Renungan Harian Katolik

Renungan Harian Katolik Sabtu 25 Oktober 2025, "Bertobat dan Berharap"

Kata Yesus, Sangkamu orang-orang Galilea ini lebih besar dosanya daripada semua orang Galilea yang lain, karena mereka mengalami nasib ini?

Editor: Eflin Rote
Dok. POS-KUPANG.COM
RENUNGAN - RP. John Lewar SVD menyampaikan Renungan Harian Katolik 

Pertobatan yang Yesus serukan kepada orang-orang Yahudi pada waktu itu adalah menerima Yesus dan percaya kepada-Nya dan justru inilah yang tidak dilakukan oleh orang-orang Yahudi waktu itu.

Namun, karena Allah itu kasih (1Yoh 4:8.16b) dan kasih itu sabar (1Kor 13:4), maka orang-orang Yahudi masih diberi kesempatan untuk bertumbuh dan menghasilkan buah pertobatan, lewat perumpamaan pohon ara (ay. 6-9).

Lantas bagaimana relevansinya bagi kita yang sudah menerima Yesus dan percaya kepada-Nya? Kita pun adalah orang-orang berdosa yang juga perlu bertobat.

Bertobat juga berarti mau menerima Yesus serta percaya kepada-Nya sepenuhnya dan seutuhnya dalam seluruh hidup kita. Kita mau hidup tetap di dalam Dia. Kita mau berakar di dalam Dia dan dibangun di atas Dia (Kol 2:6-7).

Oleh karena itu, jika kita bertobat dalam semangat ini, maka kita boleh berharap bahwa hidup kita akan berbuah; buah dari bertobat adalah beroleh keselamatan.

Mari kita bertobat dan berharap agar hidup kita berubah dan berbuah. Mari kita hidup dalam semangat pertobatan, sebab kita tidak tahu kapan kita mati dan bagaimana kita akan mati. Semangat pertobatan akan mengondisikan hati kita untuk senantiasa siap-sedia menyambut Tuhan yang datang dalam kemuliaanNya.

Katekismus Gereja Katolik mengajarkan bagaimana semangat pertobatan menemukan sumbernya. Pertobatan dan penebusan dosa setiap hari menemukan sumber dan makanannya di dalam Ekaristi, karena di dalamnya kurban Kristus yang mendamaikan kita dengan Allah dihadirkan.

Oleh Ekaristi dikenyangkanlah dan dikuatkanlah orang yang hidup dari kehidupan Kristus. Ialah “nurbisa, yang olehnya kita dibebaskan dari kesalahan sehari-hari dan dilindungi dari dosa berat” (Konsili Trente: DS 1638) [Katekismus Gereja Katolik, No. 1436].

Oleh sebab itu, dijiwai oleh Ekaristi, mari kita bertobat dan berharap agar hidup kita berubah dan berbuah keselamatan, bukan kebinasaan. [RP. A. Ari Pawarta, O.Carm.]

Doa Penutup: Tuhan Yesus yang penuh kasih, Engkau sabar menantikan kami yang sering lambat untuk berubah. Ampunilah kami atas kekerasan hati dan kelalaian kami dalam berbuat baik. Seperti penggarap yang memelihara pohon ara, rawatlah hati kami agar subur oleh kasih dan berbuah dalam perbuatan nyata.

Berilah kami keberanian untuk bertobat setiap hari dan kesetiaan untuk hidup menurut kehendak-Mu. Jadikanlah kami pohon yang menghasilkan buah kasih, kedamaian, dan keadilan di dunia ini. Kami serahkan hidup kami ke dalam tangan-Mu, kini dan selamanya. Amin.

Sahabatku yang terkasih, Selamat Hari Sabtu. Selamat berakhir pesan.... Salam doa dan berkatku untukmu dan keluarga di mana saja berada: Dalam nama Bapa dan Putera dan Roh Kudus....Amin. (Pastor John Lewar SVD)

Halaman 2/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved