Breaking News

Opini

Opini: Satu Sloki Dolo Biar Tidor Sono

Tulisan ini akan membeberkan fakta penelitian ilmiah yang akan menguji persepsi yang telah berkembang di masyarakat tersebut.

|
Editor: Dion DB Putra
Shutterstock
ILUSTRASI 

Oleh: Saverinus Suhardin
Perawat, Dosen STIKes Maranatha Kupang

POS-KUPANG.COM - Kalimat ajakan seperti judul tulisan di atas kerap kita dengar di lingkaran kelompok peminum alkohol lokal di Kupang, maupun wilayah Nusa Tenggara Timur ( NTT) pada umumnya. 

Dalam varian kalimat yang lain, kita juga mungkin pernah mendengar ada testimoni yang mengatakan jenis moke (minuman berkadar alkohol produksi lokal NTT) tertentu memberi efek yang bagus setelah bangun tidur.

“Badan rasanya enak dan kepala sonde sakit,” kurang lebih begitu komentar mereka.

Pendapat satu-dua orang seperti itu seolah-olah menjadi kebenaran umum, bahwa mengonsumsi minuman beralkohol memiliki manfaat positif untuk peningkatan kualitas tidur. 

Saverinus Suhardin.
Saverinus Suhardin. (DOK PRIBADI)

Apakah pandangan seperti itu sudah tepat? Tulisan ini akan membeberkan fakta penelitian ilmiah yang akan menguji persepsi yang telah berkembang di masyarakat tersebut.

Masalah Kesehatan Tidur di Indonesia

Mungkin sebagian orang belum menyadari betapa pentingnya urusan tidur yang mempunyai hubungan erat dengan kondisi kesehatan secara umum. 

Hasil berbagai penelitian telah membuktikan, pemenuhan kebutuhan tidur yang berkualitas memberikan dampak positif bagi kesehatan fisik, mental, maupun kesejahteraan secara umum.

Tidur yang baik memberi dampak yang baik pula untuk kesehatan fisik, di antaranya mengurangi risiko penyakit diabetes melitus, penyakit jantung dan pembuluh darah, dan penyakit kronis lainnya.

Tidur yang sehat juga sangat berpengaruh pada kesehatan mental, khususnya untuk mengurangi perasaan cemas, depresi, dan masalah kesehatan mental lainnya.

Dan bagi kesejahteraan atau kesehatan secara umum, tidur yang cukup juga terbukti meningkatkan fungsi sistem kekebalan tubuh, meningkatkan performa kognitif atau kecerdasan, dan menjaga kestabilan emosi. 

Pendek kata, manfaat tidur sangat penting bagi kesehatan manusia. Tidur sama pentingnya dengan nutrisi dan olahraga. 

Tapi sayangnya tidak semua orang mampu memenuhi kebutuhan tidurnya dengan baik.

Ada beragam masalah kesehatan tidur yang bisa dialami setiap orang, termasuk kita yang ada di Indonesia. 

Dari beberapa studi yang pernah dilakukan, masalah kesehatan tidur yang umumnya terjadi di antaranya insomnia; gangguan tidur; gangguan pernapasan terkait tidur atau Obstructive Sleep Apnea (OSA); dan berbagai jenis gangguan tidur lainnya.

Dari sekian banyak masalah yang ada, masalah insomnia—kesulitan memulai dan mempertahankan tidur yang berkualitas sehingga dapat mengganggu aktivitas pada siang hari—merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.

Masalah kesehatan tidur yang lain juga ada, tapi belum teridentifikasi dengan baik. 

Seperti fenomena gunung es, masih banyak masalah kesehatan tidur yang belum terungkap atau terlihat di permukaan. 

Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kurang kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan tidur.

Tidur Sangat Penting

Upaya penyadaran tentang pentingnya kebutuhan tidur bagi manusia, sebenarnya telah dilakukan sejak lama. 

Ada sebuah organisasi dunia bernama World Association of Sleep Medicine (WASM) yang kemudian berkembang menjadi World Sleep Society (WSS). 

Mereka menginisiasi kampanye mengenai pentingnya tidur untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan secara umum.

Mereka melakukan promosi kesehatan tidur melalui perayaan World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia yang dirayakan setiap 14 Maret. 

Sejak perayaan pertama pada 2008 hingga saat ini, semua informasi mengenai kegiatan yang telah dilakukan maupun rencana pengembangan yang akan datang, terekam dalam situs web yang bisa diakses oleh masyarakat umum: worldsleepday.org.

Berdasarkan informasi dari situs web tersebut, perayaan Hari Tidur Sedunia mengalami perkembangan yang baik dari tahun ke tahun. 

Sejauh ini, aktivitas seputar World Sleep Day paling banyak tercatat di wilayah Eropa, kemudian disusul Asia dan Amerika Latin. Sedangkan paling sedikit dari wilayah Oceania dan Afrika.

