Ende Terkini

Kolaborasi Lintas Sektor BKKBN Ende Utara Dengan Melibatkan GATI Buahkan Hasil, Kasus Stunting Turun

Kolaborasi Lintas Sektor BKKBN Ende Utara dengan Melibatkan para suami yang tergabung dalam GATI membuahkan hasil, kasus stunting turun

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO.PLKB ENDE UTARA
KASUS STUNTING ENDE UTARA TURUN - PLKB Kecamatan Ende Utara, Yuliati Gorety Suwo melakukan kunjungan rumah keluarga berisiko stunting. Kolaborasi Lintas Sektor BKKBN Ende Utara Dengan Melibatkan GATI Buahkan Hasil, Kasus Stunting Turun. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo 

POS-KUPANG.COM, ENDE – Upaya keras Penyuluh KB di Kecamatan Ende Utara, Kabupaten Ende, Nusa Tenggara Timur dalam memerangi stunting membuahkan hasil.

Melalui kolaborasi lintas sektor, Kecamatan Ende Utara t berhasil mencatatkan penurunan kasus stunting.

Kerja sama ini difokuskan pada pendekatan edukasi yang menyasar kelompok usia strategis, yaitu remaja perempuan, dan diperkuat Gerakan Suami Peduli Stunting ( GATI ).

Penyuluh KB Kecamatan Ende Utara, Yuliati Gorety Suwo, mengungkapkan, edukasi terhadap remaja putri adalah fondasi utama untuk memutus mata rantai stunting.

Baca juga: Belanja Pemerintah untuk Percepatan Penurunan Stunting di NTT Capai Rp1,16 Miliar

“Usia remaja ini mereka kita persiapkan benar-benar karena mereka adalah calon-calon bapak dan ibu. Jadi kita harus memberikan edukasi dan penyuluhan tentang stunting juga, jangan sampai setelah berkeluarga nanti malah mereka yang jadi pendonor stunting,” kata Yuliati Gorety Suwo, Jumat (21/11/2025).

Edukasi yang diberikan mencakup tiga aspek penting yakni reproduksi remaja, dampak pergaulan bebas, dan bahaya stunting yang diakibatkan oleh faktor pola asuh, pola makan, dan sanitasi.

Sinergi yang dibangun terbukti efektif. Berdasarkan data hasil penimbangan pada bulan Agustus 2025, kasus stunting di Kecamatan Ende Utara kini berada di angka 40 kasus. 

Angka ini menunjukkan adanya penurunan 2 kasus dibandingkan hasil penimbangan periode sebelumnya.

Menurut Yulita Suwo, keberhasilan ini tidak mungkin tercapai jika bekerja sendiri.

“Kita tidak bekerja sendiri untuk atasi stunting, harus lintas sektor dan kami di lapangan juga ada TPK (Tim Pendamping Keluarga). Mereka yang lebih dekat dengan keluarga-keluarga dan memang harus sejalan, sama-sama bekerja dengan lintas sektor untuk mencapai tujuan,” tegasnya.

Baca juga: Wahana Visi Indonesia dan Pemkab Malaka Perkuat Komitmen Atasi Stunting dan Gizi Buruk

Inovasi terbaru dalam upaya ini adalah penguatan peran ayah melalui program Gerakan Suami Peduli Stunting (GATI). 

Program ini bertujuan mengubah paradigma bahwa pengasuhan anak hanya menjadi tanggung jawab ibu.

“Suami tentunya bukan saja sebagai pencari nafkah. Terkadang kalau mau dibilang, suami-suami di rumah perhatian sih perhatian, tapi tidak sepenuhnya seperti seorang ibu. Makanya sekarang kami ada program GATI dari PLKB supaya para ayah ini juga memberikan perhatian lebih kepada anak di rumah dengan fungsi mereka sebagai seorang ayah untuk menjaga keluarganya tetap sehat,” pungkas Gorety Suwo.

Ia menambahkan, keterlibatan para suami di Kecamatan Ende Utara sejauh ini menunjukkan respons yang baik, di mana mereka aktif mengikuti kegiatan seperti Posyandu dan kegiatan keluarga lainnya. (Bet)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved