emanuel Kora (paling kanan), foto bersama, Ketua DPRD NTT, Anwar Pua Geno (kiri), Kepala Dinas Pertanian Ngada, Ali Webe dan Frans Mado (kaca mata), saat menghadiri di acara Reba Langa, Selasa (15/1/2019). (foto Anwar Pua Geno untuk Pos Kupang)
Ia mengatakan TPA di Kabupaten Ngada sudah ada sejak tahun 2017. Tahun 2018 sudah digunakan.

Produksi sampah setiap hari di Kota Bajawa itu sekitar 65 kubik. Karena memang padat penduduk.

Air tergenang di jalan raya di Kota Bajawa (Pos Kupang/Teni Jenahas)
"Di NTT yang memiliki incenerator itu untuk olah sampah hanya di Pemda Ngada. Kami di TPA juga lakukan pemilahan antara sampah organik dan non organik. Semua sampah organik diolah menjadi pupuk organik sedang yang tidak bisa dioleh disimpan di TPA," ujar Emanuel.

Ia mengatakan penilaian yang dilakukan oleh Kementerian Lingkungan Hidup RI itu dasarnya apa dan kapan mereka datang menilai serta kriterianya apa sehingga Kota Bajawa satu diantara Kota terkotor.

"Penilaiannya berdasarkan apa? saya mau tantang dia," tegas Emanuel.

10 Kota Terkotor di Indonesia

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan mengumumkan 10 kota terkotor dalam penilaian Adipura 2018.

Kota-kota ini memiliki capaian nilai terendah di antara ratusan kabupaten/kota di antaranya terkait pengelolaan tempat pemrosesan akhir atau TPA dan kebersihan fisik.

Pengumuman kota terkotor ini atas instruksi Wakil Presiden Jusuf Kalla, Senin (14/1/2019), saat memberikan sambutan dalam pemberian penghargaan Adipura di Gedung Manggala Wanabakti, Jakarta.

"Tadi saya diperlihatkan daftar (kota) yang paling tidak bersih. Saya minta itu diumumkan saja. Indonesia itu kadang-kadang baru kerja keras kalau ada rasa malu. Kalau tidak ada rasa malu, kadang membiarkan saja, menyerahkan pada orang lain," kata Kalla.

Menanggapi instruksi ini, Direktur Jenderal Pengelolaan Sampah, Limbah, dan Bahan Beracun Berbahaya Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Rosa Vivien Ratnawati menyampaikan nama-nama kota terkotor tersebut kepada wartawan.

"Kota terkotor itu kota metropolitan yaitu Kota Medan; kota besar itu Bandar Lampung dan Manado. Kota sedang Sorong, Kupang, dan Palu. Kota kecil kebetulan berada di wilayah timur semua, yaitu Waikabubak (Sumba Barat), Waisai (Raja Ampat, Papua Barat), Buol (Sulawesi Tengah), dan Bajawa (Ngada, NTT)," kata dia.

 Bajawa Dinilai Salah Satu Kota Terkotor di NTT, Emanuel Kora: Penilaiannya Berdasarkan Apa?

Kupang dan Bajawa Masuk 10 Kota Terkotor di Indonesia

Nilai terendah

Rosa Vivien mengatakan, kota-kota ini memiliki nilai terendah dalam penilaian Adipura.

Di tahun ini, terdapat 369 kabupaten/kota yang dinilai KLHK dan Dewan Pertimbangan Adipura.

Penilaian penting ada pada pengelolaan tempat pemrosesan akhir (TPA) yang masih menjalankan sistem open dumping atau pembuangan terbuka.

"Undang-undang kan memandatkan (TPA) sanitary landfill, tapi kami masih melangkah dengan controlled landfill. Kalau TPA masih open dumping tidak kami berikan Adipura," kata dia.

Penilaian kedua pada kepatuhan penyelesaian dokumen Kebijakan dan Strategi Daerah Pengelolaan Sampah Rumah Tangga dan Sampah Sejenis Sampah Rumah Tangga seperti amanat Perpres 97/2017.

Dalam Perpres tersebut pemerintah daerah diminta menyusun Jakstrada paling lambat Oktober 2018.

Namun hingga kini, menurut Novrizal Thahar, Direktur Pengelolaan Sampah KLHK baru 300 kabupaten/kota dan 16 provinsi yang selesai menyusun Kebijakan dan Strategi Daerah (Jakstrada).

"Dokumen ini penting sebagai acuan daerah untuk melakukan pengurangan dan pengelolaan sampah sehingga tercapai 100 persen sampah kita terkelola dengan baik," kata dia.

Kai EXO Ulang Tahun, Ini yang Dilakukan Jennie BLACKPINK Usai Konser di Bangkok

Intip Ramalan Zodiak Hari Ini, Rabu 16 Januari 2019, Libra Suka Bertualang, Virgo Main Komputer

 ​Tingkatkan Layanan, Bank Mandiri Resmikan KCP Ruteng

Pemda Timor Tengah Utara Segera Ajukan Lelang 46 Unit Kendaraan

Dua Menit Saja dan Pakai Benda Ini, Pria Asal Bandung 10 Kali Gasak Motor Para Korbannya

Terkait risiko pengumuman kota terkotor ini bisa menimbulkan reaksi dari pemerintah daerah, Rosa Vivien mengatakan pihaknya memiliki kriteria yang jelas.

Selain itu, pihaknya juga mengecek ke lapangan sehingga penilaian berdasarkan fakta dan temuan. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved