Ende Terkini

Peserta KB di Ende Utara Meningkat, Akseptor Baru Tahun 2025 Capai 206 Orang

Peserta KB di Ende Utara, Kabupaten Ende, Provinsi NTT. meningkat, Akseptor Baru Tahun 2025 Capai 206 orang

Editor: Adiana Ahmad
POS-KUPANG.COM/HO.PLH KB ENDE UTARA
PESERTA KB DI ENDE UTARA MENINGKAT - Penyuluh KB Kecamatan Ende Utara, Yuliati Gorety Suwo saat memberikan sosialisasi terkait pentingnya mengikuti program Keluarga Berencana (KB) dan edukasi KIE kepada ibu nifas. Peserta KB di Ende Utara Meningkat, Akseptor Baru Tahun 2025 Capai 206 Orang 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Albert Aquinaldo 

POS-KUPANG.COM, ENDE Peserta KB di Ende Utara, Kabupaten Ende, Provinsi NTT. meningkat, Akseptor Baru Tahun 2025 capai 206 orang

Dari total akseptor KB baru di wilayah Kecamatan Ende Utara, 92 diantaranya menggunakan KB metode jangka panjang yakni metode implant sebanyak 29 akseptor dan metode IUD 63 sebanyak akseptor.

Untuk metode jangka pendek yaitu metode suntik sebanyak 40 akseptor, metode pil 8 akseptor dan metode kondom 66 akseptor.

Penyuluh KB Kecamatan Ende Utara, Yuliati Gorety Suwo menyebutkan, pencapaian ini merupakan hasil kegiatan penyuluhan dengan menggunakan dana BOKB sebanyak 10 kali dan kegiatan rutin sejak awal hingga menjelang akhir tahun 2025.

Baca juga: Tahun 2023, Persentase Peserta KB Aktif Terbanyak di Rote Ndao Ada di Kecamatan Rote Tengah 

"Untuk kegiatan penyuluhan dari dana BOKB itu sebanyak 10 kali untuk tahun 2025 ini dan  puji syukur selama 10 kali itu kami sudah menyelesaikan 100 persen, pencapaiannya itu ada akseptor baru, dari 10 kali itu kami mendapat sakitar 60 an lebih akseptor baru, lebih banyak itu MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang), itu ada implant dan IUD yang lebih diminati di Kecamatan Ende Utara," terang Gorety Suwo kepada TribunFlores.com, Jumat (21/11/2025) pagi.

Jumlah ini, menurut dia meningkat dari tahun sebelumnya khususnya MKJP (Metode Kontrasepsi Jangka Panjang).

Dari jumlah akseptor baru di wilayah Kecamatan Ende Utara, tambah dia, lebih banyak melalui pelayanan di Puskesmas Kota Ratu, Klinik Borokanda dan Klinik Roworena.

Selama 10 kali melaksanakan kegiatan penyuluhan KB, ia mengaku menghadapi beberapa kendala seperti tingkat pemahaman Pasangan Usia Subur (PUS) yang enggan menjadi akseptor KB meskipun sudah memiliki banyak anak.

Meski demikian, kerjasama lintas sektoral terus dibangun di wilayah itu guna menyadarkan masyarakat untuk mengikuti program KB.

Baca juga: Ini Target PPM Akseptor Pelayanan KB Baru PUS Tahun 2024 dari Dinas P3AP2KB Rote Ndao

"Kami tidak bekerja sendiri, petugas KB kami hanya berdua jadi di lapangan itu kami punya kader PPKBD dan sub, mereka itu perpanjang tangan kami jadi selama ini proses penggerakan kami sampai kegiatan kami berhasil itu kami kerja sama dengan kader PPKBD dan sub jadi kalau mau buat kegiatan harus koordinasi dulu dengan kader di lapangan," urai Gorety Suwo. 

Selain melaksanakan kegiatan yang bersumber dari dana BOKB, Gorety Suwo menyebutkan ia juga kerap memanfaatkan momentum seperti pada kegiatan Hari Keluarga Nasional (Harganas), Hari Bidan dan beberapa momentum lainnya untuk membuat gebrakan di beberapa fasilitas kesehatan dan menggerakkan kader untuk mencari akseptor KB baru.

"Biasanya di acara-acara seperti kami dapat lumayan banyak calon akseptor," pungkas Gorety Suwo. (Bet)

Ikuti berita POS-KUPANG.com di GOOGLE NEWS
.

Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved