Berita Regional Terkini

Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, Desa Dikhawatirkan Tertinggal Jika Tak Bersiap Diri

Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, Desa Dikhawatirkan Tertinggal Jika Tak Bersiap Diri. perlu dipersiapkan konsep kemajuan desa.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)
Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, Desa Dikhawatirkan Tertinggal Jika Tak Bersiap Diri. (FOTO: Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Idea Fest 2018 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018) 

Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, Desa Dikhawatirkan Tertinggal Jika Tak Bersiap Diri

POS-KUPANG.COM - Memasuki era revolusi industri 4.0, desa-desa harus bersiap diri. 

Jika tidak bersiap-siap di era revolusi industri 4.0 ini maka dikhawatirkan akan tertinggal.

Rektor Universitas Malikussaleh (Unimal) Prof Apridar membahas kesiapan desa di era revolusi industri 4.0 di Bireuen, Sabtu (1/12/2018).

Masuk Nominasi di Korea Popular Music Awards, Inilah 6 Lagu Kpop yang Cocok Didengarkan Saat Hujan

Polisi Dukung Gubernur NTT Viktor Laiskodat Legalkan Miras Lokal, ini Alasan Polda NTT

Intip Yuk Deretan Idol Kpop yang Bakalan Comeback di Bulan Desember 2018. Idola Kamu Ada?

POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS

BERSAMA PESERTA--Bupati Malaka Stefanus Bria Seran memberikan arahn kepada peserta kegiatan Bursa Inovasi Desa di Glory Hall Betun belum lama ini.
POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS BERSAMA PESERTA--Bupati Malaka Stefanus Bria Seran memberikan arahn kepada peserta kegiatan Bursa Inovasi Desa di Glory Hall Betun belum lama ini. (POS KUPANG.COM/TENI JENAHAS)

Dalam orasi ilmiahnya, guru besar ilmu ekonomi itu menyampaikan perlu peningkatan kompetensi aparatur desa agar tidak tertinggal di era revolusi industri.

“Saya tahu peningkatan kompetensi itu sudah dilakukan dalam bentuk pelatihan, saya usulkan agar ini sinergi dengan kampus, jadi kampus bukan hanya mengeluarkan ijazah, tapi juga sertifikat kompetensi, semisal kompetensi birokrasi, anggaran dan lain lain buat calon aparatur desa,” kata Apridar.

Pola itu bisa dilakukan terpusat antara Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Desa, dan Kementerian Riset, Teknologi Pendidikan Tinggi serta Kementerian Agama.

Jadi, ke depan, sambung Apridar, untuk menjadi kepala desa itu harus memiliki kompetensi yang dikeluarkan oleh lembaga pendidikan tinggi.

“Kalau syaratnya begini kesannya akan berat betul jadi kepala desa, syarat boleh berat asal kesejahteraan juga sebanding dengan beratnya itu,” sebutnya.

Ulang Tahun, Maria Walanda Maramis Pahlawan Pejuang Hak Perempuan Indonesia Muncul di Google Doodle

Seminar Nasional HIMPRO ke-4 FKH Undana Jadi Ajang Transfer Pengetahuan

Intip Foto-foto Rumah Mewah Crazy Rich Surabaya, Jusup Maruta dan Clarissa Usai Menikah

Suasana kegiatan Bursa Inovasi Desa yang digelar oleh Dinas PMD Nagekeo di Aula Hotel Sinar Kasih Mbay, (2/10/2018).
Suasana kegiatan Bursa Inovasi Desa yang digelar oleh Dinas PMD Nagekeo di Aula Hotel Sinar Kasih Mbay, (2/10/2018). (POS KUPANG/GORDI DONOFAN)

Selain itu, dia meminta agar Pemerintah Kabupaten/Kota di Aceh terus mendorong inovasi dan keterbukaan di tingkat pemerintah desa.

Teknologi informasi memudahkan desa untuk mempromosikan unggulan lewat kanal internet.

Hanya saja, perlu peningkatan kemampuan bagi aparatur desa.

Untuk itu, sambung Apridar, perlu dipersiapkan konsep kemajuan desa. Dia khawatir, jika tak ada persiapan, maka desa akan tertinggal di era revolusi industri ini.

“Tugas pemerintah saat ini, membantu akses internet dan listrik yang bagus ke desa. Nanti kampus bantu edukasi, lembaga lain juga begitu. Perlu kerjasama untuk kemajuan desa, tak bisa dikerjakan satu kementerian saja,” pungkasnya.

Mahasiswa Kupang Antusias Ikut Seminar Nasional HIMPRO ke-4 FKH Universitas Undana

OMK Katedral Kristus Raja Kupang Rayakan Pesta Pelindung

Diterjang Longsor, Dua Rumah Rusak Parah

 

Tipe Pemimpin Ideal Menurut Jokowi

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved