Opini
Opini: Ledalero, Dian Misi yang Tak Pernah Padam
Tujuan mendirikan Kongregasi SVD adalah mengutus misionaris Katolik ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil.
Refleksi 150 Tahun SVD dan Inspirasi Kelahiran Bunda Maria
Oleh: Arko Karyono
Mahasiswa IFTK Ledalero Maumere, Flores - Nusa Tenggara Timur
POS-KUPANG.COM - Bunda Maria lahir sekitar tahun 18–20 SM di Nazareth, Galilea.
Dalam kalender liturgi Gereja Katolik, tanggal 8 September ditetapkan sebagai hari kelahiran Santa Perawan Maria.
Maria adalah seorang perempuan Yahudi dari Nazareth yang bertunangan dengan seorang pria bernama Yosef yang berprofesi sebagai tukang kayu.
Bunda Maria lahir dari keluarga saleh, ayah bernama Yoakim dan ibu bernama Ana.
Baca juga: Perayaan Syukur 150 Tahun SVD: Uskup Mgr. Domi Saku Ajak Putra-Putri Arnoldus Gaungkan Suara Kristus
Mereka hidup dalam kesalehan dan taat pada kehidupan sosial maupun keagamaan pada masa itu.
Dalam Gereja Katolik, Ia dipandang sebagai sosok yang rendah hati. Berkat kerendahan hati dan keteladanannya, Gereja memberi gelar Theotokos yang berarti Bunda Allah.
Sekilas Biografi St. Arnoldus Janssen
Arnoldus Janssen (1837–1909) adalah seorang imam projo asal Jerman. Pada 8 September 1875, ia mendirikan Kongregasi SVD di Steyl, Belanda.
Tujuan mendirikan Kongregasi SVD adalah mengutus misionaris Katolik ke seluruh dunia untuk mewartakan Injil.
Dalam perkembangannya, Societas Verbi Divini atau Serikat Sabda Allah (SVD) merupakan salah satu kongregasi yang melahirkan imam Katolik terbanyak di seluruh dunia.
Sekilas tentang SVD Ledalero
Seminari Tinggi Santo Paulus Ledalero berdiri pada tahun 1937 di Maumere, Flores, NTT, atas prakarsa para misionaris SVD dari Belanda.
Lembaga ini dirintis sebagai pusat formasi imam SVD, baik dari Indonesia maupun mancanegara.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.