Liputan Khusus
LIPSUS: Rektor Maxs Bangga, Undana Raih Akreditasi Unggul Momentum untuk Memperbaiki Diri
Rektor Undana Kupang, Prof. Dr. Drh. Maxs UE Sanam, M.Sc, mengatakan, pencapaian akreditasi unggul tersebut setelah melewati Penilaian BAN-PT
“Menciptakan Profesor itu tidak serta merta. Dia harus master. Sekarang penerimaan dosen, sudah harus S2. Zaman saya dulu S1, master, doktor, baru profesor. Ini sudah dilakukan sejak pemimpin sebelumnya. Mereka melihat prioritas. Dia tercapai di era ini,” kata Maxs UE Sanam.
Dengan pencapaian ini, menurut dia, standar Undana harus disejajarkan dengan perguruan tinggi lainnya di nasional. Di NTT, Undana sudah sepatutnya meraih akreditasi itu, apalagi menjadi kampus yang paling tua.
“Perbandingan kita sebenarnya bagaimana dengan kawasan Timur (Indonesia). Kalau kita lihat bahwa satu-satunya di NTT, seolah-olah kita sedang berkompetisi, sedang membandingkan dirinya dengan saudara-saudaranya perguruan tinggi di NTT,” kata Maxs UE Sanam.
Baca juga: Hardiknas 2025, Rektor Undana: Pendidikan adalah Jantung Peradaban dan Jawaban Strategis Masa Depan
Kehadiran dan pencapaian Undana itu, lanjut Maxs UE Sanam, sekaligus mengajak kampus lainnya di NTT untuk bergandengan tangan melakukan pengembangan diri dan memberikan dampak positif pada perkembangan sumber daya manusia di NTT.
Termasuk, kontribusi lainnya untuk wilayah melalui penelitian dan pengabdian kepada masyarakat. Dia ingin Undana tidak saja bangga dengan pencapaian itu untuk wilayah NTT.
“Kita melihat Undana sekarang ini Indonesia. Dari 6 ribu perguruan tinggi kalau kita lihat data Webometrics atau perangkingan saja Undana sudah diangka 86, dari 6 ribu Perguruan Tinggi,” ujar Maxs UE Sanam.
Maxs UE Sanam mengingatkan, para pimpinan di Undana dari level paling bawah, agar peningkatan status yang ada tidak membuat terlena.
Kesempatan ini digunakan sebagai suatu saat dan komponen untuk terus memperbaiki diri.
Sebab, Undana juga pasti memiliki kekurangan dan kelemahan sehingga perlu ada mitigasi agar hal kecil itu tidak berdampak pada bagian lainnya.

“Kita mensyukuri peningkatan status yang ada, tapi saat yang sama kita berada pada posisi yang rawan untuk ‘dihakimi’. Orang ingin melihat. Loh katanya unggul tapi pelayanannya kok begitu. Kita harus terus memperbaiki diri dan meningkatkan kualitas pendidikan kita,” kata Maxs UE Sanam.
Maxs UE Sanam secara khusus meminta para pimpinan agar terus melakukan perbaikan dan memberikan layanan terbaik. Hal itu menjadi beban tersendiri. Undana berkomitmen melakukan semua itu. Salah satu tantangannya adalah mengisi calon dosen muda.
Sebab, lanjut Maxs UE Sanam, beberapa tahun ke depan banyak dosen pada kampus itu sudah purna tugas. Menyekolahkan para dosen hingga jenjang doktor adalah satu keharusan.
Karena, dampaknya bisa merambah ke akreditasi program studi. Strategi itu terus dilakukan, selain pembenahan infrastruktur dan sistem perkuliahan dan penerimaan mahasiswa yang berkualitas.
*Kontribusi Faperta
Fakultas Pertanian (Faperta) turut berperan dalam upaya mendukung akreditasi unggul Universitas Nusa Cendana (Undana).
NTT Terkini
Undana Kupang
Maxs UE Sanam
Melki Laka Lena
Adrianus Amheka
Ayub Titu Eki
Liputan Khusus
POS-KUPANG.COM
LIPSUS: 1.000 Lilin Perjuangan untuk Prada Lucky Aksi Damai Warga di Nagekeo |
![]() |
---|
LIPSUS: Lagu Tabole Bale Bikin Prabowo Bergoyang , Siswa SMK Panjat Tiang Bendera |
![]() |
---|
LIPSUS: TTS Kekurangan Alat Diagnosa TBC, Lonjakan Kasus Semakin Mengkhawatirkan |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Berlutut Depan Pangdam IX Udayana Piek Budyakto |
![]() |
---|
LIPSUS: Ibunda Prada Lucky Namo, Saya Hanya Ingin Keadilan |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.