Opini

Opini: Cagar Alam Mutis, Peradaban Kuno Timor yang Tersisa

Dapat dipastikan bahwa Cagar Alam Mutis akan menjadi lahan bisnis pihak-pihak tertentu yang mempunyai kuasa. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI POS-KUPANG.COM
Salah satu daya tarik Gunung Mutis di Pulau Timor yaitu hutan bonsai. 

Kisah mistis Gunung Mutis bukan satu bentuk kepercayaan kafir yang melawan ajaran agama namun sebagai banteng pertahanan orang Timor agar Cagar Alam Mutis tetap terawat.

Cagar Alam Mutis menyajikan satu pemandangan alam yang sangat cantik dan
keindahannya tidak dapat dijelaskan dengan kata-kata. 

Setiap orang yang dalam pandangan pertama akan spontan mengatakan “Surga yang nyata”. Mutis memang surga yang dititipkan Tuhan bagi Timor. 

Keindahan alam dan kekayaan flora dan faunanya menjadikanya diincar para pebisnis hingga ada upaya agar menjadi Taman Nasional. Mutis akan tetap indah tanpa campur tangan asing.

Komunitas Adat Lebih Layak Menjaga Kemurnian Mutis

Pemberian status Taman Nasional bagi Cagar Alam Mutis merupakan satu pukulan dan bentuk penghinaan bagi komunitas Adat Dawan yang telah mendiami dan menjaga kemurnian Mutis dari abad-abad lampau. 

Ada alasan ekologis dan kultural masyarakat adat menolak status Taman Nasional bagi Mutis. 

Alasan ekologisnya cukup jelas bahwa ketika menjadi Taman Nasional maka ada upaya untuk membangun fasilitas-fasilitas pemerintah di sekitar cagar alam dan dapat dipastikan hutan akan dibabat dan bisa mengakibatkan kekeringan ketika kemarau melanda. 

Jika menjadi Taman Nasional, maka Mutis akan bebas dimasuki orang dan sampah akan mengotori “surga kecil” yang tersembunyi di Timor ini.

Belajar dari pengalaman ketika hutan-hutan adat dijadikan Taman Nasional, nasib komuitas Adat diabaikan dan bahkan segelintir orang meraup keuntungan dari Taman Nasional dan Komunitas Adat menjadi penonton di tanahnya sendiri. 

Alangkah baiknya Mutis tetap dijaga dan dirawat oleh Komunitas Adat sebab Cagar Alam Mutis tidak sekadar Gunung dengan kekayaan alamnya yang luar biasa tetapi lebih daripada itu merupakan mahkota kehormatan orang Timor Dawan yang menjadikan Mutis sebagai pusat peradaban Kuno Timor yang masih tersisa. 

Mutis lebih terjaga di tangan adat daripada pemerintah karena intensi kedua Lembaga ini berbeda. 

Komunitas Adat ingin menjaga agar kebudayaan leluhur di Mutis tetap terjaga dan pemerintah lebih mengutamakan keuntungan dari status Taman Nasional Mutis ini.

Cagar Alam Mutis adalah Faot kanaf (Batu bernama) dan Oe Kanaf (Air Bernama) bagi orang Timor sebab Mutis bukan sekadar cagar alam tetapi simbol religiositas masyarakat Timor terhadap Dia Yang Mahatinggi, Afinit-Anesit, Alulut-Alekat, Amoet-Apakaet, Atukus-Anonot, Alikin-Apean, Aneot-Amafot dan Apinat ma Aklahat “Usineno”. 

Mutis merupakan tempat bagi orang Timor untuk mencapai surga karena Mutis adalah tangga menuju tempat tertinggi. 

Komunitas Adat telah menyatukan jiwa dan raga dengan cagar alam Mutis karena Mutis adalah Ibunda Jelita yang telah memberi asupan gizi yang cukup bagi peradaban Timor. (*)

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    Berita Populer

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved