Perang Tanding di Adonara

Bentrok Warga, Ketua DPRD NTT Imbau Semua Pihak di Adonara Flores Timur Tahan Diri

Emi mengatakan, anggota dewan dan pemerintah telah bersepakat untuk melakukan pertolongan pada awal-awal kejadian ini.

Penulis: Irfan Hoi | Editor: Eflin Rote
POS-KUPANG.COM/IRFAN HOI
Ketua DPRD NTT Emi Nomleni saat diwawancarai di kantor DPRD. 

Laporan Reporter POS-KUPANG.COM, Irfan Hoi

POS-KUPANG.COM, KUPANG - Ketua DPRD NTT Emi Nomleni mengimbau semua pihak di Pulau Adonara Kabupaten Flores Timur untuk menahan diri, imbas dari bentrok warga Pulau setempat. 

"Mengimbau kepada seluruh stakeholder dan masyarakat, memang tidak mudah kita punya perbedaan ya. Memohon kita semua untuk tetap tenang," kata Emi, Selasa 22 Oktober 2024 di kantor DPRD NTT

Emi mengatakan, anggota dewan dan pemerintah telah bersepakat untuk melakukan pertolongan pada awal-awal kejadian ini. Selanjutnya, dilakukan upaya lebih lanjut dengan para pemangku setempat. 

Menurut dia, komunikasi dengan para pihak menjadi penting. Paling tidak, ada langkah yang harus ditempuh agar meminimalisir kejadian lain yang tidak diinginkan. 

"Apapun bisa kita selesaikan, walaupun nanti tidak mudah. Tapi pasti bisa. Kita berada dalam relasi kekuasaan," sebut dia. 

Dia bilang, Pemerintah Provinsi NTT sudah berkomunikasi dengan badan pertanahan. Oleh badan pertanahan menyebut kalau peristiwa di Adonara, namun diduga merupakan konflik tanah ulayat. 

"Penanganan awal ini dulu, dan kedua adalah penanganan bagaimana meredakan terjadi balas membalas. Mudah-mudahan terus tenang," kata politisi PDI Perjuangan NTT ini. 

Baca juga: Konflik Tanah di Adonara, Korban Meninggal Dunia Bertambah Dua Orang

Emi mendorong para calon kepala daerah di Kabupaten Flores Timur ikut memberi fokus dalam penyelesaian konflik semacam ini. Siapapun yang kelak memimpin Flores Timur, harus menjadikan hal ini sebagai catatan utama. 

Diketahui, bentrok warga Desa Bungalima dan Ile Pati Kecamatan Adonara Barat pecah, Senin 21/10/2024 sekitar pukul 05.00 WITA. 

Dua orang dilaporkan meninggal dunia dan 52 rumah terbakar. Saat ini, aparat gabungan TNI/Polri sedang melakukan pengamanan di wilayah tersebut. (fan)

Ikuti Berita POS-KUPANG.COM lainnya di GOOGLE NEWS

Sumber: Pos Kupang
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved