Breaking News

Opini

Opini: Satu Sloki Dolo Biar Tidor Sono

Tulisan ini akan membeberkan fakta penelitian ilmiah yang akan menguji persepsi yang telah berkembang di masyarakat tersebut.

|
Editor: Dion DB Putra
Shutterstock
ILUSTRASI 

Secara umum, para ahli Kesehatan tidur menyarankan setiap orang berupaya tidur malam setidaknya 7 jam per hari.

Saatnya Berubah

Kita kembali pada pertanyaan awal dari tulisan ini, apakah minuman beralkohol memiliki efek baik untuk kesehatan tidur

Ternyata ada banyak penelitian tentang topik ini dan sebagian besar menyimpulkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol justru merusak atau mengganggu kualitas tidur.

Minuman beralkohol memang dianggap sebagai agen penenang, sehingga sering digunakan sebagai pemicu tidur. 

Tapi fakta penelitian menunjukkan, efek alkohol justru membuat tidur jadi terfragmentasi atau sering terbangun saat tidur malam hari. 

Kondisi itu membuat kualitas tidur menjadi buruk dan tidak memenuhi kriteria tidur yang sehat.

Sebuah studi jangka panjang, selama 36 tahun, yang dilakukan Viola Helaakoski, dkk (2022) di Finlandia dengan melibatkan 13.851 responden juga menyimpulkan hasil yang sama. 

Penggunaan alkohol dalam jangka lama juga dapat merusak kualitas tidur. Singkatnya, ajakan “satu sloki dolo biar tidor sono” itu tidak benar.

Semoga perayaan World Sleep Day kali ini menyadarkan kita tentang pentingnya kesehatan tidur.

Kesadaran itu menjadi dasar bagi kita untuk belajar lebih jauh, sehingga bisa terhindar dari informasi atau persepsi yang salah terkait tidur. Saatnya kita berubah dan jadikan kesehatan tidur sebagai prioritas. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved