Banjir Bandang di Nagekeo
LIPSUS: Banjir Bandang Seret Sembilan Warga, 3 Orang Tewas dan 6 Hilang
Banjir bandang menerjang Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo usai wilayah tersebut diguyur hujan lebat sejak Minggu (7/9) hingga Senin (8/9).
Suami dari Rosdiana Novita Toyo, tenaga medis di Puskesmas Mauponggo serta anak yang masih berusia 13 bulan juga dinyatakan hilang akibat terseret banjir bandang. Hingga saat ini proses pencarian masih terus dilakukan.
Informasi yang diperoleh dari Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Mauponggo, Dominikus Kuchu Dua, Selasa (9/9/2025) menyebutkan, korban tewas diketahui bernama Gius Sopi Mantu dan dua anaknya. Sementara istri Gius Sopi berhasil selamat dari terjangan banjir.
Empat orang lainnya hingga kini masih dalam pencarian dan dinyatakan hilang.
"Izin saya laporkan nama yang meninggal: Remigius Sopi Bela (suami) mantunya Mama Fance dari Boawae dan bayinya belum diketemukan. Yang masih dalam pencarian saat ini yaitu, bapak Mariano Tom Busa Jago (29 tahun) suami dari bidan Rosdiana Novita Toyo bidan di PKM Mauponggo) dan anaknya Achiles Agustinus Busa Jago ( 13 bulan ), mama Estin Co.o dan bayinya," tulis Dominikus Kuchu Dua, dalam laporannya yang diterima Pos Kupang.
Dominikus Kuchu Dua juga merincikan beberapa desa dan jalan yang terdampak banjir bandang di wilayah Kecamatan Mauponggo, Kabupaten Nagekeo diantaranya di Desa Maukeli, banjir terjadi di Kampung Betawa, Kali Maumbena, Jembatan Maukeli.
Baca juga: LIPSUS: 3,5 Jam Melki-Emi Bersama Massa Aksi Damai Cipayung Plus di DPRD NTT
Di Desa Lokalaba banjir bandang terjadi di Kampung Pauleka, di Desa Aewoe. Juga di Kantor BP, Kantor Resort Peternakan, pemukiman warga sekitar, dan Jembatan Aetoro. Di Desa Lodaolo banjir bandang terjadi di Kampung Dhawe, di Desa Wolokisa banjir terjadi di Kampung Bayu, lahan sawah dan kebun warga terendam.
Banjir bandang juga melanda Kampung Mauwaru di Desa Wolotelu dan Kali Madambake di Nangaroro.
Banjir bandang juga terjadi di ruas jalan Maukeli – Lajawajo (jalan kabupaten) dan ruas jalan Sawu – Mulakoli (jalan kabupaten) yang menyebabkan akses transportasi lumpuh total dan ruas jalan Gako – Mauponggo (jalan provinsi) tertutup material longsor.

Wakil Bupati Nagekeo, Gonzalo Gratianus Muga Sada yang dikonfirmasi Pos Kupang, , Selasa (9/9) melalui telepon selularnya menjelaskan, kendala utama yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Nagekeo saat ini yakni sulitnya akses komunikasi karena signal di sejumlah wilayah itu putus total.
"Update data tentang korban dan kondisi terkini di lokasi bencana itu agak sedikit terlambat tapi ada beberapa informasi dari Camat yang selalu mengupdate informasi ke kita itu. Tadi kita baru saja selesai rapat koordinasi, hampir seluruh OPD hadir," kata Gratianus Muga Sada.
Setelah dilakukan identifikasi, kata Gonzalo Gratianus Muga Sada, saat ini seluruh alat berat di wilayah itu dikerahkan dan sudah menuju ke lokasi untuk melakukan pembersihan material berupa pohon-pohon besar dan material lainnya yang terseret banjir bandang dan menutupi badan jalan, rumah-rumah warga dan beberapa titik lainnya.
Baca juga: LIPSUS: Tunjangan Perumahan DPRD NTT Fantastis Rp 283,2 Juta Per Tahum
Selain itu, kebutuhan darurat lainnya seperti tenda, dapur umum, bantuan makanan siap saji, beras, gelagar untuk bisa melintas di tiga jembatan yang putus di wilayah Selatan Kabupaten Nagekeo itu.
"Untuk korbannya kita sudah kirim dokter, tenaga medis, ambulans, mobil jenazah kita sudah kirim semua. Kita kerahkan dari Boawae dan dari daerah-daerah yang tidak terkena bencana. Juga termasuk ketersediaan air minum bersih. Jadi tanki air dari PDAM sudah dikerahkan. Ada OPD yang langsung ke Mauponggo untuk siapkan tenda, dapur umum dan siap makanan," terang Gonzalo Gratianus Muga Sada.
Sebagian OPD, lanjut Gonzalo Gratianus Muga Sada, seperti Dinas PU mengurus pembersihan jalan untuk membuka akses transportasi menuju Gako-Boloroga-Mauponggo.

"Tapi kita lagi melihat, apakah putus total atau seperti apa. Putus total kan kita harus cari alternatif lain, bisa lewat Bajawa atau lewat Malanuza, Sa'dha Pu'u Woa, Takatunga, Maumbawa ke Mauponggo. Akses ke sana ini yang agak sulit jadi harus banyak skema untuk sampai ke sana," ujar Gonzalo Gratianus Muga Sada.
Orang nomor dua di Kabupaten Nagekeo itu juga menyebutkan bencana banjir bandang yang terjadi di wilayah itu meliputi empat kecamatan di antaranya Kecamatan Nangaroro, Keo Tengah, Boawae dan Mauponggo yang merupakan wilayah kecamatan terdampak paling parah.
Baca juga: LIPSUS: Paulus Ditembak dari Jarak 5 Meter, Pengakuan Korban Penembakan UPF Tiles
Banjir Bandang di Nagekeo
Petrus Pedo Maran
POS-KUPANG.COM
Liputan Khusus
Liputan Khusus Pos Kupang
Meaningful
ekslusif
Dewa Putu Suariawan
Dominikus Kuchu Dua
Gonzalo Gratianus Muga Sada
Fathur Rahman
Wilhelmus Sugu Djawa
Banjir Bandang di Mauponggo, Listrik Hingga Jaringan Internet Lumpuh Total |
![]() |
---|
Korban Meninggal Akibat Banjir Bandang di Nagekeo Flores jadi 10 Orang |
![]() |
---|
Dinas PUPR Nagekeo Buka Akses Jalan ke Mauponggo, Tersisa Lima Kilometer |
![]() |
---|
TNI, BPBD, dan Warga Sisir Sungai Cari Korban Hilang Terseret Banjir Bandang Mauponggo |
![]() |
---|
Akses Transportasi ke Pusat Bencana di Mauponggo Putus Total, Distribusi Bantuan Terhambat |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.