TTU Terkini
Platform Digital Shopee, Denyut Nadi Kebangkitan UMKM di Perbatasan RI-RDTL
Di SD Negeri Fatumuti, Iren mengampuh mata pelajaran SBdP (Seni Budaya dan Prakarya) sekaligus sebagai penjaga perpustakaan.
Penulis: Dionisius Rebon | Editor: Eflin Rote
Sebagai seorang wanita yang lahir dari rahim Budaya Atoni Meto (Suku Dawan) yang kental, Iren mengatakan, kain tenun selalu digunakan oleh orang tua dan anak muda kala itu dalam melaksanakan semua aktivitas mereka.
Sejak kecil, Iren telah diajarkan dan dibiasakan orang tuanya untuk mencintai kain tenun dan menjadikan kain tenun sebagai identitas.
Ketertarikan Iren menjual kain tenun daerah karena latar belakangnya sebagai seorang guru. Ia berniat memberikan edukasi dan sosialisasi tentang pentingnya merawat warisan leluhur tentang kain tenun.
Edukasi dan sosialisasi tersebut dimulai dari diri sendiri yakni membiasakan diri mengenal dan mempromosikan kain tenun dalam dunia bisnis online.

Cara ini merupakan langkah awal untuk membangun pemahaman publik tentang rasa cinta terhadap budaya lokal.
Perjalanan berbisnis kain tenun ini tidak terbilang mudah. Pasalnya, menjual kain tenun membutuhkan modal yang besar serta relasi yang luas.
"Minimal di setiap kabupaten/kota itu kita punya sat orang kenalan atau keluarga yang memiliki hobi yang sama yakni berjualan kain tenun atau minimal mengoleksi kain tenun," ungkapnya.
Dalam sebulan Iren mengaku bisa memperoleh pendapatan bersih berkisar Rp. 1.000.000 sampai Rp. 2.000.0000 dari semua barang yang dijual. Pendapatan ini dimanfaatkan untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari dan digunakan untuk tabungan pendidikan anak-anak.
UMKM Jadi Jantung Pertumbuhan Ekonomi di Desa Naiola
Kepala Desa Naiola, Yakobus Nitsae tampak menyulut sebatang lisong kala ditemui Selasa, 27 Mei 2025. Pria paruh baya ini terpilih sebagai Kepala Desa Naiola pada tahun 2023 lalu melalui proses demokrasi PILKADES serentak di Kabupaten TTU.
Pria murah senyum ini terkenal garang menolak ketidakadilan dan pengerusakan alam di wilayah itu. Beberapa waktu lalu, ia memimpin masyarakat setempat memprotes beroperasinya perusahaan tambang Galian C Ilegal di desa itu.
Ia menjelaskan, pada hakikatnya, jantung pertumbuhan ekonomi di Desa Naiola adalah UMKM. Pertumbuhan UMKM di Desa Naiola cukup tinggi.
Hal ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi Yakobus sebagai pemimpin di wilayah itu. Di sisi lain, tidak sedikit petani di desa itu juga terjun langsung menjadi pelaku UMKM.
"Kalau kami di sini mayoritas petani. Tetapi banyak petani yang juga adalah pelaku UMKM," ucapnya dengan suara tegas.
Pemerintah Desa Naiola, lanjutnya, mendukung penuh pertumbuhan pelaku UMKM di desa itu. Mereka memberikan pelatihan bagi pengrajin tenun perempuan demi meningkatkan skill dan kualitas kain tenun yang dihasilkan.
Upaya ini semata-mata bertujuan agar kain tenun asal desa itu bisa menembus pasar lokal, nasional bahkan internasional.
Wajah Fasilitas Digitalisasi di Kabupaten TTU
Kepala Dinas Komdigi Kabupaten Timor Tengah Utara, Kristoforus Ukat mengatakan, dalam rangka pengembangan SDM Aparatur serta mendukung pelayanan publik dan pengembangan digitalisasi di semua sendi kehidupan, Komdigi RI mengalokasikan pembangunan sebanyak 13 menara BTS di wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara, Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) melalui Badan Aksesibilitas Telekomunikasi dan Informasi (BAKTI).
Sejak tahun 2018 hingga tahun 2023, Kabupaten Timor Tengah Utara menerima alokasi bantuan pembangunan 13 menara Base Transceiver Station (BTS). Menara BTS ini dibangun di daerah-daerah yang masuk dalam kategori blank spot (tempat-tempat yang tidak memiliki sinyal akibat dari tiadanya menara telekomunikasi dan Saluran Udara Tegangan Tinggi atau SUTET).
