Liputan Khusus

Lipsus - Warga Mengaku Belum Merdeka

Para siswa yang berjumlah 22 orang didampingi orangtua dan para guru harus menempuh perjalanan 5 kilometer menyebrangi lautan.

Editor: Ryan Nong
POS KUPANG/CHRISTIN MALEHERE
Para Nelayan tradisional tampak bekerjasama melaksanakan Defile Pembentangan Merah-Putih sepanjang 340 meter dari Dermaga Lama Pelabuhan Rakyat ke Dermaga Baru Pelabuhan Nusantara Waingapu, Sumba Timur, Sabtu (17/8). 

"Alhamdulillah, selama 10 tahun ini kita telah mampu membangun dari pinggiran, membangun dari desa dan membangun dari daerah terluar," kata Jokowi di Sidang Tahunan MPR dan Sidang Bersama DPR-DPD di Gedung MPR/DPR/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8).

Putra asli Solo itu menyebut pemerintah telah membangun ratusan ribu kilometer jalan desa dan hampir dua juta meter jembatan desa, ribuan kilometer jalan tol baru, bendungan, hingga jaringan irigasi.

"Kita telah membangun 366 ribu kilometer jalandesa, 1,9 juta meter jembatan desa, 2.700 kilometer jalan tol baru, 6.000 kilometer jalan nasional, 50 pelabuhan dan bandara baru, serta 43 bendungan, dan 1,1 juta hectare jaringan irigasi baru," kata Jokowi.

Dengan pembangunan itu, Jokowi mengklaim telah berhasil menurunkan biaya logistic dari sebelumnya 24 persen menjadi 14 persen pada 2023. Indonesia pun kini bisa meningkatkan daya saing dari peringkat  44 pada tahun lalu merangsek ke peringkat 27 pada 2024.

"Ketangguhan kita sebagai sebuah bangsa juga terbukti dari daya tahan dalam menghadapi pandemi Covid-19, dalam menghadapi perubahan iklim, dan dalam menghadapi geopolitik dunia yang semakin memanas," kata Jokowi.

Di sektor SDM, Presiden Jokowi menyoroti upaya reformasi pendidikan dan transformasi system kesehatan. Program Indonesia Pintar disebutnya telah memberikan akses pendidikan kepada 20 juta siswa per tahun.

Program KIP Kuliah dan Bidik Misi juga memberikan akses pendidikan bagi 1,5 juta mahasiswa. Sementara itu, perbaikan di sector kesehatan ditandai dengan turunnya angka kematian bayi dan prevalensi stunting.  Angka kematian bayi turun dari sebelumnya 27 per seribu kelahiran menjadi 17 per seribu kelahiran di tahun 2023.

Demikian pula angka prevalensi stunting turun dari 37,2 persen menjadi 21,5 persen di tahun 2023.  Jumlah peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) meningkat dari sebelumnya 133 juta menjadi 273 juta di tahun 2024, di mana separuh dari jumlah tersebut adalah Penerima Bantuan Iuran (PBI) dari pemerintah.

Dengan pencapaian yang telah diraih, Presiden Jokowi menegaskan pentingnya melanjutkan pembangunan yang inklusif dan berkelanjutan, demi kesejahteraan seluruh rakyat Indonesia.

Mantan Gubernur DKI Jakarta ini menekankan pentingnya semangat kebersamaan dan kekuatan bangsa dalam mencapai visi besar Indonesia Emas pada tahun 2045.

Persatuan, yang mencakup kerja sama dan solidaritas antarseluruh elemen masyarakat, menjadi kunci untuk menghadapi tantangan yang ada, sementara kedaulatan memastikan Indonesia mampu berdiri tegak sebagai negara yang mandiri dan menentukan arah kebijakannya sendiri.

Menjelang akhir masa jabatannya, Jokowi juga menitipkan masa depan bangsa kepada Presiden Terpilih, Prabowo Subianto.

“Pada tanggal 20 Oktober 2024, izinkan saya menyerahkan tongkat estafet kepemimpinan ini kepada Bapak Prabowo Subianto. Izinkan saya  juga menyerahkan semua harapan dan cita-cita masyarakat Indonesia, dari Sabang sampai Merauke, dari Miangas sampai Pulau Rote,” ujarnya. (cr8/cr4/zee/cr20/tribun network/reynas abdila)

 

 

Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved