Opini
Opini: Sudahkah Indonesia menjadi Rumah Aman Bagi Semua Agama?
Kejadian tersebut terjadi ketika rombongan pelajar yang berusia 10 hingga 14 tahun bersama pendamping mereka sementara mengadakan kegiatan retret.
Dalam konteks hubungan antaragama, dialog dapat didefinisikan sebagai suatu temu wicara antara dua atau lebih pemeluk agama yang berbeda, yang dilakukan dalam semangat saling menghormati untuk bertukar informasi, nilai-nilai keagamaan serta pengalaman iman masing masing.
Tujuan utama dialog ini adalah membangun sikap saling pengertian, mempererat hubungan antarumat beragama dan menciptakan kerja sama yang harmonis demi terwujudnya kerukunan dan perdamaian (Hendropuspito, 2002)
Kasus Cidahu menandakan bahwa dialog antarumat beragama di Indonesia tidak dihidupi dengan baik.
Sikap sombong, egois dan tertutup masih meracuni mentalitas setiap pribadi sebagaimana prinsip mayoritas dan minoritas.
Oleh karena itu, saatnya setiap pribadi dituntut untuk membangun kesadaran baru akan pentingnya dialog dalam kehidupan bersama.
Dialog mesti menciptakan suasana persahabatan/ persaudaraan untuk mendengar, menyapa dan bertukar pikiran dengan sesama. Dialog mengubah prinsip mayoritas dan minoritas menjadi kekeluargaan.
Semua pihak layak untuk dihormati dan dihargai. Akhirnya negara tercinta ini bisa menjadi rumah aman bagi semua agama. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.