Liputan Khusus
LIPSUS: TTS Kekurangan Alat Diagnosa TBC, Lonjakan Kasus Semakin Mengkhawatirkan
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, dr. RA Karolina Tahun menjelaskan jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) meningkat dari Januari hingga Juli
POS-KUPANG.COM, SOE - Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Timor Tengah Selatan (TTS), dr. R. A. Karolina Tahun menjelaskan jumlah kasus Tuberkulosis (TBC) meningkat dari Januari sampai Juli 2025.
Salah satu kendala penanganan TBC di TTS yaitu alat diagnosa cepat TBC hanya enam. Hal ini menyulitkan untuk menjangkau semua wilayah.
Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten TTS, kasus TBC pada tahun 2021 sebanyak 321 kasus. Naik menjadi 574 pada tahun 2022, terus meningkat menjadi 633 tahun 2023.
Tambahan 14 kasus di tahun 2024 menjadi 647. Hingga Juli 2025 kasus TBC di TTS di angka 426.
"Untuk proses penanganan empat tahun terakhir, kami gencar melakukan skrining penemuan terduga dengan target yang ditetapkan secara masif, dan merata agar menemukan kasus pengobatan tuntas, sehingga dapat memuruskan rantai TBC," jelasnya pada Jumat (8/8).

Ia menjelaskan penanganan TBC meliputi tiga tahap yaitu skrining penemuan secara tinggi dan merata, investigasi kontak penderita dengan orang terdekat dan pemberian terapi pencegahan (TPT).
"TPT diberikan dalam bentuk obat yang diminum secara teratur tujuannya untuk membunuh bakteri TBC yang mungkin sudah ada dalam tubuh namun belum aktif," jelasnya.
Dengan kasus yang terus meningkat ini, dr. Karolina menyebutkan kendala yang dihadapi di lapangan yaitu rendahnya dukungan orang sekitar kepada penderita yang rendah.
"Upaya skrining yang belum maksimal, karena itu perlu menjadi perhatian semua pihak, terutama dukungan keluarga pasien. Adapun TPT juga belum bisa berjalan sesuai harapan, karena keterbatasan obat TPT, sehingga belum bisa mengakomodir semua kontak orang terdekat penderita, " jelasnya.
Menurutnya untuk memutuskan rantai penularan melalui TPT juga terkendala karena penderita merasa sehat dan enggan minum obat. Selain itu stigma yang berkembang di masyarakat, serta peralatan penentuan diagnosa cepat, hanya tersedia di enam lokasi center wilayah.
"Peralatan penentuan diagnosa menggunakan alat test cepat molekuler atau TCM, di TTS hanya ada di 6 lokasi yang menjadi center wilayah, sehingga untuk kasus TBC dengan luas wilayah dan akses masih menjadi kendala untuk transportasi specimen, "ungkapnya.
Untuk ketersediaan obat TBC, dr. Karolina menjelaskan mendapat suplai dari pusat lewat propinsi sehingga sejauh ini masih memenuhi kebutuhan di Kabupaten TTS.
Adapun untuk satgas penanganan TBC, dr. Karolina menjelaskan satgas tersebut bergabung dalam satgas ATM (AIDS- Tuberculosis- Malaria). Satgas ini memiliki target eliminasi ATM di tahun 2030.
"Dengan keterbatasan anggaran yang ada, kami berupaya meningkatkan Komunikasi, Informasi dan Edukasi (KIE) bagi masyarakat tentang TBC, " jelasnya. Ia juga berharap melalui program cek kesehatan gratis (CKG), masyarakat juga dapat mengecek status kesehatannya secara mandiri.
Sementara di Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), penyakit TBC mencapai 220 kasus pada hingga 4 Agustus 2025.
NTT Terkini
POS-KUPANG.COM
TBC
Gejala TBC
Penyebab TBC
Lipsus
Liputan Khusus
Eksklusif
Multiangle
Meaningful
LIPSUS: 1.000 Lilin Perjuangan untuk Prada Lucky Aksi Damai Warga di Nagekeo |
![]() |
---|
LIPSUS: Lagu Tabole Bale Bikin Prabowo Bergoyang , Siswa SMK Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Berlutut Depan Pangdam IX Udayana Piek Budyakto |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Namo, Saya Hanya Ingin Keadilan |
![]() |
---|
LIPSUS: Kucurkan Rp 1,6 Triliun, Rote Ndao Jadi Sentra Produksi Garam Nasional |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.