Opini

Opini: Kita Butuh Polisi yang Tidak Gagap Hukum 

Gagasan ini bukan sekadar wacana elitis yang menjauhkan institusi kepolisian dari rakyat, melainkan respons terhadap realitas pahit. 

|
Editor: Dion DB Putra
DOKUMENTASI PRIBADI AZIZ RAMBA WUDI
Aziz Ramba Wudi 

Justru sebaliknya, polisi dengan latar belakang pendidikan yang kuat akan lebih mampu beradaptasi dengan kompleksitas masyarakat modern. 

Mereka akan lebih mampu menyelesaikan konflik dengan mediasi ketimbang kekerasan, lebih mampu membangun kepercayaan publik ketimbang menebar ketakutan, dan lebih mampu bekerja sama dengan institusi lain dalam sistem peradilan pidana.

Profesionalisme sejati tidak dibangun dalam waktu singkat. Ia memerlukan fondasi pengetahuan yang kokoh, etika yang terinternalisasi, dan kemampuan berpikir kritis yang terasah. 

Kalau kita serius ingin mereformasi Polri, maka reformasi itu harus dimulai dari gerbang masuk. siapa yang boleh menjadi polisi, dan apa yang harus mereka ketahui sebelum diberi seragam dan senjata api. 

Tanpa itu, segala perubahan struktural lainnya akan sia-sia, karena kelemahan mendasar tetap ada di level individual.

Usulan Hinca Panjaitan mungkin terdengar idealis, bahkan utopis. Namun, dalam konteks krisis kepercayaan publik terhadap kepolisian, idealisme semacam ini justru yang paling realistis. 

Sebab, tidak ada jalan pintas menuju profesionalisme. Dan profesionalisme, pada akhirnya, bukan pilihan, ia adalah keharusan bagi institusi yang mengklaim dirinya sebagai pengayom masyarakat. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

Halaman 3/3
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved