Sidang Kasus Prada Lucky

Komandan Kompi Lettu Faisal Lihat Prada Lucky Namo Disiksa dan Dicambuk 

Pratu Kanisius Wae yang memerupakan provost dalam kesatuan itu, menyebut almarhum dicambuk

|
Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
HADIR - Saksi 7 Pratu Kanisius Wae saat dihadirkan dalam persidangan dewan terdakwa Lettu Inf Ahmad Faisal dalam perkara Prada Lucky Namo. 

Bahkan Ahmad Faisal yang berada di ruangan itu hanya melihat pemukulan itu berlangsung. 

"Dilihat (danki). (Terdakwa) diam saja. Kalau diperintahkan (untuk tidak melakukan pemukulan) itu bisa. Tapi tidak dilakukan," katanya. 

Ia sempat melarang beberapa anggota untuk tidak lagi mengambil almarhum untuk dipukul atau disiksa. 

Dia juga mengaku sempat mendengar suara teriakan almarhum namun tidak melihat siapa yang memukul karena saat itu Pratu Kansisus sedang beristirahat pada ruang bagian belakang Staf Intel. 

"Kami dengar banyak. Kami dengar suara cambuk selang," katanya. 

Dari ruang staf intel, almarhum dipindahkan ke ruang Staf Pers bersama Prada Richard J. Bulan.

Ia juga mengaku sempat merawat almarhum ketika opname hari kedua di rumah sakit. 

Pratu Kanisius mengaku sempat berbicara dengan almarhum.

Ia tidak mengetahui lebih jelas kondisi almarhum karena Prada Lucky Namo menggunakan pakaian. 

"Keluhannya bilang sakit di semua badan. Kami lihat di lengannya luka cambuk, kami hanya lihat di lengannya saja," katanya. 

Dalam keterangannya, Pratu Kanisius tidak mengetahui lebih jauh mengenai kabar hingga meninggalnya almarhum Prada Lucky Namo. (fan)

Sumber: Pos Kupang
Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved