Liputan Khusus

LIPSUS: Rektor Maxs Bangga, Undana Raih Akreditasi Unggul  Momentum untuk Memperbaiki Diri

Rektor Undana Kupang, Prof. Dr. Drh. Maxs UE Sanam, M.Sc, mengatakan, pencapaian akreditasi unggul  tersebut setelah melewati Penilaian BAN-PT

|
POS KUPANG.COM/HO
UNDANA - Rektor Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang, Prof. Dr. Drh. Maxs UE Sanam, M.Sc, mengatakan, pencapaian akreditasi unggul tersebut setelah melewati berbagai rangkaian penilaian oleh Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN-PT). 

Dekan Fakultas Pertanian, Dr. Muhammad SM Nur menyebut pencapaian itu menjadi kebanggaan bersama. Faperta telah berkontribusi banyak dalam meraih akreditasi unggul Undana. Memang hampir semua unit juga berperan dalam hal itu. 

“Salah satu yang berkaitan dengan sumber daya yang dimiliki Undana. Kami Fakultas Pertanian ini, misalnya jumlah guru besar, termasuk dua unit terbanyak di Undana,” kata Muhammad SM Nur, akhir Maret laludi ruang kerjanya.  

Muhammad SM Nur menjelaskan, ada 11 guru besar aktif di Faperta. Total guru besar ikut menjadi bagian penilaian dalam akreditasi unggul sebagai aspek kualitas sumber daya manusia.

PERTEMUAN - Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah pose bersama dalam pertemuan dengan Rektor Universitas Nusa Cendana, beserta jajaran dalam kunjungan kerja
PERTEMUAN - Menteri Pendidikan Tinggi Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Anggota Komisi X DPR RI Anita Jacoba Gah pose bersama dalam pertemuan dengan Rektor Universitas Nusa Cendana, beserta jajaran dalam kunjungan kerja (POS-KUPANG.COM/ TARI RAHMANIAR ISMAIL)

Peran lain Faperta adalah berkaitan dengan riset dan pengabdian masyarakat sebagaimana dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi. Berbagai penelitian dalam kaitannya dengan pengembangan lahan kering sering dilakukan dosen Faperta Undana. 

Penelitian itu bermuara juga ke publikasi berskala internasional. Hal itu memberi daya ungkit signifikan pada penilaian akreditasi unggul Undana. Hasil penelitian tidak saja dipublikasikan tapi juga untuk diterapkan saat pengabdian masyarakat.

“Satu yang tidak kalah pentingnya adalah kurikulum dan implementasi kurikulum dalam proses belajar mengajar. Itu dua unsur penilaian yang penting,” kata Muhammad SM Nur. 

Muhammad SM Nur mengatakan, Faperta memiliki tiga program studi. Satu di antaranya sudah memiliki akreditasi internasional yakni program studi Agroteknologi.  Salah satu aspek penilaian penting adalah mengenai implementasi kurikulum dalam belajar mengajar.

Faperta menjadi bagian dalam penerapan kurikulum OBE atau yang berfokus pada hasil akhir yang diharapkan dari peserta didik. 

Meski ada peran juga dari unit-unit lainnya di Undana. Faperta sendiri juga telah mendapat sertifikat ISO dalam pengelolaan sistem manajemen.

“Setelah mendapat akreditasi ini menjadi tugas dan tanggung jawab kita semua, dan itu akan semakin besar,” kata Muhammad SM Nur. 

Baca juga: Relokasi Masyarakat Kuatae, Pemkab TTS Sudah Terima Hasil Kajian dari Tim Geologi Undana

Sehingga, segala sesuatu yang telah diperoleh dalam hal ini menjadi bagian penting dan masukan penting bagi Undana, termasuk Faperta. Lebih khusus untuk manajemen dan sumber daya manusia yang ada.

Semua yang sudah diraih ini, kata dia, harus terus dipertahankan dan perlu ditingkatkan. 

Muhammad SM Nur berharap pencapaian dari sisi ISO manajemen turut mengarahkan agar mempertahankan kualitas akreditasi.

“Akreditasi institusi ini kan sebenarnya mau mengkonfirmasi bagaimana standar kualitas pelayanan akademik. Dari pengalaman yang ada kita terus pertahankan dan meningkatkan,” ujar Muhammad SM Nur. 

Sejalan dengan visi Undana, berorientasi global, sebetulnya menjadi penunjuk agar Undana mesti menggunakan semua potensi sumber daya lokal yang ada.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved