Opini
Opini: Menag Nasaruddin, Deklarasi Istiqlal dan Masa Depan Dialog Inter-Religius
Menghadapi gejolak tersebut, eksistensi dan ekspresi agama-agama hendaknya diarahkan dalam usaha-usaha edukatif nan advokatif mengatasi persoalan itu.
Sebagaimana diungkapkan dalam Deklarasi Bersama Istiqlal bahwa keyakinan dan ritual agama-agama memiliki kapasitas khusus untuk menyentuh hati manusia, optimisme bagi dialog inter-religius yang berdampak perlu lahir dari relung hati setiap pemimpin dan penganut agama di Indonesia.
Dialogalitas di atas kertas dan di ruang-ruang silaturahmi harus menjadi dialog dan sikap hidup di jalanan, dalam ruang hidup dan relasi sehari-hari (daily life) manusia Indonesia.
Harapan sekaligus tantangan inilah yang perlu menjadi tanggung jawab Kementerian Agama di era Menag Nasaruddin.
Sehingga, cita-cita nasional bahwa Indonesia dapat menjadi miniatur bagi dialog, toleransi dan persaudaraan antar-umat beragama dalam panorama keberagaman dapat menjadi mozaik-mozaik indah yang berarti bagi peradaban dan kemanusiaan di tingkat global. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.