Semua menara BTS ini sudah dibangun dan beroperasi. Keberadaan menara BTS ini telah membantu masyarakat dalam mengakses informasi, komunikasi dan digitalisasi.
Pada tahun 2018 menara BTS dibangun di Desa Naekake A (Kecamatan Mutis), Desa Tasinifu (Kecamatan Mutis), Desa Bakitolas (Kecamatan Naibenu), Desa Benus (Kecamatan Naibenu), dan Desa Kuluan (Biboki Feotleu) serta Desa Sunsea (Kecamatan Naibenu).
Sedangkan pada tahun 2020 menara BTS dibangun di Desa Tublopo (Kecamatan Bikomi Selatan), Desa Tubu (Kecamatan Bikomi Nilulat), dan Desa Naku (Kecamatan Biboki Feotleu).
Pada tahun 2021 Kabupaten Timor Tengah Utara kembali menerima alokasi pembangunan menara BTS di Desa Nonotbatan dan Desa Tuamese (Kecamatan Biboki Anleu), Desa Naekake B dan Desa Noelelo (Kecamatan Mutis). Pembangunan menara BTS ini membawa warna baru bagi masyarakat dalam mengakses informasi.
Semua menara BTS yang dibangun di Kabupaten Timor Tengah Utara ini berkapasitas 10 MBps dengan asumsi bahwa satu unit menara BTS bisa diakses sebanyak 15 sampai 20 orang. Pembangunan menara BTS ini juga berada di lokasi yang berdekatan dengan fasilitas umum seperti fasilitas kesehatan, Pendidikan dan Kantor Pemerintahan. Operasional menara BTS tersebut menggunakan tenaga surya.
Apabila Menara BTS yang dibangun ini mengalami kendala atau kerusakan, Dinas Komdigi menyampaikan informasi tersebut kepada BAKTI Komdigi melalui aplikasi yang telah disiapkan yakni Aplikasi PASTI.
Dari 13 menara BTS tersebut, sebanyak 4 menara BTS merupakan menara Indosat sedangkan 9 lainnya Telkomsel.
Sebagai salah satu kabupaten yang berbatasan langsung dengan wilayah Negara Timor Leste Distrik Oecusse, alokasi pembangunan menara BTS ini sangat penting. Sebelumnya, warga yang berada di jantung perbatasan kesulitan mengakses internet karena gangguan jaringan dari Negara Timor Leste.
Efisiensi pembangunan menara BTS ini dari segi waktu sangat membantu. Pasalnya masyarakat bisa mengakses informasi dan komunikasi tanpa harus bepergian ke tempat yang memiliki jaringan. Mereka tidak perlu mengeluarkan biaya lagi untuk mengakses jaringan internet maupun komunikasi dan digitalisasi.
Selain pembangunan Menara BTS di 13 Desa tersebut, Komdigi juga mengalokasikan jaringan internet pada sejumlah fasilitas umum seperti fasilitas pendidikan, fasilitas kesehatan, tempat pariwisata dan juga di fasilitas pemerintahan.
Alokasi jaringan internet berupa Wi-Fi ini tersebar di 94 titik di seluruh wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara. Semua bantuan jaringan internet tersebut beroperasi hingga saat ini.
Apabila akses jaringan internet tersebut mengalami kendala, para pengelola internet langsung menghubungi nomor kontak tim maintenance BAKTI Komdigi. Jaringan internet ini dipasang secara berkelanjutan sejak tahun 2018 hingga 2023.
Sebanyak 26 puskesmas yang tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Timor Tengah Utara telah menerima alokasi jaringan internet dari BAKTI Komdigi.
Alokasi jaringan internet di fasilitas kesehatan ini bertujuan menunjang program kesehatan pemerintah. Sementara pada tahun 2024 lalu, Komdigi juga mengalokasikan anggaran untuk pemasangan internet di sekolah-sekolah di Kabupaten TTU.
Platform Digital Shopee Beri Kesempatan Masyarakat Perbatasan RI-RDTL Bangkit dari Persoalan Ekonomi
Dalam upaya mendukung dan menjaga eksistensi UMKM di Kabupaten TTU, Kementerian UMKM melalui Dinas Koperasi dan UKM Kabupaten TTU menggelar berbagai macam kegiatan pendampingan dan pembinaan. Pendampingan dan pembinaan ini seputar edukasi kepada mereka tentang teknik-teknik berusaha seperti; pencatatan keuangan dan pelatihan-pelatihan teknis.
