Breaking News

TTU Terkini

Ruang Digital Ramah Anak, Asa Siswa SMK di Perbatasan RI-RDTL Merajut Mimpi dari Layar Laptop

Sebanyak 4 orang siswa SMK Negeri Oeolo menghabiskan waktu selama sepekan untuk menyelesaikan proses konversi ini. Mereka mengaku bersyukur

|
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/DIONISIUS REBON
Siswa SMK Negeri Oeolo saat melakukan percobaan terhadap sepeda motor listrik yang sudah dikonversi, Jumat, 1 Agustus 2025. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Dionisius Rebon 

POS-KUPANG.COM, KEFAMENANU - Siswa kelas XII Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri Oeolo, Arnoldus Janssen Bani (16) dan 3 orang rekannya sibuk memasang beberapa aksesoris terakhir dari sepeda motor di bengkel praktek Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM).

Mereka adalah siswa dari jurusan tersebut yang sedang melakukan praktek sambil menghasilkan sebuah karya besar sejak berdirinya sekolah ini tahun 2009 lalu.

Sambil menyeka keringat dengan punggung tangannya, Arnoldus memperhatikan dengan seksama kabel-kabel yang bergelantungan rapi di bodi sepeda motor sambil mengunci sparepart bagian depan sepeda motor itu. 

Hari itu, Jumat, 1 Agustus 2025. Bengkel Jurusan Teknik Bisnis Sepeda Motor (TBSM) SMK Negeri Oeolo tampak lengang. Sesekali terdengar bunyi dentingan kunci sepeda motor menggema memecah keheningan.

Mata mereka tak lepas dari laptop yang dioperasikan dua orang guru Jurusan TBSM, Rodi Leokuna, S. Pd dan Filipe Araujo. Beberapa angine stand tampak disimpan di dalam ruangan tersebut.

Laptop tersebut menayangkan tayangan video aplikasi YouTube proses konversi sepeda motor listrik. Video tutorial konversi sepeda motor listrik ini sesekali dijeda agar para siswa tidak melewatkan setiap detail prosesnya.

"Kami tidak hanya diajarkan belajar satu arah. Guru memberikan penjelasan dan kami menyimak. Kami juga diajarkan membangun kreativitas sendiri melalui ruang digital," ujarnya dengan mata berbinar-binar.

Sebelum penulis tiba di sekolah ini, para siswa dan guru di sekolah ini telah menghabiskan beberapa hari untuk menuntaskan proses konversi ini. Sepeda motor ini dipastikan tuntas dalam sepekan. Waktu yang cukup cepat untuk lembaga pendidikan yang terletak di wilayah terpencil dengan fasilitas terbatas.

Pemandangan ini cukup unik. Pasalnya, siswa-siswi tersebut mengenyam pendidikan di sekolah yang terletak di salah satu wilayah terpencil tempatnya di Desa Oeolo, Kecamatan Musi, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT). Butuh waktu 1 jam untuk menempuh perjalanan dari Kota Kefamenanu (ibukota Kabupaten TTU) untuk tiba di sekolah ini.

Jalan menuju sekolah ini masih tergolong sulit. Pada banyak titik penulis harus memperlambat laju kendaraan roda dua karena terhambat kondisi jalan dan medan yang sulit.

Wilayah Kecamatan Musi merupakan salah satu wilayah di Kabupaten Timor Tengah Utara Provinsi Provinsi NTT yang terletak di Pulau Timor. Luas wilayah Kabupaten TTU, 2.669,70 kilometer ⊃2;. Kabupaten TTU terdiri dari 182 desa, 11 kelurahan dan 24 kecamatan.

Letak daerah otonomi yang sering disebut dengan julukan Bumi Biinmaffo ini sangat strategis. Pasalnya, Kabupaten TTU berbatasan langsung dengan dengan Negara Republik Demokratik Timor Leste (RDTL) Distrik Oecusse. Sebuah wilayah enklave negara Timor Leste yang terletak di antara Kabupaten Kupang dan Kabupaten TTU.

Para guru dan siswa-siswi SMK Negeri Oeolo merancang sepeda motor
Para guru dan siswa-siswi SMK Negeri Oeolo merancang sepeda motor berbahan bakar minyak ke sepeda motor listrik, Jumat, 1 Agustus 2025.

Berawal dari Mobil Pikap Milik Ayah

Arnoldus merupakan buah hati dari pasangan, Yohanes Oes Bani dan Yoneta Maria Palbeno. Ayah dari Arnoldus berprofesi sebagai sopir, sedangkan ibunya merupakan ibu rumah tangga (IRT).

Sumber: Pos Kupang
Halaman 1 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved