Liputan Khusus

LIPSUS: 3,5 Jam Melki-Emi Bersama Massa Aksi Damai Cipayung Plus di DPRD NTT

Aliansi Cipayung Plus bersama BEM dan berbagai elemen masyarakat NTT menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi NTT

|
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
BAKAR BAN - Massa aksi saat membakar ban bekas di depan Kantor Gubernur NTT dan menuntut Pemerintah mencabut aturan melarang pikap mengangkut penumpang, Selasa, (8/7/2025). 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Aliansi Cipayung Plus bersama Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) dan berbagai elemen masyarakat NTT menggelar aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (1/9/2025).

Dalam poster seruan aksi yang beredar, aliansi menegaskan tujuan utama aksi ini adalah mendesak Presiden Republik Indonesia untuk bertanggungjawab atas kondisi bangsa yang dinilai semakin memprihatinkan.

Aksi tersebut akan melibatkan berbagai organisasi mahasiswa dan pemuda yang tergabung dalam Cipayung Plus, yakni Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII), Gerakan Mahasiswa Kristen Indonesia (GMKI), Gerakan Mahasiswa Nasional Indonesia (GMNI), Perhimpunan Mahasiswa Katolik Republik Indonesia (PMKRI), Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BEM Universitas Nusa Cendana (Undana), BEM Nusantara, Front Mahasiswa Nasional (FMN), Garuda, Ikatan Mahasiswa (Ikmar), serta Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND).

Sejumlah tuntutan yang akan disuarakan antara lain dugaan pengkhianatan DPR RI terhadap rakyat, solidaritas atas kematian seorang pengemudi ojek online saat demonstrasi di pusat beberapa waktu lalu, serta berbagai isu lain yang dianggap mencederai demokrasi dan kepentingan masyarakat.

TERIMA MASSA AKSI - Gubernur NTT Melki Laka Lena bersama pimpinan Forkopimda saat menerima massa aksi dari Cipayung Plus Kota Kupang, Senin, (1/9/2025).
TERIMA MASSA AKSI - Gubernur NTT Melki Laka Lena bersama pimpinan Forkopimda saat menerima massa aksi dari Cipayung Plus Kota Kupang, Senin, (1/9/2025). (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI)

Pantauan reporter Pos Kupang pada pukul 09.45 Wita, suasana di depan Gedung DPRD Provinsi NTT masih terlihat lengang dan belum ada massa aksi. Meski begitu, pagar kawat berduri sudah digelar di sepanjang pintu masuk sebagai langkah pengamanan.

Aksi massa yang dimotori Cipayung Kota Kupang itu dimulai dari komplek GOR Flobamora Oepoi dan long march menuju Gedung DPRD NTT. Mereka dikawal ketat aparat kepolisian menuju area unjuk rasa. Sepanjang jalan, mereka menyampaikan aspirasi dan tuntutan menyikapi kondisi negara. 

Sementara itu pengamanan di sekitar area DPRD NTT telah dilakukan. Polisi memasang kawat berduri dan menyiagakan personil gabungan TNI/Polri maupun kendaraan taktis lainnya.  

Massa aksi berjumlah ratusan orang. Mereka baru tiba di kantor DPRD NTT sekitar pukul 12.00 Wita. Demonstran menyampaikan berbagai tuntutan maupun seruan menangkap. 

Suasana aksi demonstrasi di depan Gedung DPRD Provinsi NTT, berlangsung panas, bukan hanya karena teriknya matahari, tetapi juga karena pejabat penting daerah harus berdiri berjam-jam mendengarkan aspirasi mahasiswa.

Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, bersama jajaran Forkopimda lainnya bersama massa tetap berdiri di bawah terik matahasi lebih dari 3 jam atau mulai dari pukul 12.00 hingga pukul 15.30 Wita. Melki, Emi dan para pejabat langsung mendengarkan orasi dari perwakilan mahasiswa.

Dalam orasi tersebut, mahasiswa menegaskan 11 tuntutan, mulai dari pengesahan RUU Masyarakat Adat dan RUU Kepulauan, pencopotan Kapolri, hingga pencabutan SK ESDM dan KLHK terkait kawasan hutan serta Pulau Flores sebagai wilayah panas bumi.

Salah satu orasi sempat menyerukan agar para pemimpin turun langsung ke lapangan untuk bertemu dengan massa aksi. “Kalau hal ini tidak terpenuhi, maka massa aksi akan memaksa merobohkan pagar,” teriak seorang orator.

DIALOG -  Suasana dialog perwakilan mahasiswa Cipayung dan Forkopimda di depan Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (1/9/2025).
DIALOG - Suasana dialog perwakilan mahasiswa Cipayung dan Forkopimda di depan Gedung DPRD Provinsi NTT, Senin (1/9/2025). (POS-KUPANG.COM/YUAN LULAN)

Desakan itu akhirnya direspons. Para pejabat yang hadir, antara lain Gubernur NTT, Melki Laka Lena, Wakil Gubernur NTT, Jhoni Asadoma, Ketua DPRD NTT, Emi Nomleni, Kapolresta Kupang, Kota Kombes Pol. Djoko Lestari, Danrem 161/Wirasakti, Kolonel Inf Hendro Cahyono, turun langsung ke lokasi aksi untuk berdialog.

Setelah 3,5 jam mendengarkan orasi, sesi dilanjutkan dengan diskusi terbuka antara perwakilan mahasiswa Cipayung dan Forkopimda. Dalam kesempatan itu, Melki Laka Lena berkomitmen untuk membawa seluruh aspirasi dan 11 tuntutan mahasiswa ke pemerintah pusat.

“Segala aspirasi ini akan segera kami teruskan ke pusat untuk dibahas lebih lanjut,” tegas Melki Laka Lena.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved