Opini
Mendung Demokrasi
Konstitusi dengan mudah dikoyak untuk kepentingan sesat dan sesaat. Pilpres 2024 bukan tentang siapa presidennya.
Sedangkan laporan V-Dem Institute dalam Democracy Report 2023 dijelaskan, sebanyak 43 persen jumlah populasi dunia saat ini hidup di negara-negara yang sedang mengalami kemunduran demokrasi.
Bahkan tingkat demokrasi secara global pada 2022 terdegradasi ke level yang sama dengan demokrasi pada 1986.
Situasi itu ditandai antara lain, represivitas pemerintah terhadap civil society, kebebasan berekspresi menurun, masifnya sensor terhadap media, dan memburuknya kualitas Pemilu.
Indonesia dalam 10 tahun terakhir, dari laporan yang sama, mengalami penurunan demokrasi bersama negara Asia Pasifik di antaranya India, Kamboja, Hongkong, Myanmar, Afghanistan, Bangladesh, Hongkong, Filipina, dan Thailand.
Mengutip Catatan Akhir Tahun 2023 LBH Jakarta bertemakan “Jalan Asa Demokrasi di Negara Oligarki dapat disimpulkan ketiga rangkaian indeks demokrasi tersebut, selama dua periode Presiden Jokowi nyata membawa demokrasi mundur dalam era yang lebih culas ketimbang keterang-terangan rezim Orba.
Kemerdekaan berekspresi, berpikir, berpendapat, dan bermegosiasi terancam, dan ruang sipil menyempit.
Menjaga Asa Demokrasi
Demokrasi tak pernah terisolasi dari konteks dimana ia tumbuh. Demokrasi hanya dapat berfungsi jika terdapat keyakinan. Tidak perlu dijelaskan bahwa faktor tersebut bukan semata-mata kepercayaan atas dinamika bernegara, melainkan terhadap kekuasaan yang menjalankan fungsi demokrasi.
Dikarenakan demokrasi adalah pekerjaan bersama yang berlandaskan empati, rasa hormat, dan pengakuan, maka dibutuhkan tekad untuk bersatu.
Melalui “Iman Dalam Tantangan†Franz Magnis Suseno (2023) berpesan, dengan mendasarkan Indonesia pada Pancasila para founding fathers menyatakan tekad bahwa Indonesia hanya bisa bersatu apabila setia pada nilai-nilai kemanusiaan yang sejak ratusan tahun mereka hayati.
Di lain pihak bahwa mereka menghendaki suatu Indonesia yang menjadi negara bermartabat.
Oleh karena Indonesia adalah tempat dimana seluruh jiwa bangsa berada, maka siapa pun kita tentu memiliki obsesi untuk memberikan sumbangan terbaik bagi kelangsungan hidup bangsanya.
Obsesi yang didasari keyakinan demokrasi dijalankan dalam rangka bernegara, dan bernegara harus dijalankan dalam kerangka konstitusi.
Kita harus tegaskan, negara ini akan tegak untuk waktu yang panjang, sehari sebelum kiamat. Pelbagai rentetan peristiwa politik selama setahun belakangan, seyogianya menjadi bahan refleksi dan proyeksi demi Indonesia yang lebih baik.
Penting dikatakan potret suram di atas tidak mencerminkan seluruh realitas politis Indonesia, melainkan paling banyak hanya separuhnya, karena semenjak tumbangnya orde baru, masyarakat Indonesia tumbuh sebagai kekuatan yang memberi harapan akan Indonesia yang lebih baik. Dan api itulah yang harus dikuatkan, diperbesar dan dikobarkan. (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.