Indonesia sebagai bagian dari Asia, secara khusus baru melaporkan aktivitas seputar perayaan Hari Tidur Sedunia pada 2016 dan hanya ada satu kegiatan. 

Lalu, tahun 2017 ada 3 kegiatan; 2018 ada 2 kegiatan; 2019 ada 3 kegiatan; 2020 ada 3 kegiatan; 2021 ada 3 kegiatan; 2022 ada 3 kegiatan; 2023 ada 5 kegiatan; dan 2024 hanya 2 kegiatan.

Data tersebut cukup menggambarkan kalau kita memang kurang antusias dengan urusan Kesehatan tidur. 

Apalagi di kalender kesehatan 2025 yang dikeluarkan oleh Kemenkes RI, belum ada perayaan khusus untuk Hari Tidur Sedunia ini. 

Beda dengan perayaan lain seperti Hari Pendengaran Sedunia, Hari Ginjal Sedunia, Hari Tuberkulosis, dll.

Tidak heran bila kita temukan banyak orang yang mengabaikan pentingnya mengatur pola tidur yang sehat. 

Selain itu, kita juga menemukan banyak persepsi yang keliru seputar urusan tidur, termasuk anggapan minuman beralkohol bisa membantu tidur lebih baik. Sampai-sampai ada yang terus mengatakan, “Satu sloki dolo biar tidor sono.” (Minumlah alkohol, satu takaran kecil, biar tidurmu lebih nyenyak).

Kesehatan Tidur Menjadi Prioritas

Perayaan World Sleep Day tahun 2025 ini mengusung tema: Make Sleep Health a Priority (Jadikan Kesehatan Tidur Sebagai Prioritas). 

Kesehatan tidur (sleep health) merupakan pola tidur-bangun yang sesuai dengan kebutuhan dan memberikan efek yang baik bagi kesehatan fisik dan mental.

Konsep kesehatan tidur itu mungkin akan membingungkan, sebab batasannya sangat umum dan beberapa indikatornya bersifat subjektif. 

Tidur yang sehat itu bisa diukur dengan “rasa puas” Ketika bangun. Rasa puas itu mungkin berbeda tiap orang, tapi secara umum menyangkut kondisi fisik dan mental.

Selain itu, kesehatan tidur juga bisa diukur dari seberapa waspada kita saat melakukan aktivitas pada siang hari. 

Kalau kita merasa fit dan tidak mengantuk selama kegiatan harian, maka itu menandakan kualitas tidur malam kita sudah sehat.

Kesehatan tidur juga dapat dinilai dari pola atau kebiasaan mulai tidur malam dan kapan saat terbangun. 

Kalau waktu mulai tidur dan waktu saat bangun selalu sama atau setidaknya mendekati waktu yang sama setiap hari, itu berarti pola tidurnya teratur.

Durasi atau lama waktu tidur juga menjadi salah satu indikator kesehatan tidur. Ada banyak rekomendasi waktu tidur yang baik berdasarkan hasil penelitian. 

Secara umum, para ahli Kesehatan tidur menyarankan setiap orang berupaya tidur malam setidaknya 7 jam per hari.

Saatnya Berubah

Kita kembali pada pertanyaan awal dari tulisan ini, apakah minuman beralkohol memiliki efek baik untuk kesehatan tidur

Ternyata ada banyak penelitian tentang topik ini dan sebagian besar menyimpulkan bahwa kebiasaan mengonsumsi minuman beralkohol justru merusak atau mengganggu kualitas tidur.

Minuman beralkohol memang dianggap sebagai agen penenang, sehingga sering digunakan sebagai pemicu tidur. 

Tapi fakta penelitian menunjukkan, efek alkohol justru membuat tidur jadi terfragmentasi atau sering terbangun saat tidur malam hari. 

Kondisi itu membuat kualitas tidur menjadi buruk dan tidak memenuhi kriteria tidur yang sehat.

Sebuah studi jangka panjang, selama 36 tahun, yang dilakukan Viola Helaakoski, dkk (2022) di Finlandia dengan melibatkan 13.851 responden juga menyimpulkan hasil yang sama. 

Penggunaan alkohol dalam jangka lama juga dapat merusak kualitas tidur. Singkatnya, ajakan “satu sloki dolo biar tidor sono” itu tidak benar.

Semoga perayaan World Sleep Day kali ini menyadarkan kita tentang pentingnya kesehatan tidur.

Kesadaran itu menjadi dasar bagi kita untuk belajar lebih jauh, sehingga bisa terhindar dari informasi atau persepsi yang salah terkait tidur. Saatnya kita berubah dan jadikan kesehatan tidur sebagai prioritas. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS 

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved