Opini
Opini: Kasih yang Membebaskan
Ada beberapa versi sejarah tentang latar belakang munculnya hari Valentine ini. Pertama, versi gereja Katolik
Kasih adalah kehendak manusia untuk berbagi, untuk keluar dari dirinya menuju orang lain. ‘Mereka yang mengasihi tidak berpangku tangan, tetapi melayani orang lain.
"Mereka yang mengasihi bersegera untuk melayani, bersegera untuk mengabdi diri mereka untuk segera melayani orang lain," demikian kata Paus Fransiskus.
Berkaca pada situasi sekarang ini, esensi valentine itu sendiri hari-hari belakangan ini sedikit mengalami kekaburan makna. Hal ini khususnya terjadi di kalangan orang muda.
Valentine tidak lagi menjadi proses pengorbanan, tidak lagi menjadi kesempatan memberi diri untuk membebaskan orang lain. Valentine disalahartikan.
Valentine dijadikan sebagai kesempatan untuk memberi diri dalam artian melakukan hal-hal yang melanggar batasan norma, moral, dan normal.
Sebut saja contoh tindakan yang dimaksud adalah seks bebas, miras, pesta pora, dan sebagainya.
Kenyataan ini tentunya menjadi perhatian khusus semua orang. Dalam ruang informal, orang tua harus lebih tegas mengontrol dan mengarahkan anak untuk menghindari hal-hal seperti ini.
Dalam ruang formal, para guru harus membagikan alasan-alasan yang baik untuk menimbulkan suatu ketakutan dalam diri siswa jika seandainya mereka melakukan hal-hal seperti ini.
Semua ini dilakukan dengan mengarah pada satu hal: valentine adalah kasih yang membebaskan!
Kasih tidak pernah merusak martabat seseorang. Kasih tidak pernah menjadi alasan untuk ketakutan, kecemasan, ataupun luka.
Kasih itu berasal dari Allah dan setiap orang yang mengasihi adalah lahir dari Allah dan mengenal Allah (1 Yoh 4:7). Karena kasih berasal dari Allah maka kasih selalu membawa kebahagiaan, kedamaian, dan ketenangan.
Ketiga hal ini merupakan dasar-dasar kehidupan manusia yang harus terpenuhi. Ketidakhadiran hal ini hanya membawa situasi chaos dalam kehidupan manusia.
Oleh karena itu valentine sebagai perayaan Kasih harus dirayakan menuju satu arah: Membebasan manusia serta memuliakan Allah! (*)
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.