Liputan Khusus

LIPSUS: Ratusan Pemuda Seret Seng ke Jalan Tradisi Rabu Trewa Jelang Semana Santa 

Ratusan pemuda di Kota Larantuka, Kabupaten Flores Timur menyeret seng ke jalanan untuk memperagakan peristiwa penangkapan Yesus Kristus.

|
POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN
SERET SENG - Ratusan pemuda menyeret seng saat tradisi Rabu Trewa jelang Semana Santa Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 16 April 2025. 

Selain itu, kata Daniel, untuk pawai obor di hari minggu pagi, Panitia telah menyiapkan obor dari bambu. Untuk dibagikan kepada setiap rayon sebanyak 10 obor dilengkapi minyak dan sumbu. "Di GMIT Ebenhaezer Betun ini ada 15 Rayon," kata Daniel.

SERET SENG- Ratusan pemuda menyeret seng saat tradisi Rabu Trewa jelang Semana Santa Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 16 April 2025.
SERET SENG- Ratusan pemuda menyeret seng saat tradisi Rabu Trewa jelang Semana Santa Larantuka, Kabupaten Flores Timur, NTT, Rabu, 16 April 2025. (POS-KUPANG.COM/PAUL KABELEN)

Master Of Ceremony kegiatan perayaan Paskah 2025, Yanny Rohi Riwu menyampaikan, dalam persiapan perayaan paskah mereka mendapatkan sumbangan - sumbangan sukarela dari jemaat dan juga donatur - donatur lain. 

"Tidak berupa uang saja, tetapi juga berupa barang. Seperti sound sistem itu, kami dibantu Pemerintah Daerah Kabupaten Malaka," ucal Yanni Rohi.

Hidup yang Damai
Menyambut perayaan Paskah 2025, Majelis Jemaat GMIT Kota Baru Kota Kupang, Pendeta Febi M. B. Messakh-Frans mengajak jemaat untuk sungguh-sungguh memaknai pengorbanan Kristus dengan hidup yang membawa damai, empati, dan berdampak positif bagi sesama.

“Paskah adalah momen kita merayakan pengorbanan Kristus di kayu salib. Sebagai orang yang diselamatkan gereja berharap jemaat memaknai itu dengan memberi diri, membawa damai dan memiliki empati dengan orang lain. Termasuk kepada diri sendiri dan keluarga,” kata Pendeta Febi, Rabu (16/4).

Pendeta Febi mengingatkan pentingnya menahan diri dari berbagai bentuk kekerasan. Termasuk kekerasan dalam rumah tangga, terhadap perempuan dan anak, bahkan terhadap diri sendiri.

Dalam konteks itu, GMIT Kota Baru melalui kelas Katekisasi melibatkan psikolog dan ahli hukum HAM untuk membicarakan isu tersebut.  Ia menyebut setelah pengisian kuesioner tidak sedikit anak diketahui memiliki kecenderungan ke hal yang negatif termasuk untuk mengakhiri hidup.

Baca juga: Pelangi Kembar di Laut Flores Timur Bikin Pengunjung Semana Santa Takjub

“Kita perlu bekerja sama. Gereja, pemerintah dan keluarga. Banyak anak yang berpikir ada di situ,” katanya prihatin.

Pendeta Febi juga mengingatkan bahwa situasi ekonomi saat ini tidak mudah. Karena itu, ia mengajak jemaat untuk menjalani Paskah bukan dalam euforia, tetapi dengan permenungan, pujian, dan nyanyian yang menumbuhkan iman.

“Dunia tidak baik-baik saja. Ekonomi kita tidak baik-baik saja. Kita berharap orang-orang yang hidup dalam gereja tidak lagi memberikan kontribusi yang negatif terhadap dunia. Sebisa mungkin kehadiran kita membawa pengaruh positif,” ungkapnya.

Pada kesempatan itu, Pendeta Febi berpesan kepada media agar memberikan informasi yang berdampak dengan kata-kata yang membawa kedamaian. 
“Kita harus berdampak bagi bagi orang lain. Kadang tulisan kecil bisa menyentuh pergumulan orang dan hidup orang lain. Kata-kata kita bisa jadi baik, bisa juga jadi buruk,” katanya.

Di tengah situasi ekonomi yang sulit serta adanya proses pembangunan gereja yang masih berjalan, persiapan perayaan Paskah di GMIT Kota Baru tahun ini fokus pada kegiatan ibadah dan aksi nyata. Aksi nyata melalui program bedah rumah yang digerakkan oleh tim pelaksana persembahan kasih. Tim ini kerja sama dengan unit pembantu pelayanan diakonia.

Baca juga: LIPSUS: Dokter Anastesi Mengaku Bingung Dikaitkkan dengan Kematian Ibu dan Anak di Sikka

GMIT Kota Baru pun telah menggelar berbagai kegiatan seperti jalan salib versi anak-anak (via dolorosa), lomba bercerita, dan pawai obor. Selain itu, GMIT Kota Baru ikut berkolaborasi dengan Pemuda Klasis Kota Kupang dan Sinode dalam melakonkan 12 jam kesengsaraan Kristus lewat Prosesi Jalan Salib ke IX tahun 2025 pada Kamis, 17-18 April 2025. (cbl/ito/dim/uge).

Penguatan Kerukunan Sesama Umat 

Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) H Muhamad Wongso mengajak masyarakat di seluruh NTT memperkuat kerukunan antar sesama umat dalam momentum Paskah kali ini. 
Dikatakan, suasana perayaan harus dimaknai sebagai sebuah ibadah sakral. Untuk itu perlu saling menghormati dan menghargai dalam nuansa keagamaan seperti ini.

Halaman
1234
Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved