Opini
Opini: Sumber Daya Manusia Faktor Penentu dalam Membangun Nusa Tenggara Timur
Mereka kembali ke Kupang menjadi pengrajin tahu tempe dan sempat mengadakan pelatihan di beberapa Kabupaten.
Menggalakkan Produk Lokal
Dalam rangka kemandirian dan swa sembada pangan, kini daerah-daerah mulai mempopulerkan makanan lokal. Di mal dan toko swalayan misalnya, telah dijual ubi Cilembu, Jawa Barat, dan berbagai buah-buahan lokal.
NTT memiliki bahan pangan lokal seperti Ubi Kayu Nuabosi dari Ende yang memiliki cita rasa khas, berbagai jenis pisang, ubi, kacang-kacangan, buah-buahan, sayur mayur yang bisa masuk toko swalayan modern dengan kualitas terjaga.
Makanan khas seperti daging sei, jagung titi dan aneka masakan ikan laut bisa menjadi hidangan wisata kuliner yang menarik di hotel dan restoran. Melalui wisata kuliner dan UMKM peredaran uang akan berputar di pasaran lokal NTT.
Gubernur Melki baru-baru ini (2/4/2025) meluncurkan secara resmi produk unggulan BUMDes yaitu Beras Nagekeo dalam kemasan plastik di Marapokot di Kecamatan Aesesa.
Langkah positif ini bisa diikuti oleh para bupati/walikota yang daerahnya memiliki produk unggulan. Selama ini NTT banyak mengimpor bahan pangan dari Jawa dan Sulsel.
Demikian juga air minum mineral dalam kemasan produk lokal NTT. Sekitar tahun 1995 Pengusaha Yosef Nitisusanto atau Pak Sia (alm) merintis pembuatan air mineral Viquam di daerah Bakunase, Kupang.
Melalui proses uji coba Air Viquam telah diterima dan dikonsumsi oleh masyarakat. Kini telah banyak beredar produk air mineral dengan berbagai merk di NTT.
Pemprov NTT bisa menginstruksikan agar hotel dan restoran wajib memakai produk air minum lokal sehingga perputaran uang tetap di NTT dan usaha lebih berkembang.
Kain tenun ikat NTT yang sudah merupakan wajib pakai para ASN/PNS pada hari tertentu sejak 1994 ternyata masih bisa bertahan sampai saat ini.
Pemakaian busana tenun ikat itu memberi peluang lapangan kerja dan penghasilan buat mama-mama penenun di desa, penjahit, toko-toko
suvenir dan para papalele.
Pemakaian tenun ikat ini harus terus digalakkan di kalangan masyarakat, instansi, acara-acara pesta, upacara dan lain-lain agar pemasarannya lebih meningkat.
Kalau di Jawa ada baju batik, maka di NTT ada baju tenun ikat, selendang dan topi sebagai identitas dan kebanggaan daerah.
Masih banyak produk lokal NTT yang bisa dikembangkan, karena setiap daerah kabupaten di bumi Flobamorata memiliki produk lokal daerahnya masing-masing. Produk lokal ini harus dijaga mutunya agar bisa bersaing dengan produk daerah lain.
Proteksi bisa dilakukan oleh Pemprov sebagai suatu kebijaksanaan untuk melindungi produk lokal agar usaha kerajinan rakyat tetap berkembang.
Jadilah Pemimpin Yang Melayani Pemimpin dan kepemimpinannya menentukan maju atau mundurnya suatu organisasi, daerah, bangsa dan negara.
Rakyat menaruh harapan besar kepada pemimpin mereka yakni Gubernur dan Wagub Melki-Johni serta para Bupati/ Wallikota dan wakllnya untuk lima tahun kedepan.
Program-program kerja yang sudah diluncurkan harus didukung dan dikawal bersama agar bisa memberi manfaat sebesar-besarnya untuk kepentingan rakyat.
Para kepala daerah yang dipilih oleh rakyat, menerima mandat kekuasaan dan tidak boleh menyia-nyiakan kepercayaan yang diberikan kepadanya.
Gubernur memimpin pemerintahan daerah berdasarkan kebijakan yang ditetapkan bersama DPRD, selain itu Gubernur juga bertindak sebagai wakil atau perpanjangan tangan Pemerintah Pusat di daerah.
Wakil Gubernur membantu tugas- tugas Gubernur dan menjalankan tugas sehari-hari bila Gubernur berhalangan.
Pada hakekatnya pemimpin menjalankan tugasnya untuk melayani rakyat. Ia adalah pemimpin pelayan (servant leader) dan menjalankan kepemimpinan yang melayani (servant leadership).
Pemimpin mendengar aspirasi rakyatnya, menentukan kebijakan bersama DPRD sebagai wakil rakyat, berkoordinasi dengan mitra kerja di Forkompimda, menggandeng tokoh-tokoh masyarakat, adat dan agama yang berpengaruh serta para pengusaha untuk membangun daerah.
Beberapa catatan pengingat untuk para pemimpin saya sampaikan berikut ini. Pertama, menjaga kekompakan antara kepala daerah dan wakilnya serta memelihara hubungan kerja yang harmonis dengan DPRD.
Saling menghargai dan menghormati posisi dan tugas pokok masing-masing untuk kemajuan daerah dan rakyat. Kalau ada perbedaan pendapat bisa diatasi dengan duduk Bersama bermusyawarah mencari solusi yang terbaik.
Kedua, menghindari sikap ego sektoral, ego kabupaten dam ego-politik dalam pelaksanaan tugas dan program kerja agar diperoleh hasil yang maksimal.
Bupati/ Walikota tidak bisa bekerja sendiri karena memerlukan kerjasama dan dukungan dari kabupaten tetangganya.
Dalam mengatasi kemiskinan perlu koordinasi lintas sektoral untuk mencegah tumpang tindih atau kevakuman.
Ego-politik juga harus ditinggalkan karena kepentingan (partai) politik tidak boleh mengorbankan kepentingan rakyat, daerah, bangsa dan negara.
Pilkada sudah selesai, kini saatnya Bersama membangun NTT. Tahun politik sudah harus berganti dengan Tahun Ekonomi.
Ketiga, menghindari tindakan korupsi, kolusi dan nepotisme (KKN) yang merugikan negara dan mengkhianati kepercayaan rakyat. Menjadi kepala daerah adalah suatu kehormatan dan tercatat dalam perjalanan sejarah Provinsi, Kabupaten atau Kota.
Wariskanlah hal-hal yang baik yang akan selalu dikenang masyarakat, keluarga, anak dan cucu bukan hal-hal buruk dan tidak terpuji.
Keempat, pemimpin memilih dan menyeleksi tim kerja yang profesional dengan SDM yang sanggup bekerja keras, profesional, berkorban waktu dan tenaga serta berintegritas.
Pemimpin memberi contoh yang baik dengan perbuatan, karena contoh dan teladan jauh lebih efektif dari pada kata-kata. Disiplin bekerja, menghargai waktu, kebersihan, tertib adminstrasi dan anggaran harus menjadi budaya hidup sehari-hari.
Tanpa disiplin, mustahil suatu daerah, masyarakat atau negara bisa memperoleh kemajuan.
Kelima, memulai pekerjaan dengan berdoa memohon pertolongan Tuhan. Pemimpin adalah manusia biasa yang memiliki kelemahan. Ia harus selalu mengandalkan Tuhan dan takut akan Tuhan, karena tanpa pertolongan Tuhan usaha pekerjaannya tidak akan berhasil. (*)
Simak terus berita POS-KUPANG.COM di Google News
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.