Opini
Opini Frans X Skera: Makna Pencapresan Ganjar Pranowo
Keputusan Megawati menetapkan Ganjar Pranowo membuktikan bahwa dia pemimpin negarawan yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat banyak.
Organisasi ini memiliki masa banyak dan punya hubungan baik dengan PDIP. Ada dua calon potensial yang bisa dipilih yaitu Prof Mafud MD, Menko Polhukam yang lagi digandrungi karena keberanian dan tekadnya memberantas suap dan KKN, serta Gubernur Jawa Timur yang memiliki masa besar pemilih perempuan.
Adapun bakal Cawapres Prabowo, tergantung kesepakatan antara Prabowo dan Muhaimin Iskandar. Melihat gelagat merapatnya Golkar ke Gerindra, apakah Muhaimin Iskandar rela memberikan kursi cawapres ke Airlangga Hartarto?
Sedangkan bakal calon wapres Anis Baswedan sepertinya masih belum menentu karena tarik menarik kepentingan antara PKS dan Demokrat.
Selain itu karena Anis diberikan keistimewaan untuk memilih capres sendiri dan nampaknya Gubernur Jatim lebih diutamakan dari pada AHY, tentu akan merupakan masalah pelik mengingat bagi Demokrat, AHY harga mati dan punya dana kampanye memadai.
Skenario diatas merupakan perkiraan manakala ada tiga pasangan yang bertarung. Tetapi bilamana hanya ada dua pasangan yang maju karena Gerindra mau bergabung dengan PDIP demi memuluskan kemenangan maka Prabowo bisa menjadi cawapres Ganjar Pranowo.
Baca juga: Ulama Kharismatik Beri Pesan Spesial ke Ganjar Pranowo: Kalau Sudah Terpilih, Jangan Lupa Rakyat
Melihat kenyataan bahwa Prabowo pernah rela berkorban dengan menjadi pembantunya Presiden Jokowi, maka kemungkinan untuk menjadi cawapres terbuka lebar.
Masalah kedua berkaitan dengan peluang menang bilamana ada tiga pasangan yang bertarung. Mengingat elektabilitas Ganjar, Prabowo dan Anis belum mencapai 50 persen, maka peluang terjadinya dua putaran pemilu terbuka lebar.
Kalau hitung-hitungannya Anis gugur dan yang berhadapan pada putaran kedua adalah Ganjar vs Prabowo, mungkin tidak begitu mengkhawatirkan siapapun pemenangnya, karena keduanya berasal dari kubu Nasionalis.
Namun kalau yang berhadapan adalah Ganjar Pranowo vs Anis Baswedan misalnya, maka terbuka kemungkinan banyak pendukung Prabowo yang memilih Anis pada putaran kedua.
Hal ini tentu tak diinginkan kubu Nasionalis, sehingga kerja sama partai politik pendukung Jokowi bisa saja berubah sebelum pemilu.
Inilah politik yang selalu dinamis dan sarat kemungkinan, sehingga dalam berpolitik tak ada kawan abadi tetapi yang ada ialah kepentingan abadi. (Penulis adalah Anggota DPR RI 1987-1997)
Ikuti berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/pabrik-semen-kupang-hendak-ditutup-tokoh-ntt-hargai-sejarah-dan-jasa-pendahulu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.