Opini

Opini: Kasih yang Membebaskan

Ada beberapa versi sejarah tentang latar belakang munculnya hari Valentine ini. Pertama, versi gereja Katolik

|
Editor: Dion DB Putra
KOLASE POS-KUPANG.COM
ILUSTRASI 

Latar belakang dari peraturan ini ialah kenyataan bahwa pria-pria muda sangat dibutuhkan dalam medan perang karena mereka bisa menjadi prajurit yang lebih baik dari prajurit yang sudah menikah. 

Valentine menyadari ketidakadilan keputusan ini. Maka dari itu ia
menentang keputusan ini dan tetap melakukan pernikahan terhadap prajurit muda secara rahasia.

Ketika kaisar Claudius II mengetahui hal ini, ia memerintahkan prajuritnya menangkap Valentine dan membunuhnya.

Kisah lainnya menyatakan bahwa Valentine mungkin dihukum karena mencoba membantu orang-orang Kristen melarikan diri penjara Roma yang sangat kejam. Akibatnya ia dipenjara lalu diberi hukuman gantung. 

Sebelum meninggal, Valentine menulis sebuah surat cinta, ‘From Your Valentine’, ketika ia merasa bahwa dirinya telah jatuh cinta kepada seorang gadis muda yang diyakini sebagai putri dari penjaga penjara, dimana gadis itu selalu mengunjunginya saat ia masih dikurung.

Kedua, versi Festival Lupercalia. Lupercalia merupakan salah satu tradisi bangsa Romawi kuno. 

Festival ini berhubungan dengan penghormatan terhadap Faunus sebagai dewa kesuburan Romawi serta pendiri Romawi yakni Romulus dan Remus. 

Saat upacara dimulai, anggota Luperci, pendeta-pendeta romawi, berkumpul di gua tempat bayi Romulus dan Remus dijaga oleh serigala betina. 

Di tempat ini anggota Lupercia menyembeli seekor kambing untuk kesuburan dan seekor anjing untuk penyucian.

Lalu mereka mengupas kulit kambing yang dikorbankan, mencelupnya ke dalam darah yang dikorbankan lalu turun ke jalan-jalan untuk memercikkan darah tersebut ke ladang tanaman dan juga kepada para perempuan. 

Mereka yakin bahwa lahan yang dipercik oleh darah kambing akan memberikan hasil yang melimpah dan para gadis yang dipercik darah kambing akan memberikan keturunan yang baik.

Selama Lupercalia berlangsung, laki-laki dapat memilih nama wanita dari sebuah guci besar untuk menjadi pasangannya. Pada saat ini banyak remaja putri memasukan nama mereka pada sebuah guci besar. 

Selama perayaan ini berlangsung, pasangan-pasangan ini selalu bertemu, berbicara, dan saling mengenal. Seringkali banyak dari pasangan ini benar-benar jatuh cinta dan memilih menikah. 

Namun meskipun demikian, dalam kenyataannya bahwa perayaan Lupercalian ini terjadi pada tanggal 15 Februari. 

Terlepas dari cerita-cerita yang berbeda, pada abad ke-5, Paus Gelasius, seorang Paus dalam gereja Katolik Roma, mengumumkan 14 Februari sebagai hari Valentine atau hari Kasih Sayang.

Halaman
1234
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved