Opini
Opini: Langkah Catur Politik Versi Prabowo
Pertanyaannya lalu bermunculan, deras dan liar. Apa arti dari dua gerak simultan ini? Untuk siapa dan untuk apa?
Ini semua memperindah panggung, tetapi aktor utamanya tetap sedikit, dan rakyat hanya menjadi penonton pasif di barisan belakang. Dalam demokrasi, ini pertanda yang mesti diawasi.
Di satu sisi, memang benar bahwa politik tak pernah sepenuhnya bersih. Tetapi politik yang menghapus jejak kesalahan hanya karena loyalitas atau kalkulasi elektoral akan kehilangan nuraninya.
Jika keadilan bisa ditunda dan diatur sesuai waktu politik, maka hukum hanyalah dekorasi dari panggung kekuasaan.
Dari belahan timur Indonesia, kami menyambut hangat ketika Presiden Prabowo menyampaikan rencananya membangun Indonesia bagian selatan termasuk Nusa Tenggara Timur.
Suara itu mengingatkan kami pada ujaran Gubernur Viktor Bungtilu Laiskodat beberapa tahun silam, tentang pentingnya mengangkat wajah tepi selatan Indonesia, dari Sabu sampai Sumba, dari Rote sampai Lembata.
Apakah ini hanya gema yang terulang? Atau sungguh langkah awal menata ulang ruang ketertinggalan menjadi ruang keadilan?
Biarlah waktu yang menguji. Tetapi kami menyimpan harapan, semoga bidak yang digerakkan hari ini bukan sekadar taktik, melainkan awal dari politik kebangsaan yang adil dan beradab. Semoga. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Presiden Prabowo Subianto
Abolisi dan Amnesti Presiden Prabowo
Amnesti
abolisi
Pius Rengka
Opini Pos Kupang
Tom Lembong
Hasto Kristiyanto
Opini: Prada Lucky dan Tentang Degenerasi Moral Kolektif |
![]() |
---|
Opini: Drama BBM Sabu Raijua, Antrean Panjang Solusi Pendek |
![]() |
---|
Opini: Kala Hoaks Menodai Taman Eden, Antara Bahasa dan Pikiran |
![]() |
---|
Opini: Korupsi K3, Nyawa Pekerja Jadi Taruhan |
![]() |
---|
Opini: FAFO Parenting, Apakah Anak Dibiarkan Merasakan Akibatnya Sendiri? |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.