Opini
Opini: Kasih yang Membebaskan
Ada beberapa versi sejarah tentang latar belakang munculnya hari Valentine ini. Pertama, versi gereja Katolik
Perihal pemberian hadiah pada hari Valentine Fakta memberikan hadiah pada hari valentine tidaklah muncul begitu saja.
Menurut legenda, ucapan valentine tertua muncul pada 1415 dalam sebuah puisi yang ditulis oleh Carles Adipati Orleans.
Ia menulis surat ini kepada istrinya saat ia dipenjara di Menara London setelah ditangkap dalam pertempuran Agincourt. Surat ini kemudian menjadi bagian dari koleksi manuskrip British Library di London.
Berdasarkan surat ini, banyak orang di kemudian hari mengirim surat kepada pasangan atau kekasihnya.
Contohnya adalah ketika Raja Hendrik V menyewa seorang penulis Bernama John Lydgate untuk menulis surat valentine untuk Catherine dari Valois.
Lalu pada abad-abad selanjutnya banyak orang yang tidak hanya menulis dan mengirim surat pada hari valentine tetapi memberikan barang-barang lainnya seperti coklat, bunga, dan lain sebagainya.
Valentine: Kasih yang Membebaskan
Berkaca pada sejarah yang ada, dapat dilihat bahwa kasih versi hari valentine adalah kasih yang membebaskan.
Santo Valentine dalam gereja Katolik mengorbankan dirinya demi kasih yang membebaskan orang lain.
Karena kasih ia melawan ketidakadilan. Karena kasih ia rela disiksa dan bahkan dihukum mati. Karena kasih ia mengorbankan hal yang berharga dalam hidupnya yakni nyawanya sendiri.
Ia benar-benar mengamalkan kasih yang ditunjukkan Yesus kepada manusia. Dasar dari kasinya adalah Kasih dari sang Guru Ilahi, Yesus Kristus.
Ketika berbicara tentang kasih di hari valentine, perlu disadari adanya sebuah action dari kasih itu sendiri, sebuah tindakan nyata.
Kasih pertama-tama bukan terletak pada sebuah coklat, pada sehelai baju, atau benda lainnya. Tentu saja hal ini penting jika dilihat dari sudut pandang bukti nyata dari kasih.
Namun esensi kasih lebih dari itu. Esensi kasih terletak jauh di kedalaman hati manusia, yakni kerelaan untuk memberi.
Kasih adalah ketulusan tanpa paksaan, pengorbanan tanpa perhitungan, memberi tanpa mengharapkan balasan. Kasih tidak dapat diukur dengan uang atau benda lainnya.
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.