Opini
Opini: Cagar Alam Mutis, Peradaban Kuno Timor yang Tersisa
Dapat dipastikan bahwa Cagar Alam Mutis akan menjadi lahan bisnis pihak-pihak tertentu yang mempunyai kuasa.
Mutis menjadi ibu yang penyayang di mana ia mengalirkan air susunya lewat empat sungai besar Timor yang membasahi Timor yakni, Sungai Benenai, Sungai Noelmina, Sungai Noelfael dan Sungai Noelbesi.
Empat sungai itu adalah saluran air susu Ibunda Mutis untuk menyusui anak-anaknya di Timor.
Sebagai anak yang diasuh oleh Ibunda Mutis maka pantas dan layak dijaga kelestariannya agar air susunya tidak berhenti menyusui Atoen Pah Meto.
Meniru kata Paus Fransiskus tentang Ibunda Bumi, maka Mutis adalah ibu yang jelita dan manis yang memberikan asupan gizi yang cukup melalui air yang jernih, udara yang sejuk dan tanaman yang indah dan satwa liar yang terpelihara.
Cagar Alam Mutis harus tetap dijaga dengan gaya dan khazana budaya Timor karena Mutis tidak hanya menyimpan keindahan dan kekayaan flora dan fauna tetapi lebih dari itu menyimpan cerita mistis-magis yang tidak dapat diselami oleh akal budi manusia bahkan sampai hari ini, Mutis menjadi satu misteri yang belum terpecahkan asal-usulnya.
Cerita mistis nan magis ini yang menjadi senjata ampuh orang Timor dalam mencegah agar orang asing tidak sembarangan mengeksploitasi kekayaan alam yang dikandung di Cagar Alam Mutis. Mutis Ain Alekot “Ibu yang baik”.
Cagar Alam Mutis: Surga ‘Dunia” Yang Keramat
Masyarakat Adat yang tinggal di lereng Mutis mempunyai pengalaman mistis tentang keberadaan gunung ini.
Pengalaman mistis mereka tidak boleh dianggap sepele karena banyak hal aneh yang tidak bisa dijelaskan di seputaran Gunug Mutis.
Menurut Suku Dawan, Mutis mempunyai seorang penjaga yang keramat dan orang-orang yang hidup di lereng Mutis harus selalu berhati-hati dalam bertutur kata.
Mistisisme Mutis sudah dirasakan beberapa pelancong mencoba mengabadikan momen namun hasil potretnya tidak terlihat di kamera selepas tiba di rumah.
Lebih mengerikan adalah bahwa semua jiwa orang yang telah meninggal sebelum ke tempat yang tinggi, mereka harus berkumpul di Gunung Mutis.
Kisah-kisah mistis inilah yang menjadi senjata dan hukum yang paling ampuh dalam menjaga kelestarian alam Mutis dari gangguan dan eksploitasi.
Konon katanya bertemu orang asing di lereng gunung jangan disapa dan jika ada barang yang diberikan jangan digunakan agar tidak tersesat di alam Mutis.
Masih banyak kisah mistis yang mewarnai Gunung Mutis sehingga suku Dawan tetap menjaga kepercayaan itu dalam menjaga kemurnian Cagar Alam Mutis.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.