Opini
Opini: Satu Sloki Dolo Biar Tidor Sono
Tulisan ini akan membeberkan fakta penelitian ilmiah yang akan menguji persepsi yang telah berkembang di masyarakat tersebut.
Dari beberapa studi yang pernah dilakukan, masalah kesehatan tidur yang umumnya terjadi di antaranya insomnia; gangguan tidur; gangguan pernapasan terkait tidur atau Obstructive Sleep Apnea (OSA); dan berbagai jenis gangguan tidur lainnya.
Dari sekian banyak masalah yang ada, masalah insomnia—kesulitan memulai dan mempertahankan tidur yang berkualitas sehingga dapat mengganggu aktivitas pada siang hari—merupakan masalah yang paling banyak ditemukan di Indonesia.
Masalah kesehatan tidur yang lain juga ada, tapi belum teridentifikasi dengan baik.
Seperti fenomena gunung es, masih banyak masalah kesehatan tidur yang belum terungkap atau terlihat di permukaan.
Kondisi ini disebabkan oleh berbagai faktor, salah satunya kurang kesadaran masyarakat tentang pentingnya pemenuhan kebutuhan tidur.
Tidur Sangat Penting
Upaya penyadaran tentang pentingnya kebutuhan tidur bagi manusia, sebenarnya telah dilakukan sejak lama.
Ada sebuah organisasi dunia bernama World Association of Sleep Medicine (WASM) yang kemudian berkembang menjadi World Sleep Society (WSS).
Mereka menginisiasi kampanye mengenai pentingnya tidur untuk meningkatkan kualitas kesehatan dan kesejahteraan secara umum.
Mereka melakukan promosi kesehatan tidur melalui perayaan World Sleep Day atau Hari Tidur Sedunia yang dirayakan setiap 14 Maret.
Sejak perayaan pertama pada 2008 hingga saat ini, semua informasi mengenai kegiatan yang telah dilakukan maupun rencana pengembangan yang akan datang, terekam dalam situs web yang bisa diakses oleh masyarakat umum: worldsleepday.org.
Berdasarkan informasi dari situs web tersebut, perayaan Hari Tidur Sedunia mengalami perkembangan yang baik dari tahun ke tahun.
Sejauh ini, aktivitas seputar World Sleep Day paling banyak tercatat di wilayah Eropa, kemudian disusul Asia dan Amerika Latin. Sedangkan paling sedikit dari wilayah Oceania dan Afrika.
Indonesia sebagai bagian dari Asia, secara khusus baru melaporkan aktivitas seputar perayaan Hari Tidur Sedunia pada 2016 dan hanya ada satu kegiatan.
Lalu, tahun 2017 ada 3 kegiatan; 2018 ada 2 kegiatan; 2019 ada 3 kegiatan; 2020 ada 3 kegiatan; 2021 ada 3 kegiatan; 2022 ada 3 kegiatan; 2023 ada 5 kegiatan; dan 2024 hanya 2 kegiatan.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.