Opini

Opini: Sumber Daya Manusia Faktor Penentu dalam Membangun Nusa Tenggara Timur

Mereka kembali ke Kupang menjadi pengrajin tahu tempe dan sempat mengadakan pelatihan di beberapa Kabupaten.

Editor: Dion DB Putra
KOLASE POS-KUPANG.COM
DUET MELKI JOHNI - Gubernur dan Wakil Gubernur NTT terpilih, Melki Laka Lena - Johni Asadoma. 

Di bidang koperasi, pembentukan koperasi di desa untuk pengembangan One village One product (OVOP) harus menyiapkan tenaga pengurus yang memliki pengetahuan dan keterampilan di bidangnya. 

Selama ini ada koperasi kredit atau koperasi simpan pinjam (KSP). Selain mengadakan pelatihan (kursus) untuk SDM koperasi mungkin bisa mengadopsi tenaga dari KSP yang sudah ada.

Bidang pariwisata, NTT memiliki banyak obyek dan tujuan wisata alam, budaya, religi /rohani, bahari yang menarik antara lain Komodo, Kelimutu, Prosesi Semana Santa, Pasola, dan lain-lain.

Semua itu membutuhkan SDM pendukung seperti pemandu wisata, jasa tour and travel yang profesional dan berbagai fasilitas agar dapat menarik wisatawan dan memberi lapangan kerja bagi masyarakat lokal. 

Kita bisa belajar dari Bali yang pariwisatanya membuka banyak lapangan kerja bagi masyarakat lokal seperti pemandu wisata, penerjemah, home stay, kelompok/sanggar seni tari, kuliner, suvenir, jasa tour & travel dan lain-lain. NTT memiliki beragam seni budaya yang bisa memajukan dunia pariwisata.

Di bidang kesehatan, posyandu dan penanggulangan stunting peran Ibu-ibu PKK sangat membantu pelaksanaan program kerja Pemprov, PemKab/Kota. 

Ketua Tim Penggerak PKK Provinsi dengan Kabupaten/Kota melalui jalur organisasinya dapat berperan banyak dalam membantu program kesehatan, pendidikan, stunting, pemberdayaan wanita dan lain-lain.

Ada sebuah program masa lalu yaitu Gerakan Nasional Orang Tua Asuh (GNOTA) yang mungkin bisa dilanjutkan. 

GNOTA atau GOTA ini merupakan gerakan solidaritas sosial dari warga yang mampu kepada yang kurang/tidak mampu. 

Khususnya membantu biaya dan peralatan sekolah (seragam, topi, tas, buku tulis, sepatu, alat tulis) sehingga anak-anak keluarga kurang mampu tidak putus sekolah (DO) dan mendapat peralatan sekolah secara gratis. 

Dalam salah satu acara Solidaritas Nasional, Presiden Prabowo pernah mengatakan kalau satu orang tua asuh bisa menyumbang Rp 100.000,- per bulan maka setahun terkumpul Rp 1.200.000,- dan itu cukup untuk membeli satu stel seragam lengkap untuk seorang anak sekolah. Prinsipnya bagus, warga yang mampu membantu yang kurang mampu.

Untuk program kaderisasi pemuda-pemudi lulusan SMA masuk pendidikan perguruan tinggi unggulan, sekolah kedinasan STPDN, STAN, AKMIL, AAL, AAU dan Akpol diperlukan pendampingan khusus dan koordinasi antara lain dengan Kodam, Korem, Polda agar persiapan menghadapi tes kesehatan, fisik, intelektual dan psycotes bisa dilakukan sedini mungkin melalui bimbingan belajar dan latihan. 

Selain itu perlu diperjuangkan kuota khusus bagi anak daerah bagian timur karena tanpa kuota daerah kita kalah bersaing atau hanya dijadikan batu loncatan bagi peserta dari daerah lain.

Dengan menyebut beberapa contoh diatas, maka diperlukan semacam program pelatihan atau kursus singkat untuk mempersiapkan tenaga-tenaga terampil yang akan mengawaki program-program unggulan. 

Pelatihan bisa dilakukan terpusat di Badan Diklat NTT, Balai Diklat Kupang atau di Kabupaten /Kota masing-masing. Tenaga pelatih atau instruktur bisa dari Pusat atau lokal sesuai kebutuhan.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved