Opini

Opini: Menggenggam Dunia dengan Bahasa

Maka, ketika seseorang menguasai kata, ia sesungguhnya sedang menggenggam kekuatan untuk membentuk dunia.

Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Yoseph Yoneta Motong Wuwur 

Kuasa Kata di Era Digital

Di era digital, kata menjadi peluru yang melesat cepat. Satu twit, satu komentar, dapat menjangkau ribuan orang dalam hitungan menit. 

Kata menjadi alat paling ampuh di dunia maya. Viralitas ditentukan oleh kekuatan diksi. 

Judul yang tajam, caption yang menyentuh, dapat memancing klik dan reaksi. Di sinilah kekuatan literasi digital diuji.

Tagar bukan hanya simbol. Ia adalah senjata kolektif yang menggerakkan gerakan sosial, kampanye, bahkan revolusi. Kata menjadi pemantik solidaritas. 

Meski visual mendominasi, bahasa tetap menjadi fondasi pesan. Gambar tanpa konteks kata mudah disalahartikan. Narasi memberi arah pada interpretasi visual.

Sayangnya, disinformasi juga berkembang melalui kata. Berita palsu dibungkus dalam Bahasa yang meyakinkan. Narasi keliru menyebar karena kekuatan kata yang tampak kredibel. 

Di sisi lain, kreativitas kata menjadi nilai tambah konten. Influencer, aktivis, bahkan merek dagang, berlomba menciptakan frasa yang unik dan mudah diingat. Bahasa menjadi alat branding sekaligus persuasi.

Algoritma media sosial membaca dan merespons kata. Pilihan diksi memengaruhi eksposur konten. 

Dalam ekonomi perhatian, kata-kata menjadi komoditas yang dikalkulasi. Kata adalah mata uang era digital. 

Siapa yang menguasai kata, menguasai perhatian. Dan di dunia yang bergerak secepat klik, kuasa kata tak pernah sepenting sekarang.(*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved