Opini
Opini: Peran Sekolah dalam Membangun Identitas Nasional dan Kebanggaan Budaya
Generasi muda, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap pengaruh ini, seringkali mengalami konflik identitas.
Ketiga, optimalisasi pemanfaatan teknologi untuk penguatan identitas dapat menjadi solusi. Teknologi, yang sering dianggap sebagai penyebab masalah, sebenarnya dapat menjadi alat yang kuat.
Sekolah dapat memanfaatkan platform digital untuk menyebarkan konten edukasi tentang budaya dan sejarah Indonesia yang menarik, mengadakan kompetisi kreatif berbasis budaya (misalnya, desain batik digital, musik etnik modern), atau membangun komunitas daring yang fokus pada pelestarian budaya.
Ini akan menjembatani kesenjangan antara budaya lokal dan minat generasi muda terhadap teknologi.
Keempat, penguatan peran komite sekolah dan keterlibatan orang tua juga krusial.
Komite sekolah harus lebih aktif dalam merumuskan kebijakan yang mendukung penguatan identitas nasional dan budaya.
Orang tua perlu dilibatkan secara aktif dalam program- program sekolah yang bertujuan menanamkan nilai-nilai kebangsaan, misalnya melalui lokakarya parenting tentang pendidikan karakter di rumah.
Sinergi antara sekolah, keluarga, dan masyarakat akan menciptakan lingkungan yang kondusif bagi pembentukan identitas yang kuat.
Terakhir, membangun ekosistem sekolah yang inklusif dan toleran adalah fondasi penting.
Sekolah harus menjadi tempat di mana setiap siswa merasa dihargai tanpa memandang latar belakang suku, agama, ras, atau golongan.
Program anti-bullying, kegiatan yang mempromosikan persahabatan antar budaya, dan perayaan keberagaman harus menjadi bagian integral dari kehidupan sekolah.
Lingkungan yang inklusif akan menumbuhkan rasa persatuan dan kebanggaan sebagai bagian dari bangsa yang beragam.
Sekolah adalah garda terdepan dalam membentuk identitas nasional dan menumbuhkan kebanggaan budaya pada generasi muda.
Di tengah gempuran budaya global, peran sekolah menjadi semakin vital sebagai benteng pertahanan nilai-nilai luhur bangsa.
Melalui kurikulum yang relevan, kegiatan ekstrakurikuler yang bervariasi, keteladanan guru, serta kolaborasi dengan komunitas dan keluarga, sekolah dapat secara efektif menanamkan rasa cinta tanah air, menghargai keberagaman, dan memperkuat jati diri bangsa. Semoga! (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.