NTT Terkini

Pertama di Indonesia, NTT Pelopor Pendirian Koperasi Merah Putih Program Prabowo

Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pelopor dimulainya Koperasi Merah Putih (KMP) yang digagas Presiden Prabowo. 

|
POS-KUPANG.COM/MARIA SELFIANI BAKI WUKAK 
PERESMIAN KOPERASI - Zeyto Ronny Ratuarat mendampingi Gubernur NTT Melki Laka Lena saat penyambutan untuk peresmian Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan di PPI Oeba.  

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Maria SB Wukak 

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Provinsi Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi pelopor dimulainya Koperasi Merah Putih (KMP) yang digagas Presiden Prabowo. 

Rencananya Koperasi Merah Putih akan dilaunching pada 12 Juli 2025 bertepatan dengan peringatan Hari Koperasi Indonesia. Namun, Gubernur NTT, Emanuel Melkiades Laka Lena telah meresmikan Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Oeba pada Rabu (12/3). 

Gubernur Melki dalam sambutannya mengatakan peresmian Koperasi Merah Putih menjadi koperasi yang pertama diresmikan di Kota Kupang dan di Provinsi NTT bahkan pertama di Indonesia. 

“Dengan hadirnya Koperasi Merah Putih diharapkan dapat membantu masyarakat terutama memperpendek rantai pasokan dan melancarkan distribusi barang dan jasa, “ kata Melki. 

Adanya Koperasi Merah Putih ini tambahnya, dapat menjadi agregator untuk mendorong peningkatan harga produk pertanian atau perikanan dan stabilisator bagi inflasi serta mengatasi jeratan tengkulak, rentenir dan pinjaman online yang selama ini membebankan dan menjerat masyarakat. 

SOLUSI GUBERNUR NTT - Gubernur NTT Melki Laka Lena menyebut solusi yang digunakan untuk mengatasi berbagai persoalan di NTT. Dia berbicara demikian saat workshop Penguatan Kapasitas Jaringan Masyarakat Sipil dan Fasilitator, Selasa (11/3/2025) di Hotel Harper Kupang. 
SOLUSI GUBERNUR NTT - Gubernur NTT Melki Laka Lena menyebut solusi yang digunakan untuk mengatasi berbagai persoalan di NTT. Dia berbicara demikian saat workshop Penguatan Kapasitas Jaringan Masyarakat Sipil dan Fasilitator, Selasa (11/3/2025) di Hotel Harper Kupang.  (POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI )

Gubernur Melki juga menyampaikan, pertemuannya dengan Menteri Koperasi pada hari Jumat 7 Maret lalu di Jakarta. Pada pertemuan tersebut dirinya menyampaikan bahwa NTT siap menjalankan program ini secara optimal. 

“Sebagai salah satu provinsi dengan jumlah Koperasi terbanyak, NTT dengan dukungan dari Kementerian Koperasi dapat menjadi model nasional dalam pengembangan Koperasi Merah Putih” ujar Melki. 

Disebutkan, ada tiga skema dalam pendirian Koperasi Merah Putih yakni membangun koperasi yang sudah ada dengan mengembangkan kelembagaan, unit usaha koperasi aktif yang sudah ada, serta revitalisasi koperasi yang sudah tidak aktif. 

Sebagai bagian dari program nasional lanjutnya, pemerintah pusat akan memberikan modal awal Koperasi Merah Putih yakni tiga sampai lima milyar rupiah ke setiap koperasi di seluruh Indonesia untuk membangun fasilitas pendukung dengan skema cicilan selama jangka waktu tersebut. 

"Pada kesempatan ini saya juga menitipkan pesan kepada pengurus Koperasi ini agar dapat bekerja secara bertanggung jawab dan profesional. Sehingga kehadiran  koperasi  dapat berkembang dengan baik serta dapat membantu para nelayan dan masyarakat sekitar dalam meningkatkan kesejahteraannya,” kata Melki. 

Baca juga: Zeyto Ronny Ratuarat Berterima Kasih Untuk Kehadiran Koperasi Merah Putih

Melki mengingatkan, pengurus koperasi dari ketua dan jajarannya harus profesional dan menjadi contoh terkait kemandirian, sukarela, gotong royong. Sehingga manfaat dari koperasi ini dapat membawa peningkatan ekonomi dari sektor kelautan dan perikanan. 

Kebijakan strategis pembentukan Koperasi Desa Merah Putih ini akan disinkronisasikan dan didukung dengan salah satu program strategis Gubernur Melki bersama Wakil Gubernur Johanis Asadoma yaitu Satu Desa Satu Produk Unggulan (One Village One Product /OVOP).

”Koperasi Desa Merah Putih disinkronisasikan dengan Program One Village One Product. Dengan hilirisasi yang baik maka saya pastikan sektor industri dari luar akan masuk ke NTT untuk mendukung ekonomi berbasis potensi yang kita miliki pada sektor kelautan perikanan, peternakan, serta pertanian,” ujarnya. 

Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan NTT Sulastri Rasyid mengungkapkan, terbentuknya Koperasi Merah Putih Perikanan dan Kelautan Oeba sebagai bentuk kepedulian Pemprov NTT kepada pelaku usaha sektor kelautan dan perikanan pada bidang penangkapan, budidaya, bidang pengolahan dan pemasaran hasil.

”Saya berharap agar semua nelayan yang ada di TPI Oeba, TPI Tenau, para pembudidaya, pengolah dan pemasar semua harus masuk jadi anggota dari Koperasi Merah Putih Perikanan dan Kelautan Oeba ini karena semuanya akan didukung dengan maksimal,” kata Sulastri.

Baca juga: Camat Kota Lama Bersyukur dengan Kehadiran Koperasi Merah Putih di PPI Oeba

Seusai membawakan sambutannya, Gubernur Melki melakukan pembukaan tirai papan nama yang menandakan telah dibuka secara resmi Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba. 

Selain itu juga ada pemotongan pita merah putih untuk pintu utama Koperasi yang dilakukan Ketua Komisi II DPRD Provinsi NTT Leonardus Lelo dan didampingi Gubernur NTT Melki Laka Lena dan Kadis Kelautan Dan Perikanan Sulastri Rasyid. 

Setelah pemotongan pita selesai, Gubernur Melki Laka Lena masuk ke dalam gedung Koperasi Merah Putih untuk melihat kondisi gedung tersebut. Setelah itu dilakukan foto bersama para pejabat terkait. 

Untuk diketahui, Koperasi Desa Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan diluncurkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan Hari Koperasi Indonesia.

Dalam konferensi pers di Jakarta pada hari Kamis, 6 Maret 2025 lalu, Menteri Koperasi Budi Arie Setiadi menyatakan rencana untuk membentuk 70 ribu koperasi pada tahun ini akan dilaksanakan dengan tiga pendekatan.

Tiga pendekatan tersebut adalah, membangun koperasi baru, meremajakan koperasi yang sudah ada, dan mengembangkan koperasi yang sudah ada. Pendekatan ini akan disesuaikan kondisi masing-masing desa.

Mengenai modal awal koperasi, Budi Arie menjelaskan pembiayaan akan dilakukan melalui berbagai alternatif, seperti dana desa, APBN, APBD, dan pinjaman dari bank-bank Himbara.

Baca juga: Koperasi Merah Putih Kelautan dan Perikanan Oeba Jadi Pilot Project 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Menteri Koperasi Ferry Juliantono mengungkapkan pemerintah akan membentuk tim khusus untuk memfasilitasi pembentukan koperasi di setiap desa. Selama proses ini, musyawarah desa akan diadakan untuk memastikan partisipasi aktif masyarakat dalam pendirian koperasi sebanyak mungkin.

“Kemenkop juga nantinya memberikan modul-modul pelatihan dan lain-lain termasuk penyusunan pengurus koperasi,” ujar Ferry.

Ferry menambahkan, pengurus koperasi akan diberikan pelatihan modern untuk meningkatkan kemampuan mereka dalam mengelola koperasi secara lebih efektif dan efisien. 

Pelatihan ini akan mencakup pengetahuan dan keterampilan mengenai proses bisnis serta model bisnis, sehingga Koperasi Desa Merah Putih dapat beroperasi dengan berkelanjutan, bergerak lebih cepat, dan mencapai tujuan secara optimal.

Pemerintah gencar dalam membentuk Koperasi Desa Merah Putih sebagai upaya untuk memperkuat perekonomian desa dan membantu pengentasan kemiskinan di pedesaan melalui penyerapan produk-produk pertanian, perikanan, dan hasil ternak yang ada di daerah.

Baca juga: Transformasi 600 Poktan dan Gapoktan Kehutanan di NTT jadi Koperasi Merah Putih 

Koperasi Desa Merah Putih juga diharapkan dapat membuka dan mengelola berbagai fasilitas seperti gerai sembako, gerai obat murah, apotek desa, kantor koperasi, gerai unit usaha simpan pinjam koperasi, klinik desa, fasilitas penyimpanan atau cold storage, serta distribusi logistik.

Selain itu, koperasi ini juga dibentuk untuk menjadi penyalur bahan baku dalam program Makan Bergizi Gratis (MBG).


Harus Matang

Anggota DPR RI Riyono Anggota DPR RI Riyono memberikan apresiasi terhadap rencana pemerintahan Prabowo Subianto untuk mendirikan 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih, yang bertujuan untuk mendorong perekonomian desa dan memberikan manfaat bagi para petani.

"Koperasi Desa Merah Putih sebagai wadah bisnis dan pelayanan dengan modal awal Rp3–5 miliar secara teori bagus dan bisa menggerakkan ekonomi perdesaan, petani akan diuntungkan,” katanya.

Baca juga: Berkaca dari BUMDes, Pemda Flores Timur Tak Gegabah Bentuk Koperasi Merah Putih

Riyono menambahkan koperasi merupakan pilar utama ekonomi perdesaan, lahir dari masyarakat kecil dengan tujuan yang mulia untuk kesejahteraan bersama. Dalam penerapan koperasi ini, ia menekankan bahwa petani, nelayan, dan pemuda desa yang memiliki kompetensi serta integritas perlu berkontribusi untuk menjadi pilar kebangkitan ekonomi desa.

Riyono juga menyatakan bahwa rencana Presiden Prabowo Subianto harus dipersiapkan dengan matang, karena visi beliau yang mendukung ekonomi desa sesuai dengan Astacita membangun dari desa.

“Kami di DPR meminta kepada para menteri untuk menerjemahkan dan menyiapkan dengan baik semua langkah teknis dan operasionalnya. Kunci kemajuan koperasi adalah SDM yang andal, ajak pemuda tani dan nelayan serta ibu–ibu untuk membentuk koperasi ini," ujar Riyono. (ria/ant) 

 

Transformasi 600 Poktan Kehutanan 

sebanyak 600 Kelompok tani (Poktan) dan gabungan kelompok tani (Gapoktan) kehutanan di NTT tengah bersiap melakukan transformasi menjadi Koperasi Desa Merah Putih. Hal itu sebagai bagian inovasi sekaligus strategi pemerintah mewujudkan program  70 ribu Koperasi  Desa  Merah Putih  di seluruh Indonesia.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan Provinsi NTT, Ondy Siagian menjelaskan, perubahan itu tidak hanya dari nama. Namun langkah cepat mengoptimalkan potensi hutan dan memberdayakan ekonomi masyarakat desa melalui pengelolaan yang lebih terstruktur dan modern. 

Pjs Bupati Manggarai Barat Ondy Siagian memberikan sambutan di kegiatan rapat koordinasi pencegahan DBD tingkat daerah. Senin 18 November 2023
Pjs Bupati Manggarai Barat Ondy Siagian memberikan sambutan di kegiatan rapat koordinasi pencegahan DBD tingkat daerah. Senin 18 November 2023 (POS-KUPANG.COM/BERTO KALU)

“Hari ini kita mulai melakukan sosialisasi dan deklarasi untuk tiga Gapoktan Kehutanan di Soe, Kabupaten Timor Tengah Selatan. Kita juga mulai mempersiapkan administrasi awal untuk pembentukan di tiga desa di TTS ini untuk selanjutnya pada 600 Poktan/Gapoktan di NTT,” kata Ondy Siagian Rabu (12/3).

Pembentukan koperasi akan dilakukan secara bertahap, dimulai dari koordinasi intensif antara instansi pemerintah, pemangku kepentingan lokal, dan komunitas perkoperasian. Rencana kerja mencakup pembuatan peta potensi koperasi, penyusunan modul pelatihan, sosialisasi, serta pendampingan kelembagaan. 

“Kami tengah menyusun peta jalan yang akan menuntun setiap langkah pembentukan koperasi. Dari tahap inisiasi hingga monitoring dan evaluasi pasca peluncuran,” ungkap Ondy. 

Program ini, kata dia, mengintegrasikan pemanfaatan kawasan perhutanan sosial sebagai basis pengembangan koperasi. Kelompok tani yang telah memanfaatkan hutan produksi dan hutan lindung diharapkan dapat meningkatkan kapasitas usaha, manajemen sumber daya, serta memperkuat jaringan pemasaran melalui outlet-outlet koperasi yang tersebar di berbagai desa.

“Revitalisasi kelompok yang sudah ada serta penataan ulang struktur kelembagaan akan membuka peluang ekonomi yang lebih besar bagi masyarakat,” kata dia. 

Baca juga: Zeyto Ronny Ratuarat Berterima Kasih Untuk Kehadiran Koperasi Merah Putih

Rangkaian kegiatan program ini diproyeksikan dimulai pada Maret 2025 dengan berbagai sesi sosialisasi dan pelatihan pendampingan kelembagaan. Puncak program ini dijadwalkan pada 12 Juli 2025, bertepatan dengan perayaan Hari Koperasi Nasional, di mana 70 ribu Koperasi Desa Merah Putih akan diluncurkan secara resmi. 
Selanjutnya, fase pengembangan dan monitoring akan berlangsung hingga akhir tahun 2025 guna memastikan koperasi yang terbentuk benar-benar mampu memberikan dampak positif bagi kesejahteraan desa.

Dengan semangat inovasi dan kolaborasi lintas sektor, Ondy optimis transformasi 600 Poktan/Gapoktan Kehutanan ini akan menjadi model sukses pemberdayaan ekonomi desa. 

“Dukungan dari berbagai pihak, mulai dari pemerintah pusat hingga aparat desa, sangat penting untuk mewujudkan koperasi yang mandiri, berdaya saing, dan mampu menggerakkan pertumbuhan ekonomi di tingkat akar rumput,” ujarnya. 

Dikatakan, transformasi ini tidak hanya menghadirkan peluang ekonomi baru, tetapi juga menyiratkan komitmen pemerintah untuk menyempurnakan pengelolaan sumber daya alam melalui pemberdayaan masyarakat lokal. "Sebuah terobosan yang diharapkan dapat menginspirasi daerah lain di seluruh Indonesia," katanya. (fan) 

Bisa Mencegah Urbanisasi

Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian mendukung ide Presiden Prabowo Subianto untuk membentuk Koperasi Desa Merah Putih. 

Tito menilai, pembentukan koperasi tersebut dapat menjadi solusi bagi permasalahan yang terjadi di desa, salah satunya laju urbanisasi. “(Harapannya) untuk menjaga agar desa tidak terjadi urbanisasi," kata Tito dalam keterangan resmi Kementerian Dalam Negeri pada Selasa (11/3).

Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian
Menteri Dalam Negeri M. Tito Karnavian (POS-KUPANG.COM/HO)

Koperasi Desa Merah Putih, menurut Tito, dapat menjadi sentra ekonomi baru di desa-desa. Inisiatif ini, kata Tito, diharapkan dapat memperkuat perekonomian desa sekaligus berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. 

"Desa menjadi sentra ekonomi penghasil produksi, yang menyumbang pertumbuhan ekonomi. Itu kira-kira harapan kita,” ucap Tito kembali. 

Selain itu, Tito juga menilai pembentukan koperasi tersebut dapat menyerap hasil produksi petani dengan baik, termasuk gabah. Sehingga, para petani tersebut bisa terlindungi dari praktik kecurangan yang merugikan.  

"Dapat memotong dari kesulitan yang mereka alami selama ini, (seperti) praktik dari tengkulak, rentenir, ijon, dan lain-lain, karena semua diambil alih oleh Kop Des Merah Putih ini," ujarnya. 

Bahkan menurut dirinya, program-program pemerintah untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa akan lebih mudah diimplementasikan dengan kehadiran koperasi tersebut. 

"Penyaluran pupuk bisa disalurkan melalui koperasi, sehingga tepat sasaran, yang subsidi terutama. Karena desa yang paling paham petani mana yang perlu subsidi, mana yang tidak," katanya lagi.

Baca juga: 115 Koperasi di Kabupaten Belu NTT Mati Suri

Kementerian Koperasi (Kemenkop) berencana meluncurkan program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih. Ada 10 desa yang bakal menjadi lokasi uji coba Kopdes.

Staf Ahli Menkop Bidang Kebijakan Publik Koko Haryono mengatakan 10 desa yang dipilih akan dilihat dari sisi kesiapannya. Pihaknya masih mencari desa mana saja yang memungkinkan untuk jadi lokasi uji coba.

"Ini kita sedang petakan kira-kira yang mana yang sudah siap untuk piloting gitu ya. Tadi Pak Menteri diharapkan kurang lebih 10 (desa) piloting ini harus sudah jalan," ujar Koko usai audienai Apdesi dan Papdesi di Kementerian Koperasi, Kuningan, Jakarta Selatan, Senin (10/3).

Dia mengatakan progres persiapan peluncuran Kopdes Merah Putih sudah mencapai 80 persen. Regulasi sedang dimatangkan dan petunjuk teknis masing-masing gerai sedang disusun.

"Kurang lebih 80 persenan sudah selesai, tinggal finalisasi saja. Ini untuk pembentukannya dulu ya. Kalau untuk proses bisnisnya itu kan perlu diskusi dengan kementerian teknis lain," ujarnya.

Koko mengatakan,  ada tujuh gerai dalam konsep Kopdes Merah Putih. Mereka juga menggandeng sejumlah lembaga dan kementerian seperti Kementerian Desa, Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Keuangan, Bapanas, Kementerian Kesehatan, Bank Himbara hingga Bulog.

Baca juga: Ada 611 Koperasi di Kota Kupang, 90 Persen Berbentuk Simpan Pinjam

"Nantinya di Kopdes ada kantor desa, kemudian gerai sembako, kemudian klinik desa, apotik desa, ada cold storage, kemudian ada logistik juga di situ," jelasnya.

Sementara, asal duit untuk modal awal Kopdes masih dibahas. Dia mengatakan bisa saja modal awal berasal dari gabungan dana desa, Bank Himbara, hingga APBN.

"Modal ini kita sedang diskusikan dengan para pihak juga. Apa bisa dari Himbara atau ke dana desa ini. Masih dibuka beberapa opsi-opsi yang akan ditentukan dananya dari mana," ujarnya. (tempo.co) 

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM di GOOGLE NEWS

 

 

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved