Opini

Opini: Guru Berkarakter - Murid Berkarakter

Rupanya sejak saat itu hingga memasuki usia 80 tahun kemerdekaaan Indonesia urusan pembangunan karakter bangsa ini  belum kelar-kelar juga. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI FRANSISKUS B HORMAT
Fransiskus Borgias Hormat 

Lima prinsip lainnya boleh saja dirumuskan dengan gagah dan mentereng namun tanpa kehadiran figur orang dewasa dan guru model yang berintegritas maka upaya mendidik murid untuk memiliki karakter mulia hanyalah cita-cita muluk yang tidak akan pernah terwujud. 

Saat ini, tidak seluruhnya tapi sebagian besar murid di sekolah-sekolah kita sedang dilanda krisis keteladanan yang diperparah lagi oleh situasi dan kondisi keluarga dan masyarakat yang menguatkan dan memantulkan resonansi krisis serupa. 

Sekadar contoh,  guru melarang murid merokok tapi sebaliknya guru sendiri merokok di lingkungan sekolah yang ditetapkan sebagai kawasan tanpa rokok. 

Atau, sekolah mewajibkan murid untuk disiplin dan tidak terlambat masuk sekolah namun justru kepala sekolah dan guru melanggarnya dengan mempertontonkan kemalasan dan keterlambatan serta tidak disiplin masuk kelas untuk melaksanakan pembelajaran. 

Tentu masih banyak lagi yang lain perilaku malpraktik guru dengan bobot pelanggaran yang berbeda. 

Sebenarnya murid-murid kita merindukan sosok orang tua, kepala sekolah dan guru yang berintegritas : satunya kata dan perbuatan. 

Apa yang dikatakan itulah yang dilakukan. Apa yang dilakukan itulah yang dikatakan. 

Pendidikan karakter membutuhkan kepala sekolah, guru, orang dewasa, keluarga dan masyarakat yang berintegritas dan patut diteladani serta saling menguatkan. 

Guru berkarakter adalah seorang pendidik yang tidak hanya menguasai pengetahuan akademis dan keterampilan mengajar, tetapi juga menjadi teladan dalam menanamkan nilai-nilai positif, moral, dan etika kepada murid dalam perilaku sehari-hari. 

Mereka berperan sebagai role model yang mencintai murid, memotivasi, dan membangun karakter murid secara holistik, meliputi kompetensi pedagogis, kepribadian, sosial, dan profesional. Guru berkarakter menghasilkan murid berkarakter. 

Itulah konsep pendidikan karakter di mana guru diharapkan menjadi fasilitator perubahan positif untuk menghasilkan generasi berkualitas. 

Untaian kata-kata emas rumusan kebijakan pengimplementasian pendidikan karakter di sekolah seperti apapun indah dan manisnya, jika tanpa kehadiran sosok orangtua, guru dan kepala sekolah yang berintegritas dan patut diteladani bagaikan pekerjaan menggantang asap. 

Sebuah ungkapan Latin mengatakan : “verba movent exempla trahunt” yang berarti : kata-kata menggerakan, contoh-contoh  menarik. Yang bermakna, ucapan bisa memotivasi orang, tetapi tindakan nyata atau teladan yang benar-benar menarik dan memengaruhi mereka. Begitulah. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News

 

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved