Opini

Opini: Menegaskan Kembali Identitas Kebangsaan Umat Katolik Indonesia

Vatikan adalah Negara Eropa pertama yang menyatakan dukungan politik bagi kemerdekaan Republik Indonesia. 

|
Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-ROMO LEO MALI
Romo Dr. Leo Mali, Pr 

Dalam pengertian, harapan untuk mewujudkan cita-cita perdamaian dunia yang terbangun atas dasar hormat pada persaudaraan antara umat manusia dalam satu bumi yang sama yang diciptakan oleh Allah, hanya bisa diwujudkan melalui penyatuan kekuatan dari semua orang serta semua bangsa yang berkehendak baik. 

Sebagaimana diketahui umum, perang dan kejahatan internasional lainnya terjadi karena adanya jaringan kepentingan yang menghendaki dan merencanakannya, maka setiap usaha transmisi energi positif untuk mewujudkan dialog dan perdamaian dunia menuntut agar semua pihak yang berkehendak baik harus berada pada sebuah jaringan frekuensi gelombang semangat yang sama. 

Kita berharap pemerintahan Indonesia yang baru nanti dapat meningkatkan kerja sama untuk mewujudkan keadilan dan perdamaian dunia melalui jalan dialog dan rekonsiliasi.

Kunjungan Apostolik Sri Paus

Sebagai pemimpin tertinggi umat Katolik Sedunia, Sri Paus datang ke Indonesia untuk mengunjungi umat Katolik Indonesia. 

Kunjungan ini saling meneguhkan. Kawanan kecil umat Katolik di Indonesia mendapatkan peneguhan dari Sang Gembala. Tapi juga sebaliknya Sri Paus pasti mendapatkan hiburan dan sukacita dari umat Katolik Indonesia.

Sejak lama Sri Paus memiliki kerinduan datang ke Indonesia. 

Tanggal 25 Desember 2019 dalam kesempatan audiens dengan para jurnalis yang meliputi siaran langsung Natal ke seluruh dunia, beliau katakan pada saya kalau mau ke Indonesia. P. Federico Lombardi SJ, Juru bicara Radio Vatikan yang berada di sampingnya, menyela bahwa mereka belum bicarakan perihal rencana itu, beliau lalu mengatakan, “Ya, nanti kita bicarakan lagi, saya rencana singgah di Indonesia dalam kunjungan ke Papua New Guinea, Timor Leste dan Singapura.”

Setelah pertemuan itu saya bertanya pada Dubes Indonesia untuk Vatikan kala itu, HE. A. Agus Sriyono tentang rencana Sri Paus ingin ke Indonesia. 

Beliau menyatakan kalua belum mendapat informasi seperti itu. Beberapa waktu kemudian saya mendengar Presiden Joko Widodo menyurati Sri Paus dan mengundang beliau datang ke Indonesia. 

Surat undangan itu masuk ke Vatikan di Sekretaris Negara Kardinal Parolin 28 Januari 2020. Tapi karena dunia dilanda Covid-19, rencana itu tertunda. 

Saya melihat keinginan Sri Paus itu berkaitan dengan kegigihan beliau memperjuangkan dialog yang jujur di tengah konflik, ketidakadilan dan perang yang terus berkepanjangan. 

Sebelumnya dalam kunjungannya ke Arab Saudi dan Kairo, tepatnya 4 Februari 2019 dengan Imam besar Al Azhar beliau menandatangani dokumen on human fraternity for the world peace and living together.

Dalam dokumen itu dinyatakan sejumlah harapan akan terwujudnya human fraternity sebagai buah dari ajaran iman yang autentik, penghargaan terhadap hak atas kebebasan setiap orang termasuk kebebasan beragama, dialog dan penyebaran budaya toleransi dan saling pengertian, perlindungan rumah ibadat, melawan terorisme, penghargaan terhadap hak-hak kaum rentan seperti perempuan dan anak anak, disable serta kelompok rentan lainnya. 

Semangat dokumen ini juga menginspirasi ensiklik Fratelli Tutti, yang terbit 3 Oktober 2020 di Assisi. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved