Opini

Opini: Menjaga Bahasa dalam Lanskap Digital

Ketika bahasa dicampur tanpa kendali atau diganti secara paksa, yang hilang bukan sekadar kata, tetapi juga makna dan identitas.

|
Editor: Dion DB Putra
DOK PRIBADI
Yoseph Yoneta Motong Wuwur 

Transformasi digital membawa serta perubahan besar dalam cara kita berkomunikasi. 

Kecepatan, singkatnya format, dan keterbukaan membuat bahasa dalam dunia maya menjadi lebih cair—tetapi juga lebih rentan terhadap penyimpangan etika dan makna.

Bahasa yang tidak dijaga dalam ruang digital dapat menjadi alat kekerasan baru. 

Fenomena cancel culture, doxing, hingga penyebaran hoaks membuktikan bahwa kata-kata bisa lebih tajam dari senjata. Dunia maya memerlukan kesadaran linguistik yang tinggi.

Kebiasaan berbicara dengan nada sarkastik atau sinis dianggap sebagai norma baru. 

Padahal, komunikasi yang etis dan konstruktif jauh lebih dibutuhkan di tengah kebisingan informasi.

Kata-kata harus kembali menjadi alat penyambung, bukan pemecah.
Platform digital, pendidikan, dan media massa harus bersinergi dalam membentuk budaya komunikasi yang beradab. 

Edukasi tentang penggunaan bahasa yang tepat, santun, dan bertanggung jawab perlu dijadikan pilar utama literasi digital.

Merawat Keragaman di Ruang Siber

Ekologi bahasa menekankan pentingnya keseimbangan antara berbagai bahasa dalam satu ekosistem sosial. 

Dalam konteks digital, ekologi bahasa menghadapi tantangan besar: homogenisasi dan dominasi bahasa-bahasa global yang menggerus lokalitas.

Internet, sebagai ruang interaksi utama masa kini, didominasi oleh bahasa Inggris dan beberapa bahasa besar lainnya. 

Ini menyebabkan bahasa-bahasa kecil sulit bertahan, bahkan sulit ditemukan secara daring karena minimnya dukungan platform.

Ketiadaan konten digital dalam bahasa lokal menghambat partisipasi warga dari komunitas linguistik kecil. Mereka tidak hanya terasing secara budaya, tetapi juga secara teknologi.

Ketidaksetaraan linguistik berpotensi memperlebar jurang digital.
Membangun ekologi digital yang adil membutuhkan komitmen semua pihak. 

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved