TOPIK
KKB Papua
-
Dia diancam dengan ancaman hukuman mati, atau penjara seumur hidup, atau penjara maksimal 20 tahun.
-
Hingga saat ini aparat masih melakukan pertahanan di pos masing-masing sambil memantau ke arah gangguan tembakan.
-
Kedua anggota KKB Papua yang merupakan pelaku pembunuhan terhadap Josep Agus Lepa itu ditembak mati setelah melakukan perlawanan saat hendak ditangkap
-
Gugurnya dua anggota Polisi itu dibenarkan Kepala Kepolisian Resor (Kapolres) Puncak Jaya, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Achmad Fauzan.
-
Dia menegaskan bahwa TNI tetap mengedepankan pendekatan profesional dan dialogis dalam setiap langkahnya di Papua.
-
Meski kelompok separatis itu menggunakan warga sipil sebagai tameng, namun TNI berhasil menumbangkan mereka dalam 1 jam operasi penindakan.
-
Adapun anggota KKB yang tewas disebut merupakan anak buah dari Daniel Aibon Kogoya, Undius Kogoya dan Josua Waker.
-
Ia terlibat dalam kasus pencurian senjata api di Mako Pospol Elelim Polres Yalimo didukung Akse Mabel.
-
Penyergapan yang dilakukan di Kampung Kalome, Distrik Ilamburawi itu berlangsung sejak Jumat (9/5/2025) hingga Sabtu (10/5/2025).
-
Penyerahan dilakukan Antonius di kediamannya, Kampung Ariepi Distrik, Kosiwo Kabupaten Kepulauan Yapen, Papua.
-
Hal itu diungkapkan Lenis Kagoya di Gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan), Jakarta, Kamis (8/5/2025) sore.
-
Penyerahan satu pucuk senjata api dan 45 butir peluru itu berlangsung di Markas Kodim 1709/Yawa Kabupaten Yapen.
-
Adapun korban adalah Serda Thomas Agustinus Mayor yang merupakan personel Koramil 1717-01/Ilaga Kabupaten Puncak.
-
Dalam keterangannya, dia juga meminta pemerintah Indonesia menghormati hukum humaniter.
-
Korban diketahui bernama Josep Agus Lepa tewas dalam serangan bersenjata di wilayah Moanemani, Dogiyai, Papua Tengah.
-
Murib memutuskan untuk kembali kepangkuan Negara Kesatuan Republik Indonesia serta menyatakan sumpah setianya kepada tanah air Indonesia.
-
Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi keamanan dan sosial yang terus memburuk di Papua.
-
Aksi brutal itu berlangsung saat upaya pencarian Mantan Kasat Reskrim Polres Teluk Bintuni, Iptu Tomi Marbun.
-
Uli menjelaskan, penembakan bermula ketika tim operasi pencarian Iptu Tomi melakukan pencarian ulang pada 21 April–4 Mei 2025 di Teluk Bintuni.
-
Politikus PDI-P itu menegaskan bahwa penembakan tersebut tak hanya mengancam nyawa, tetapi juga wibawa negara.
-
Dalam operasi ini, Polri melibatkan berbagai unsur, termasuk Basarnas, TNI, Komnas HAM, tokoh masyarakat, dan tokoh agama.
-
Hasanuddin mengatakan, wibawa lembaga negara diserang setelah rombongan Komnas HAM Papua ditembaki kelompok kriminal (KKB) bersenjata.
-
Frits bersama empat anggota kepolisian yang hendak turun ke Sungai ditembaki oleh anggota KKB dari arah seberang sungai.
-
Kepolisian Daerah Papua bersama satuan tugas pun berhasil membongkar dan mengungkap jaringan penyuplai senjata api dan amunisi ke kelompok itu
-
Dari penembakan itu, tim gabungan kemudian melakukan tembakan balasan sehingga terlibat kontak tembak dengan KKB sekitar 10 menit.
-
Dukungan itu diberikan lantaran kelompok separatis itu makin masif melakukan aksi kekerasan yang menargetkan warga sipil di Papua.
-
Martinus juga menegaskan pentingnya tindakan tegas terhadap kelompok separatis itu untuk menciptakan situasi aman dan damai di tanah Papua.
-
Tim gabungan kepolisian yang hendak melakukan pengecekan TKP pada Selasa melihat kepulan asap dari lokasi kejadian.
-
Frega berpandangan bahwa narasi ingin memerdekakan diri bukanlah kepentingan masyarakat Papua, melainkan segelintir kelompok yang mengatasnamakan KKB.
-
Ia menegaskan bahwa tindakan brutal yang dilakukan oleh KKB tidak dapat dibenarkan dari sisi kemanusiaan maupun agama.
© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved