Berita Regional Terkini

Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, Desa Dikhawatirkan Tertinggal Jika Tak Bersiap Diri

Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, Desa Dikhawatirkan Tertinggal Jika Tak Bersiap Diri. perlu dipersiapkan konsep kemajuan desa.

Editor: Fredrikus Royanto Bau
KOMPAS.com/FABIAN JANUARIUS KUWADO)
Memasuki Era Revolusi Industri 4.0, Desa Dikhawatirkan Tertinggal Jika Tak Bersiap Diri. (FOTO: Presiden Joko Widodo menghadiri pembukaan Idea Fest 2018 di JCC, Senayan, Jakarta Pusat, Jumat (26/10/2018) 

 Presiden Joko Widodo mengatakan, dalam menghadapi tantangan revolusi industri 4.0, Indonesia harus dipimpin figur dengan kriteria yang khusus agar tidak tertinggal dari negara-negara lain.

"Kita tahu semuanya, revolusi industri 4.0, digital economy sudah mulai masuk dan ini harus kita respons dengan cepat. Karena membawa disrupsi perubahan yang radikal, perubahan tidak terduga, memporak porandakan standard yang telah ada," ujar Jokowi dalam pidato di pertemuan tahunan Bank Indonesia di JCC Senayan, Selasa (27/11/2018).

"Lalu kita butuh pemimpin-pemimpin, orang-orang seperti apa? Agen-agen transformasi seperti apa? Baik itu di level desa, kabupaten/kota, provinsi, maupun di nasional? Di level manajerial di BUMN, di perusahaan swasta? Seperti apa yang kita butuhkan?" lanjut dia.

Zodiak Aries di Bulan Desember 2018 - Bakal Alami Keberuntungan Namun Sepertinya ada Sesuatu

Rumah Tangga Gisella Anastasia dan Gading Marten Bakal Bersatu. Benarkah?Yuk Simak!

Kemensos Pastikan akan Luncurkan Kartu Penyandang Disabilitas

Pertama, Indonesia membutuhkan pemimpin yang berpikiran terbuka. Sebab, dalam menghadapi sesuatu yang baru dan tidak pernah ada sebelumnya, dibutuhkan fleksibilitas agar seseorang dapat memahami hal tersebut dan meresponsnya dengan baik.

Lagipula, menurut Jokowi, saat ini adalah era keterbukaan. 

Selanjutnya, Indonesia membutuhkan pemimpin yang siap menghadapi produk revolusi industri 4.0.

"Yang kedua, kita butuh pemimpin-pemimpin yang siap menghadapi munculnya advanced robotic, virtual reality, bitcoin dan cryptocurrency. Kalau pemimpinnya terkaget-kaget, enggak cepat merespons, enggak cepat mempelajari perubahan-perubahan itu, ya kita ditinggal," ujar Jokowi.

Ketiga, Indonesia membutuhkan pemimpin yang mampu bereaksi cepat dan berorientasi pada hasil. Bukan justru berorientasi pada prosedur.

Kita juga butuh pemimpin goal oriented, result oriented. Bukan prosedur oriented yang bertele-tele, berbelit-belit, yang bertahun-tahun, berminggu-minggu atau berbulan-bulan, mengurus izin. Sudah enggak musimnya lagi seperti itu," ujar Jokowi.

Terakhir, Indonesia harus mempunyai pemimpin yang mampu berkolaborasi dari seluruh elemen bangsa.

NTA dan YPMPS Gelar Musyawarah Kelompok Binaan di Pulau Semau dan Kupang Barat

5 Orang Tewas di Perairan Selat Malaka, Polisi Masih Selidiki Penyebabnya

Intip 5 Drama Korea yang Diperankan Idol Kpop Im Siwan, Nonton yuk!

Jokowi Tentang Cepatnya Revolusi Industri 4.0

Presiden Joko Widodo mengingatkan bahwa yang menggerakkan Indonesia di masa yang akan datang adalah kaum muda.

Hal tersebut diungkapkan Presiden Jokowi dalam acara Idea Fest 2018 di JCC, Senayan, Jakarta, Jumat (26/10/2018) pagi.

Pada awal pidato, Presiden mengungkapkan kekagumannya akan produk-produk anak muda Indonesia yang dipamerkan di acara itu.

"Senang sekali bisa hadir di sini. Tadi masuk, langsung lihat pameran. Saya harus ngomong apa adanya, saya terkaget-kaget, banyak lompatan-lompatan yang semuanya dikelola oleh anak-anak muda, kaum milenial," ujar Jokowi.

Halaman
123
Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved