Opini

Opini: Pahlawan yang Terlupakan di Balik Janji Generasi Emas

Kalimat-kalimat ini bukan sekadar keluhan. Ini adalah gugatan sunyi dari garda terdepan pendidikan bangsa. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/HO-DOK PRIBADI
Petrus Redy Partus Jaya 

Ini bukan perlakuan istimewa, melainkan sebuah tindakan keadilan restoratif untuk menebus pengabaian bertahun-tahun.

Ketiga, dan yang tak kalah penting, ubah filosofi pendanaan. Dana bantuan operasional seperti BOP harus dirancang untuk "mengikuti anak", dengan alokasi yang lebih fleksibel dan memadai untuk mendukung kesejahteraan pendidik sebagai komponen utama penjaminan mutu layanan.

Pada akhirnya, saat saya menutup map asesmen saya di sebuah lembaga PAUD nonformal, saya tidak hanya meninggalkan catatan administratif. 

Saya meninggalkan para pendidik yang masih menggantungkan harapan pada negara. Mereka tidak meminta kemewahan. 

Mereka hanya meminta pengakuan, keadilan, dan kepastian agar bisa terus mengabdikan diri dengan tenang. 

Berinvestasi pada kesejahteraan mereka bukanlah biaya sosial, melainkan investasi paling strategis untuk masa depan Indonesia. 

Karena di tangan merekalah, para pahlawan yang seringkali dilupakan ini, cetak biru generasi emas bangsa sedang digoreskan setiap hari. (*)

Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News 

 

 

Halaman 4 dari 4
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved