Liputan Khusus
LIPSUS: 3,5 Jam Melki-Emi Bersama Massa Aksi Damai Cipayung Plus di DPRD NTT
Aliansi Cipayung Plus bersama BEM dan berbagai elemen masyarakat NTT menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi NTT
POS-KUPANG.COM, KUPANG - Aliansi Cipayung Plus bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan berbagai elemen masyarakat NTT menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (1/9/2025).
Dalam poster seruan aksi yang beredar, aliansi menegaskan tujuan utama aksi ini adalah mendesak Presiden Republik Indonesia untuk bertanggungjawab atas kondisi bangsa yang dinilai semakin memprihatinkan.
Aksi tersebut akan melibatkan berbagai organisasi mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Cipayung Plus, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BEM Universitas Nusa Cendana (Undana), BEM Nusantara, Front Mahasiswa Nasional (FMN), Garuda, Ikatan Mahasiswa (Ikmar), serta Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).
Sejumlah tuntutan yang akan disuarakan antara lain dugaan pengkhianatan DPR RI terhadap rakyat, solidaritas atas kematian seorang pengemudi ojek online saat demonstrasi di pusat beberapa waktu lalu, serta berbagai isu lain yang dianggap mencederai demokrasi dan kepentingan masyarakat.

Pantauan reporter Pos Kupang pada pukul 09.45 Wita, suasana di depan Gedung DPRD Provinsi NTT masih terlihat lengang dan belum ada massa aksi. Meski begitu, pagar kawat berduri sudah digelar di sepanjang pintu masuk sebagai langkah pengamanan.
Aksi massa yang dimotori Cipayung Kota Kupang itu dimulai dari komplek GOR Flobamora Oepoi dan long march menuju Gedung DPRD NTT. Mereka dikawal ketat aparat kepolisian menuju area unjuk rasa. Sepanjang jalan, mereka menyampaikan aspirasi dan tuntutan menyikapi kondisi negara.
Sementara itu pengamanan di sekitar area DPRD NTT telah dilakukan. Polisi memasang kawat berduri dan menyiagakan personil gabungan TNI/Polri maupun kendaraan taktis lainnya.
Massa aksi berjumlah ratusan orang. Mereka baru tiba di kantor DPRD NTT sekitar pukul 12.00 Wita. Demonstran menyampaikan berbagai tuntutan maupun seruan menangkap.
Suasana aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi NTT, berlangsung panas, bukan hanya karena teriknya matahari, tetapi juga karena pejabat penting daerah harus berdiri berjam-jam mendengarkan aspirasi mahasiswa.
Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, bersama jajaran Forkopimda lainnya bersama massa tetap berdiri di bawah terik matahasi lebih dari 3 jam atau mulai dari pukul 12.00 hingga pukul 15.30 Wita. Melki, Emi dan para pejabat langsung mendengarkan orasi dari perwakilan mahasiswa.
Dalam orasi tersebut, mahasiswa menegaskan 11 tuntutan, mulai dari pengesahan RUU Masyarakat Adat dan RUU Kepulauan, pencopotan Kapolri, hingga pencabutan SK ESDM dan KLHK terkait kawasan hutan serta Pulau Flores sebagai wilayah panas bumi.
Salah satu orasi sempat menyerukan agar para pemimpin turun langsung ke lapangan untuk bertemu dengan massa aksi. “Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka massa aksi akan memaksa merobohkan pagar,” teriak seorang orator.

Desakan itu akhirnya direspons. Para pejabat yang hadir, antara lain Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asadoma, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, Kapolresta Kupang, Kota Kombes Pol. Djoko Lestari, Danrem 161/Wirasakti, Kolonel Inf Hendro Cahyono, turun langsung ke lokasi aksi untuk berdialog.
Setelah 3,5 jam mendengarkan orasi, sesi dilanjutkan dengan diskusi terbuka antara perwakilan mahasiswa Cipayung dan Forkopimda. Dalam kesempatan itu, Melki Laka Lena berkomitmen untuk membawa seluruh aspirasi dan 11 tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat.
“Segala aspirasi ini akan segera kami teruskan ke pusat untuk dibahas lebih lanjut,” tegas Melki Laka Lena.
Liputan Khusus
Liputan Khusus Pos Kupang
POS-KUPANG.COM
Ketua DPRD NTT
Gubernur NTT
Emi Nomleni
Melki Laka Lena
Johni Asadoma
Rudi Darmoko
Samuel B Pandie
Muhamad Ms
Multiangle
Eksklusif
Meaningful
LIPSUS: Tunjangan Perumahan DPRD NTT Fantastis Rp 283,2 Juta Per Tahum |
![]() |
---|
LIPSUS: Dansatgas Bawa Kado untuk Paulus Taek Oki, korban penembakan UPF |
![]() |
---|
LIPSUS: Warga Inbate Dengar Letusan Senjata Bentrok di Perbatasan Distrik Oecusse |
![]() |
---|
LIPSUS: Paulus Ditembak dari Jarak 5 Meter, Pengakuan Korban Penembakan UPF Tiles |
![]() |
---|
LIPSUS: 1.000 Lilin Perjuangan untuk Prada Lucky Aksi Damai Warga di Nagekeo |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.