Opini

Opini: Menitip Lembata

Pada sisi lain, konsistensi Geryl juga patut dipuji. Bila selama pilkada sempat ‘miring sedikit’, kini ia tunjukkan konsistensinya. 

Editor: Dion DB Putra
POS-KUPANG.COM/MICHAELLA UZURASI
BUPATI LEMBATA - Pasangan Calon Bupati dan Wakil Bupati Lembata P. Kanisius Tuaq dan Muhamad Nasir (Paket Tunas). 

Pada sisi lain, adanya 75 persen warga yang tidak memilih Kanis-Nasir bisa menggambarkan bahwa sangat mungkin orang terdekat (eselon II/para Kadis), tidak semuanya berada sejalan dengan Kanis saat pilkada. 

Hal ini bisa dirasa Kanis sebagai ‘kurang hati’ karena sebagai kawan tetapi para kadis saat itu hanya ‘melongo’ dari jauh.  

Tetapi pilihan seperti itu menjadi mungkin oleh banyaknya paslon. Meski sesuai aturan, ASN tidak boleh ikut berpolitik, tetapi namanya manusia, tentu ada serempet-serempet sedikit. 

Yang bagusnya, kalau ada yang ‘miring-miring’, mereka tidak hanya berada pada satu calon. Semuanya tersebar (kita andaikan). 

Bila hal ini diterima maka akan berdampak positif. Pimpinan SKPD yang bergabung dalam satu kekuatan kini memandang Kanis bukan sebagai pimpinan yang berjarak tetapi rekan sejawat yang sudah ‘baku-kenal’. 

Hal ini memungkinkan dibentuk kekompakan yang luar biasa dan menjadi modal besar dalam membangun Lembata. 

Selain itu kerja tulus dan ikhlas dan profesional akan sangat dihadirkan oleh tidak adanya tekanan apalagi mahar demi mengisi jabatan. Singkatnya sudah ‘baku-kenal’ hal mana menjadi model kekompakan yang tulus. 

Dilema Nelayan, Tani, Ternak

Lalu bila semua sudah kompak, apa yang akan dikerjakan? Tentu saja visi besar Kanis-Nasir: Nelayan, Tani, Ternak menjadi prioritas. Tetapi bagaimana mengeksekusinya di tengah aneka keterbatasan dan pemotongan? 

Pertama, memajukan Nelayan, Tani, Ternak sebagai leading sector adalah ide yang cemerlang. 

Semasa kampanye, saya ungkapkan kepada satu paslon bahwa bila tidak mengemas program dengan menarik maka Kanis-Tuaq akan menang dan terbukti. 

Selain itu cara bicara Nasir yang kenal medan saya kategorikan sebagai cawabup cerdas. Kini kemenangan Nelayan, Tani, Ternak sudah terbukti. 

Pada sisi ini maka ide tentang pertanian dan peternakan tidak butuh lagi waktu untuk mempelajari. Kanis sudah makan asam-garam. Ia langsung eksekusi. 

Namun untuk mencapainya, butuh proses. Pada sisi lain, agar berhasil maka alokasi pada tiga sektor ini perlu diberi prioritas sambil SKPD lain harus menerima dana seadanya. 

Prioritas seperti ini mestinya jadi kesadaran bahwa dengan dana kecil tidak bisa dibagi sama rata ke semua SKPD tetapi diberikan untuk beberapa prioritas utama seperti Nelayan, Tani, Ternak. 

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved