Opini

Opini: Guru Berkarakter - Murid Berkarakter

Rupanya sejak saat itu hingga memasuki usia 80 tahun kemerdekaaan Indonesia urusan pembangunan karakter bangsa ini  belum kelar-kelar juga. 

Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI FRANSISKUS B HORMAT
Fransiskus Borgias Hormat 

Selanjutnya, Berkowitz mengintrodusir kerangka utama model PRIMED, sebuah akronim yang mewakili enam prinsip desain efektif untuk membangun lingkungan sekolah yang mendukung pengembangan karakter. 

Prinsip-prinsip ini dirancang untuk diterapkan secara holistik, mulai dari prioritas sekolah hingga pedagogi sehari-hari. 

Prinsip pertama adalah P : Prioritization (Prioritas) : Pendidikan karakter harus menjadi prioritas utama sekolah, setara atau bahkan melebihi pencapaian akademik. 

Pemimpin sekolah perlu benar-benar berkomitmen dan mengalokasikan sumber daya untuk ini, bukan hanya retorika, agar menciptakan budaya yang mendukung perkembangan murid sebagai warga negara yang baik. 

Kedua, R : Relationships (Hubungan) : Membangun hubungan yang kuat di antara semua pemangku kepentingan—seperti murid-murid, guru-murid, dan antar orang dewasa—adalah fondasi utama. 

Hubungan ini harus dibangun secara sengaja dan inklusif, melibatkan seluruh komunitas sekolah untuk menciptakan lingkungan yang sehat dan mendukung perkembangan karakter.

Ketiga, I : Intrinsic Motivation (Motivasi Intrinsik) : Dorong murid untuk menginternalisasi nilai-nilai moral melalui kepuasan pribadi dari perilaku baik, bukan bergantung pada hadiah atau hukuman eksternal. 

Gunakan pujian pribadi, diskusi nilai, dan pendekatan yang membangun rasa bangga diri untuk menghasilkan murid yang lebih terlibat dan berintegritas.

Keempat, M : Modeling (Pemodelan) : Pendidik dan orang dewasa di sekolah harus menjadi teladan hidup dari karakter baik yang diinginkan. 

Dengan menunjukkan perilaku seperti integritas dan hormat melalui tindakan sehari-hari, mereka memengaruhi murid lebih efektif daripada sekadar mengajar secara verbal.

Kelima, E : Empowerment (Pemberdayaan) : Berikan murid dan staf kesempatan untuk berpartisipasi dalam pengambilan keputusan dan pemecahan masalah. 

Ini mencakup pembelajaran kooperatif dan suara autentik dalam kehidupan sekolah, untuk membangun rasa otonomi, kompetensi, dan persiapan sebagai warga demokrasi.

Keenam, D : Developmental Pedagogy (Pedagogi Pengembangan) : Gunakan pendekatan pengajaran yang berfokus pada pertumbuhan jangka panjang, termasuk mengajarkan kompetensi sosial-emosional secara langsung, menetapkan ekspektasi tinggi, dan memberikan kesempatan praktik seperti role-playing. 

Ini membantu murid berkembang secara holistik, tidak hanya untuk ujian tapi untuk kehidupan.

Krisis Keteladanan

Bagi penulis, yang menarik adalah prinsip keempat dari model PRIMED yang diperkenalkan Berkowitz yakni Modeling ( pemodelan ) yang menuntut hadirnya guru atau orang dewasa sebagai sosok teladan dan panutan bagi para murid di lingkungan sekolah. 

Halaman 2/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved