Opini
Opini: Peran Sekolah dalam Membangun Identitas Nasional dan Kebanggaan Budaya
Generasi muda, yang merupakan kelompok paling rentan terhadap pengaruh ini, seringkali mengalami konflik identitas.
Sikap nasionalis, toleransi, dan kecintaan terhadap budaya yang ditunjukkan oleh guru akan sangat mempengaruhi pembentukan karakter siswa.
Guru harus mampu mengintegrasikan nilai-nilai kebangsaan dalam setiap mata pelajaran, menciptakan diskusi yang konstruktif tentang isu-isu nasional, dan mendorong siswa untuk berpikir kritis serta berpartisipasi aktif dalam memajukan bangsa.
Seperti yang dikatakan Ki Hajar Dewantara, Ing Ngarso Sung Tulodo, Ing Madyo Mbangun Karyo, Tut Wuri Handayani (Di depan memberi teladan, di tengah membangun semangat, di belakang memberi dorongan).
Filosofi ini sangat relevan dengan peran guru dalam membentuk karakter siswa.
Terakhir, kolaborasi dengan komunitas dan keluarga juga sangat penting. Sekolah tidak dapat berdiri sendiri.
Kolaborasi dengan orang tua, tokoh masyarakat, dan lembaga adat sangat penting untuk menciptakan ekosistem pendidikan yang holistik.
Program-program yang melibatkan keluarga dalam pelestarian budaya, seperti festival budaya sekolah atau kunjungan ke situs-situs bersejarah, dapat memperkuat ikatan emosional siswa dengan identitas nasional mereka.
Saran Keberlanjutan
Untuk mengatasi permasalahan lunturnya nasionalisme dan identitas budaya, beberapa saran argumentatif dapat diajukan.
Pertama, diperlukan reformasi kurikulum yang inovatif dan kontekstual. Kurikulum harus lebih adaptif dan kontekstual, tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga pada praktik dan pengalaman nyata.
Pembelajaran sejarah dan budaya dapat diperkaya dengan kunjungan lapangan, proyek kolaboratif, dan penggunaan media digital interaktif, seperti membuat film dokumenter pendek tentang pahlawan lokal atau mengembangkan aplikasi yang memperkenalkan budaya daerah.
Hal ini akan membuat pembelajaran lebih menarik dan relevan bagi generasi digital.
Kedua, peningkatan kompetensi guru dalam pendidikan karakter dan multikulturalisme sangat esensial.
Guru perlu dibekali dengan pelatihan berkelanjutan mengenai strategi efektif dalam menanamkan nilai-nilai nasionalisme, toleransi, dan apresiasi keberagaman budaya, termasuk kemampuan mengelola kelas multikultural, memfasilitasi dialog antar budaya, dan menjadi teladan yang inspiratif.
Investasi dalam pengembangan profesional guru adalah investasi dalam masa depan bangsa.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.