"Kita buat pelatihan-pelatihan supaya mereka punya keterampilan teknis untuk mengolah usaha yang mereka geluti," ungkapnya.
OPD terkait juga fokus mengedukasi dan memfasilitasi agar UMKM di Kabupaten TTU secara legal memiliki izin usaha. Sehingga mereka memiliki akses untuk mendapatkan modal di lembaga keuangan.
Sebelumnya, Kementerian UMKM juga mengalokasikan anggaran kepada pelaku UMKM melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) Pemkab TTU untuk pelaksanaan kegiatan pelatihan dan sebagai stimulus untuk modal usaha pelaku UMKM.
Theodorus menjelaskan, bisnis online merupakan salah satu jenis UMKM yang bertumbuh cukup pesat di wilayah perbatasan RI-RDTL. Digitalisasi bisnis di Kabupaten TTU memang menjadi salah satu trend saat ini.
Hal ini merupakan langkah maju dari peran penting digitalisasi. Digitalisasi bisnis era ini menjadi solusi bagi pelaku UMKM untuk tetap eksis meski memiliki pekerjaan lain.
Peran penting Paltform Digital Shopee di Kabupaten TTU berdampak luas. Platform ini berkonstribusi membantu dan memberikan kesempatan kepada pelaku UMKM untuk bangkit dari ekonomi.
Platform Digital Shopee menjadi penyambung harapan antara produsen dan konsumen. Karena selama ini, terbentang jarak yang cukup jauh antara pelaku UMKM dan produsen.
Persoalan perekonomian masyarakat di perbatasan RI-RDTL khususnya di wilayah Kabupaten TTU, ujar Theodorus, masih menjadi topik hangat yang harus dibicarakan secara komperhensif. Kehadiran Paltform Digital Shopee adalah salah satu solusi nyata persoalan ini bisa ditekan.
Platform Digital Shopee, Denyut Nadi Kebangkitan UMKM di Perbatasan RI-RDTL
Wilayah Kabupaten TTU yang berada tepat di perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse merupakan salah satu wilayah strategis pertumbuhan UMKM. UMKM merupakan denyut nadi pertumbuhan ekonomi di perbatasan.
Berdasarkan data BPS Provinsi Nusa Tenggara Timur, jumlah industri Mikro dan Kecil di Kabupaten TTU tahun 2021 sebanyak 5.549. Pada tahun 2022, jumlah ini mengalami peningkatan signifikan yakni 10.806 UKM.
Bupati Timor Tengah Utara, Yosep Falentinus Delasalle Kebo menuturkan, dalam upaya memastikan eksistensi UMKM, salah satu cara yang dilakukan Pemkab TTU untuk mendukung pasar pelaku UMKM adalah menghidupkan kembali Car Free Day serta menghadirkan UMKM di lokasi pelaksanaan Car Free Day tersebut.
Selain itu, berbagai upaya jangka panjang dilaksanakan Pemkab TTU mendorong peningkatan kesejahteraan petani melalui penyaluran bantuan alsintan, pupuk dan bibit demi meningkatkan produksi pertanian. Pasalnya, mayoritas mata pencaharian masyarakat di Kabupaten TTU adalah petani.
"Semua ini nantinya akan bermuara pada daya beli dan dukungan terhadap pelaku UMKM. Jadi kalau petani kita sejahtera maka, daya beli itu tidak akan diragukan lagi," ujarnya.
Kehadiran Paltform Digital Shopee memberikan alternatif bagi kaum perempuan dan masyarakat pada umumnya untuk menjadi pelaku UMKM. Platform Digital Shopee telah menegaskan dirinya menjadi asa baru dan denyut nadi kebangkitan UMKM di wilayah perbatasan RI-RDTL Distrik Oecusse. (bbr)
Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS
Dosen Pertanian Unimor Berikan Pelatihan Inovasi Vertikultur Bagi Kelompok Wanita Tani Sukamaju TTU |
![]() |
---|
Dorong Peningkatan Pengawasan dan Penguatan Implementasi, SPPG Maubesi Insana Tengah Gelar Rakor |
![]() |
---|
Program JKN, Upaya Negara Melindungi Ibu dan Bayi dari Ancaman Tradisi Nu di Perbatasan RI-RDTL |
![]() |
---|
Polres TTU Agendakan Gelar Perkara Dugaan Perzinahan Oknum ASN dan Wanita Bersuami |
![]() |
---|
Intimidasi Anak di Bawah Umur, Sejumlah Warga Desa Ponu Dilaporkan ke Polisi |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.