Opini
Opini Frans X Skera: Makna Pencapresan Ganjar Pranowo
Keputusan Megawati menetapkan Ganjar Pranowo membuktikan bahwa dia pemimpin negarawan yang lebih mengutamakan kepentingan rakyat banyak.
Kedua, penetapan Ganjar Pranowo menunjukkan bahwa Megawati pemimpin yang peka, tanggap dan realistis.
Dukungan rakyat yang terus meningkat kepada Ganjar meski belum ada sentuhan partai menggerakkan hati nurani sang pemimpin untuk cepat tanggap terhadap keinginan rakyat, dan segera menetapkan Ganjar sebagai capres.
Dengan berbuat demikian dia menunjukkan bahwa pengkaderan partainya berjalan baik sebab Ganjar Pranowo yang pernah ditugaskan sebagai Wakil Rakyat dan Gubernur ternyata berhasil dan disenangi banyak orang.
Baca juga: Ganjar Pranowo Tak Bakal Berani Sodorkan Nama Cawapres 2024, Begini Kata Ujang Komaruddin
Ketiga, penetapan Ganjar sebagai capres, merupakan momentum penting untuk merapatkan barisan dan menguatkan konsolidasi internal PDIP.
Silang pendapat yang selama ini ada, misalnya antara pendukung Puan Maharani dan Ganjar Pranowo harus segera diakhiri dan bersatu padu berjuang untuk memenangkan pemilu dan Ganjar Pranowo.
Meski tak mudah tetapi kebesaran jiwa dan kematangan berpolitik mestinya dapat menghilangkan berbagai aral melintang untuk merapatkan barisan terutama karena keterpilihan Ganjar Pranowo belum mencapai angka 50 persen.
Keempat, pencapresan Ganjar Pranowo sangat erat kaitannya dengan dukungan Presiden Jokowi kepada Gubernur Jawa Tengah yang dinilai dapat meneruskan program-program yang telah dilaksanakannya.
Keberlanjutan pembangunan yang telah menelan banyak biaya dan bermanfaat bagi rakyat harus dipertahankan. Presiden Jokowi ingin memastikan bahwa segala sesuatu yang telah dicapai akan terus dipelihara, dirawat dan yang belum selesai tak akan dibiarkan terbengkelai tetapi dilanjutkan hingga rampung.
Baca juga: Cocok Jadi Cawapres Ganjar Pranowo, Nasaruddin Umar Ngaku Belum Komunikasi dengan PDIP
Tingkat kepuasan masyarakat terhadap kinerja Presiden Jokowi yang begitu tinggi tidak disia-siakan Megawati dan keputusan menetapkan Ganjar Pranowo dengan sendirinya akan menarik sekian banyak pendukung Jokowi untuk memenangkan Ganjar dan PDIP.
Selanjutnya, penetapan Ganjar Pranowo sebagai calon presiden juga merubah peta dan memanaskan suhu politik. Koalisi Indonesia Bersatu yang terdiri dari Golkar, PPP dan PAN dengan sendirinya bubar karena PPP telah memutuskan merapat ke PDIP dan mendukung Ganjar demi keuntungan elektoralnya.
Hal yang sama juga dilakukan oleh PAN. Sedangkan Golkar yang telah memutuskan dalam Munas untuk menetapkan Ketumnya sebagai capres tidak akan serta merta merapat ke PDIP, apalagi saat membicarakan koalisi besar sepertinya ada silang pendapat anatara PDIP dan Golkar.
Meski faktor Presiden Jokowi penting dalam menentukan arah kerja sama partai-partai pendukung Pemerintah, tetapi sebagai partai besar berpengalaman nampaknya Golkar tidak terburu-buru dan sepertinya lebih condong ke Gerindra, siapa tahu bisa menjadi cawapresnya Prabowo.
Baca juga: Ganjar Pranowo Bertekad Kalahkan Prabowo Subianto di Jawa Barat, Kinerja Jokowi Jadi Ukuran
Perhitungan peluang siapa yang akan menang dan keuntungan elektoral bagi partai dalam beberapa bulan ke depan akan menentukan ke mana Golkar akan berlabuh.
Ada dua hal penting yang lebih krusial pasca pencapresan Ganjar Pranowo. Pertama, siapa bakal calon wapres mendampingi Ganjar, Prabowo dan Anis.
Bakal calon wapres untuk mendampingi Ganjar Pranowo nampaknya akan mengulangi pola Jokowi- Maruf Amin. Dalam arti guna meraih kemenangan PDIP cendrung berpaling ke Organisasi Islam terbesar yaitu Nahdatul Ulama (NU).
:quality(30):format(webp):focal(0.5x0.5:0.5x0.5)/kupang/foto/bank/originals/pabrik-semen-kupang-hendak-ditutup-tokoh-ntt-hargai-sejarah-dan-jasa-pendahulu.jpg)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.