Liputan Khusus
LIPSUS: Tersangka Fani Pemasok Anak untuk Eks Kapolres Ngada Menangis Dihadapan Jaksa
Tersangka Stefani alias Fani, tak kuasa menahan tangisnya saat berhadapan dengan Jaksa Penuntut Umum (JPU) di Kantor Kejari Kota Kupang
Lalu, terjadi lagi percakapan JPU dengan Tersangka Fani . Saat itulah, sekitar pukul 11.40 Wita, Tersangka Fani tiba‑tiba menangis dan menghapus air matanya dengan kedua tangannya. Tersangka Fani diberikan tissue yang sudah ada di meja itu. Tersangka Fani mengambil tissue itu dan berkali‑kali menghapus air matanya.

Beberapa kali Tersangka Fani juga terlihat menarik napas panjang sambil tetap menangis dan mengapus air matanya yang tak berhenti mengalir. Pengacaranya, penyidik Polisi berdiri mendekatinya dan berbicara kepadanya.
Tangisan Tersangka Fani itu berlangsung sekitar tiga menit. Setelah reda, Fani mengenakan masker lalu kedua tangannya kembali diborgol.
Tersangka Fani kemudian dibawa keluar ruangan untuk naik ke mobil tahanan Kejari Kota Kupang, pukul 11.57 Wita
Baca juga: Dimanakah Tokoh V dalam Kasus Eks Kapolres Ngada Hilang, Polda NTT Tak Ungkap
Saat keluar dari ruang pidum, Tersangka Fani kembali menundukkan kepalanya dan tak mengangkat wajahnya. Matanya sedikit bengkak. Wartawan yang sudah berkerumum di luar ruang pidum itu mencoba berbicara dengan Tersangka Fani tapi tidak ditanggapinya.
Saat Pos Kupang meneriakinya, "Yang kuat Fani, ungkap semua kebenaranmya." Mendengar itu Fani terlihat menganggukkan kepanlanya dan terus berjalan menaikki kendaraan tahanan kejari itu.
Didalam mobil tahanan itu, Tersangka Fani duduk diujung dalam mobil itu. Ditemani JPU dan polisi, Tersangka Fani dibawa ke Lapas Perempuan Kupang di Penfui untuk ditahan.
Perempuan Rentan
Dikonfirmasi Pos Kupang, Ketua Tim Kuasa Hukum Fani, Melkzon Beri, SH, M.Si didampingi anggota, Seni Leonora Frans mengungkapkan apa yang membuat Tersangka Fani menangis di ruang pidum.
Melkzon Beri mengatakan, Fani menangis saat ditanyakan kehidupan dan keberadaan keluarganya. Hal inilah yang membuat kliennya itu langsung menangis.
Melkzon Beri mengisahkan bahwa sejak kecil Tersangka Fani diangkat oleh sebuah keluarga di SoE, Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS).
Dan Tersangka Fani sama sekali tidak mengetahui siapa sebenarnya orangtua kandungnya. Dia hidup bersama orangtua angkatnya, lalu Tersangka Fani kuliah di Kupang dan terjerat kasus itu.

Tersangka Fani baru mengetahui seperti apa ibu kandungnya itu baru setelah dia terjerat kasus itu. Dan saat itulah ibu kandungnya datang menemuinya dan dia mengenal ibunya. Ditanya Pos Kupang, apa yang ibu kandungnya sampaikan ke Fani, Melkzon mengatakan,
"Ibunya dari Sabu datang menemuinya. Dan Ibunya itu hanya bisa menangis saat ketemui Fani. Orang ini dari kecil diangkat oleh keluarga dari SoE, hamper belasan tahun dia tidak ketahui sosok mama kandungnya. Nanti setelah kasus ini mencuat barulah dia tahu mamanya. Mamanya sudah bertemu dia. Reaksinya mamanya hanya meneteskan air mata. Mama kandungnya ada di Sabu," jelas Melkzon Beri.
Baca juga: Kuasa Hukum Ungkap Awal Pertemuan Tersangka Fani dengan Eks Kapolres Ngada
Keluarga di SoE berpesan agar Tersangka Fani menjaga kesehatannya dengan baik dan tetap mengikuti proses hukum ini dengan baik, bicara jujur dan mesti berani mengungkap peristiwa yang sesungguhnya terjadi. Menurut Melkzon, mereka mendapat dukungan dari sejumlah organisasi perempuan.
Lipsus
Tersangka Fani
POS-KUPANG.COM
Fajar Lukman
eks Kapolres Ngada
Ansi Rihi Dara
Raka Putra Dharmana
Fajar Widyadharma Lukman Kusuma Admaja
Melkzon Beri
Seni Leonard Frans
Liputan Khusus
LIPSUS: 1.000 Lilin Perjuangan untuk Prada Lucky Aksi Damai Warga di Nagekeo |
![]() |
---|
LIPSUS: Lagu Tabole Bale Bikin Prabowo Bergoyang , Siswa SMK Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
LIPSUS: TTS Kekurangan Alat Diagnosa TBC, Lonjakan Kasus Semakin Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Berlutut Depan Pangdam IX Udayana Piek Budyakto |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Namo, Saya Hanya Ingin Keadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.