Opini

Opini: Menitip Lembata

Pada sisi lain, konsistensi Geryl juga patut dipuji. Bila selama pilkada sempat ‘miring sedikit’, kini ia tunjukkan konsistensinya. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
BUPATI LEMBATA - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata P. Kanisius Tuaq dan Muhamad Nasir (Paket Tunas). 

Kedua, bila pertanian, kelautan, dan peternakan jadi leading sector, maka hal itu butuh waktu dan proses. Pada saat menanti ini, kehebatan Nasir dalam mengelola sektor perdagangan bisa memberi warna.  

Itu berarti BUMD perlu dikelola secara profesional untuk mengelah hasil komoditi masyarakat. 

Persoalannya, bagaimana Nasir bisa ‘memetakan dan mengeksekusi’ pembelian hasil bumi kalau dana yang dimiliki pemerintah ‘pas-pas’ saja setelah dana dipotong tidak sedikit? 

Persoalan ini mendorong adanya kerja sama dan mendorong pengusaha ‘Tionghoa’ untuk lebih menunjukkan komitmen pada tanah yang juga tempat lahir mereka.  

Ketiga, prioritas pada Nelayan, Tani, Ternak meski positif, tetapi sekaligus mengandung sisi negatif, khususnya bagi Tuaq. 

Kompetensi hebat dalam bidang ini sekaligus menjadi sisi lemah dirinya.  Selama menjadi ASN,  Kanis Tuaq hanya berada di lingkaran Nelayan, Tani, Ternak, dan minim pengalaman pada SKPD lain. 

Hal ini mesti menjadi keyakinan bahwa Kanis-Nasir butuh pimpinan SKPD yang ada dengan masa lalu mereka saat pilkada yang ‘kita sama-sama tahu’. Di sinilah kenyataan saling  membutuhkan. 

Di satu sisi, Pimpinan SKPD tentu perlu punya kerendahan hati karena pimpinan kini adalah teman yang dulu mungkin kita pandang sebelah mata. 

Dengan demikian membangun ulang kekompakan dan konsistensi untuk bekerja secara profesional akan sangat ditunggu. 

Pada sisi  lain kita bersyukur bahwa dengan ‘tahu-sama-tahu’, Kanis bukan orang baru lagi. Segala keunggulan dan lebih banyak kelemahannya kita tahu. 

Kita juga harus tahu bahwa Kanis dari dulu ‘botak’ sebagai ekspresi tampil ‘apa adanya’ tanpa perlu ditutupi oleh rambut apalagi sekadar pakai rambut palsu.  

Ini tanda ketulusan dan kita yakin, kita titip Lembata ini ke Kanis-Nasir  bekerja untuk 10 tahun atau 2 periode. 

Tetapi langkah 1.000 harus dimulai dari langkah pertama dan itu harus ditunjukkan Kanis-Nasir sekarang, kini, dan di sini. (*)

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved