KKB Papua
Situasi Keamanan Papua Tak Boleh Dibiarkan Berlarut-larut
Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi keamanan dan sosial yang terus memburuk di Papua.
POS-KUPANG.COM, JAKARTA - Pemerintah diminta untuk tidak boleh membiarkan situasi keamanan dan sosial yang memburuk di Papua.
Pembiaran kondisi yang terus berlarut-larut akan dapat membahayakan keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu ditegaskan anggota Komisi I DPR RI Mayjen TNI (Purn) TB Hasanuddin pasca penyerangan KKB Papua terhadap Ketua Komnas HAM Papua.
Dia juga menyampaikan keprihatinan mendalam atas kondisi keamanan dan sosial yang terus memburuk di Papua.
"Saya menegaskan, jangan biarkan situasi di Papua terus berlarut-larut. Pemerintah harus mengambil langkah nyata dan menyeluruh," ujar TB Hasanuddin dikutip dari Kompas, Jumat (2/5/2025).
Menurutnya, pendekatan penyelesaian konflik di Papua tidak cukup hanya mengandalkan kehadiran aparat keamanan seperti TNI dan Polri.
Diperlukan keterlibatan seluruh elemen pemerintahan dan masyarakat, termasuk kementerian terkait dan lembaga-lembaga negara lainnya.
"Masalah Papua sangat kompleks dan harus diselesaikan dari akarnya, mulai dari persoalan ekonomi, pendidikan, hingga keadilan sosial. Semua kementerian dan komponen bangsa harus turun tangan bersama-sama," ucapnya.
Legislator Fraksi PDIP itu juga mengingatkan bahwa sikap abai terhadap konflik berkepanjangan ini dapat menimbulkan konsekuensi serius.
"Kalau pemerintah terus abai, bukan tidak mungkin di masa depan Papua akan lepas dari NKRI. Ini harus menjadi perhatian serius semua pihak," pungkas Hasanuddin.
Sebelumnya, Ketua Komnas HAM Perwakilan Papua, Frits Ramandey bersama rombongan diberondong tembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Belum diketahui berapa jumlah anggota KKB yang melakukan penyerangan.
Kronologi penembakan itu terjadi ketika rombongan berada di Kali Meyah, Distrik Moskona Barat, Kabupaten Teluk Bintuni, Minggu (27/4/2025).
Rombongan saat itu melakukan pencarian terhadap mantan Kasat Reskrim Kepolisian Resor Teluk Bintuni, Iptu Tomy Samuel Marbun yang hilang empat bulan lalu. (*)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.