Opini
Opini: Pahlawan yang Terlupakan di Balik Janji Generasi Emas
Kalimat-kalimat ini bukan sekadar keluhan. Ini adalah gugatan sunyi dari garda terdepan pendidikan bangsa.
Ini bukan perlakuan istimewa, melainkan sebuah tindakan keadilan restoratif untuk menebus pengabaian bertahun-tahun.
Ketiga, dan yang tak kalah penting, ubah filosofi pendanaan. Dana bantuan operasional seperti BOP harus dirancang untuk "mengikuti anak", dengan alokasi yang lebih fleksibel dan memadai untuk mendukung kesejahteraan pendidik sebagai komponen utama penjaminan mutu layanan.
Pada akhirnya, saat saya menutup map asesmen saya di sebuah lembaga PAUD nonformal, saya tidak hanya meninggalkan catatan administratif.
Saya meninggalkan para pendidik yang masih menggantungkan harapan pada negara. Mereka tidak meminta kemewahan.
Mereka hanya meminta pengakuan, keadilan, dan kepastian agar bisa terus mengabdikan diri dengan tenang.
Berinvestasi pada kesejahteraan mereka bukanlah biaya sosial, melainkan investasi paling strategis untuk masa depan Indonesia.
Karena di tangan merekalah, para pahlawan yang seringkali dilupakan ini, cetak biru generasi emas bangsa sedang digoreskan setiap hari. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.