Breaking News

TTU Terkini

Dosen Pertanian Unimor Berikan Pelatihan Inovasi Vertikultur Bagi Kelompok Wanita Tani Sukamaju TTU

Menyadari hal tersebut, dosen Prodi Agribisnis, Agustinus Nubatonis, SP., MP., mengajak masyarakat untuk menerapkan inovasi budidaya vertikal

Penulis: Michaella Uzurasi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/HO
Kegiatan pelatihan inovasi vertikultur pertanian lahan kering bagi Kelompok Wanita Tani Sukamaju 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Michaella Uzurasi 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Dosen Fakultas Pertanian, Sains dan Kesehatan, Universitas Timor (Unimor) Kefamenanu berdedikasi memajukan perempuan petani di Desa Kuanek, Kecamatan Bikomi Tengah, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU) dengan memberikan pelatihan inovasi vertikultur untuk pertanian lahan kering. 

Kegiatan ini berlangsung selama kurang lebih 6 bulan sejak bulan Juni-Desember 2025 dengan sasaran pelatihan adalah Kelompok Wanita Tani Sukamaju.

Berdasarkan rilis yang diterima POS-KUPANG.COM dijelaskan, di kawasan lahan kering, pertanian kerap menghadapi berbagai tantangan, mulai dari keterbatasan air hingga produktivitas yang rendah. Kondisi ini membuat hasil panen tidak stabil dan berpengaruh langsung pada pendapatan petani. Di balik itu semua, peran wanita tani sangat krusial karena mereka sering menjadi penggerak utama dalam budidaya dan pengelolaan tanaman. 

Menyadari hal tersebut, dosen Prodi Agribisnis, Agustinus Nubatonis, SP., MP., mengajak masyarakat untuk menerapkan inovasi budidaya vertikal atau vertikultur.

"Teknik ini tidak hanya membantu mengatasi keterbatasan lahan kering, tetapi juga meningkatkan hasil panen. Program ini merupakan bagian dari Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat Tahun 2025 yang didukung oleh Kemdiktisaintek, sekaligus bertujuan memberdayakan wanita tani agar peran mereka semakin kuat dalam mendongkrak produktivitas pertanian," kata Agustinus.

Wilda Lumban Tobing, SST., M.Agr, Dosen Prodi Agroteknologi, aktif melakukan pengabdian masyarakat dengan menerapkan sistem vertikultur sebagai solusi pertanian di lahan kering. 

Menurut dia, teknik ini dinilai efektif karena memungkinkan petani menanam sayuran secara bertingkat, sehingga penggunaan lahan yang terbatas dapat dimaksimalkan dengan efisien, termasuk dalam pemanfaatan air dan nutrisi.

"Kelompok Wanita Tani Suka Maju tidak hanya berperan sebagai pelaku pertanian dalam memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari, tetapi juga sebagai agen perubahan yang berkomitmen meningkatkan kesejahteraan keluarga melalui penerapan teknologi vertikultur. Setelah melalui edukasi intensif mengenai konsep, keunggulan, serta pembuatan vertikultur berbasis paralon, anggota kelompok juga mendapatkan pelatihan manajemen budidaya sayuran secara vertikal," jelas Wilda. 

Baca juga: Mahasiswa UNIMOR PKM di BPR Danamas Betun

Lanjut dia, pendekatan ini diharapkan mampu meningkatkan produktivitas panen dan menambah pendapatan anggota, sekaligus membuka peluang pasar yang lebih luas, baik di tingkat lokal maupun regional. Dengan demikian, peran kelompok ini sangat strategis dalam mendorong peningkatan kualitas hidup petani dan keluarga secara berkelanjutan.

Selain memberikan dampak ekonomi yang signifikan, inovasi ini juga mengubah cara kerja anggota kelompok secara menyeluruh. 

Sementara Boanerges Putra Sipayung, SP., MP, Dosen Prodi Agribisnis, menegaskan bahwa penerapan vertikultur memungkinkan efisiensi waktu dan tenaga kerja yang lebih baik. Dengan sistem budidaya vertikal, proses perawatan tanaman menjadi lebih praktis dan hemat ruang, sehingga anggota kelompok dapat mengatur jadwal kerja dengan lebih fleksibel tanpa mengorbankan produktivitas. 

"Semangat gotong royong dan kreativitas semakin memperkuat kolaborasi antar anggota, membuktikan bahwa melalui perubahan metode kerja yang inovatif, tantangan pertanian di lahan kering dapat diatasi secara efektif dan efisien," ujarnya.

Keberhasilan Kelompok Wanita Tani Sukamaju bukan hanya menjadi inspirasi bagi anggotanya, tetapi juga membuka harapan baru bagi petani lain di wilayah lahan kering. Model budidaya vertikultur yang ramah lingkungan dan efisien ini menunjukkan bahwa dengan tekad dan kerja keras, pertanian berkelanjutan bisa diwujudkan di berbagai daerah dengan kondisi serupa. 

"Semangat inovasi dan kolaborasi yang mereka tunjukkan menjadi dorongan kuat bagi seluruh petani untuk terus beradaptasi dan berkembang demi masa depan yang lebih sejahtera," tandasnya. (uzu)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved